" Itu adab kepada suami, belajar agama kan? " Ucap Om Gio yang langsung membuat Melsya kicep. Mau tak mau Melsya menyalami punggung tangan Kevin.
Setelah itu Kavin mengelus kepala Melsya sekilas, " Assalamualaikum " Salam Kavin sambil berjalan keluar rumah.
" Waalaikumsalam " Jawab mereka semua minus Melsya, tangan nya menepis rambut nya yang di sentuh Kavin tadi, wajah Melsya sedari tadi di tekuk, dan rasanya Melsya ingin mengumpat, harga diri nya di pertaruh kan di sini.
" Mom, that's not funny! Okey?! Apa apaan nih, aku datang ke sini langsung di nikahin, pake acara maksa lagi! Aku tu masih SMA, tau kayak gini mending aku party sama temen - temen ku " Akhir nya kata - kata yang tadi di pendam terluncur juga.
" Astagfirullah, gak boleh bilang gitu sayang, ini juga mau nya nenek. Kamu gak boleh gitu " Ucap Mama Nisa mengelus dada nya mendengar ucapan yang di luar fikiran nya.
" Melsya, kamu kira Kavin gak terpaksa? Bahkan dia masih di jenjang kelas 3 SMP, tapi sifat nya gak kayak kamu, labil! Dia dengan pasrah memilih pindah, bersikap dewasa karna dia tau status nya sekarang. Berubah lah, dan mulai terima Kavin " Ucao Om Gio tegas.
Seketika Melsya terdiam, terkejut tentu, apa lagi saat tau suami nya masih kelas tiga SMP, njir mau di taro di mana muka nya kalau orang orang tau suami nya masih bocil.
...