Kavin tak menjawab, tepat saat itu juga Mama Nisa kembali. " Maaf ya Kavin, mama tadi lupa naro ponsel nya di mana, jadi nyari dulu " Ucap Mama Nisa merasa tidak enak.
" Iya gak papa mah " Jawab Kavin seada nya.
" Sama aku gak minta maaf mah? Aku juga kan nunggu lama di sini " Ucap Melsya cemburu saat mama nya lebih perhatian ke Kavin dari pada ke diri nya.
" Kamu gak usah, lagian kamu gak sendiri kan di mobil, gak usah manja deh! " Jawab Mama Nisa santai, Melsya melotot saat mendengar jawaban dari mama nya.
" Hisss.. " Kesel Melsya langsung membuang wajah nya dan menatap kearah jendela.
Kavin menggeleng sambil tersenyum kecil kemudian mulai melajukan mobil, Melsya melirik cara Kavin mengemudi, semua cekatan dan seperti sudah biasa. Melsya mengernyit heran. Dari mana Kavin bisa mengemudi sebaik itu?
" Kavin, kamu belajar mobil sama siapa? " Tanya Mama Nisa, yang sangat mewakili pertanyaan di benak Melsya.
Spontan Melsya langsung melirik kearah Kavin.
" Om Gio mah " Jawab Kavin jujur.
" Sejak kapan? " Tanya Mama Nisa lagi kepo.
" Sejak kelas 5 SD, aku sudah di ajarkan menggunakan mobil " Ucap Kavin langsung membuat Mama Nisa dan Melsya tercekat.
" Eh anjir, seriusan?! Emang waktu SD tinggi lo berapa sih? Lo kan masih bocil, gimana cara nya kaki lo nyampe nginjek pedal gass? " Ucap Melsya syock.
" 160 cm " Jawab Kavin jujur.
" Ha! astaga, kalo sekarang?! " Tanya Melsya lagi dengan muka syock.
" 176 cm "
Melsya mengerjap kan mata nya berkali kali, sungguh luar biasa pertumbuhan Kavin. Waktu SD kelas lima aja udah 160, Ini aja masih kelas 3 SMP, gimana waktu SMA nya tuh? Melsya mengelus dada nya syock.
Mama Nisa terkekeh saat melihat raut terkejut dan syock dari anak gadis nya.
" Maklum ya Vin, Melsya itu lagi insecure, iri dengan tinggi badan mu, wajar dia banyak tanya dan nada bicara nya naik. Karna dia syock " Ucap Mama Nisa tersenyum geli.
Kavin hanya tersenyum mendengar ucapan Mama Nisa, tanpa di jelas kan pun Kavin sudah tau hal itu.
...