Sesampainya di Jalan Raya.
Kavin berhenti di Swalayan yang buka 24 ( Dua Puluh Empat ) Jam.
Saat melirik Melsya di pelukan nya ternyata gadis itu masih tidur dengan nyenyak sambil memeluk nya. Ini adalah momen pertama Kavin memeluk gadis dan juga di peluk gadis, rasanya aneh namun sangat nyaman. Kavin merasa tak rela melepaskan pelukan hangat itu, namun Kavin juga harus ke Swalayan membeli minum dan cemilan untuk mereka di mobil agar tidak lapar, mengingat hari sudah malam tidak mungkin ada resto yang buka tengah malam.
Kavin menatap lekat kearah wajah Melsya yang tertidur, tampak polos dan sangat cantik. Tanpa terasa senyum manis terukir di sudut bibir Kavin.
Mama Nisa yang terbangun melirik kiri kanan dan baru menyadari kalau Kavin ingin ke Swalayan namun ada Melsya di pangkuan nya.
" Taruh di samping aja Vin. Nunggu Melsya bangun gak akan masuk - masuk kamu ke Swalayan, Melsya itu kalo tidur udah kayak kebo " Ucap Mama Nisa.
Kavin melirik kaca tengah yang langsung mengarah ke Mama Nisa, kemudian mengangguk. Perlahan namun pasti Kavin melepas lingkaran tangan Melsya di pinggang nya kemudian menggendong Melsya untuk duduk kembali di kursi samping kemudi dengan pelan dan lembut agar Melsya tidak terbangun.
Mengatur posisi kursi agar sedikit ke belakang, saat merasa posisi Melsya nyaman. Kavin melirik Mama Nisa, " Mama mau minum apa? " Tanya Kavin.
" Mama air putih sama ciki ciki aja, di area sini gak ada rumah makan yang buka 24 jam. Mama laper " Ucap Mama Nisa jujur.
Kavin mengangguk mengerti, saat ingin keluar dari mobil Mama Nisa menahan, " Eh.. tunggu, ini duit nya Vin "
" Gak usah Mah, Kavin ada duit kok " Ucap Kavin tersenyum kemudian keluar dari Mobil.
Mama Nisa mengernyit heran, apa uang Kavin cukup untuk membeli pesanan nya, maklum saja Kavin masih SMP dan sangat tidak mungkin akan punya uang banyak. Mama Nisa menghela nafas, menepis fikiran aneh nya.
...