Melsya memutar bola mata nya malas, " Paan sih mah, perasaan dia biasa aja kenapa mama yang heboh sih " Jawab Melsya santai.
" Dasar kamu Mel, kalau gini terus sikap mu. Mama gak akan bisa menjamin hubungan kalian akan bertahan lama. Semua manusia itu punya kesabaran, Kavin itu lebih muda dari mu, kalau mengikuti umur nya seharus nya dia lebih labil dari kamu. Tapi untung nya kepribadian nya penyabar, jadi mama bisa membimbing mu sebelum dia hilang kesabaran dan memutuskan bepisah dari mu " Ucap Mama Nisa yang muak dengan sikap Melsya.
" Ck, mau bertahan apa enggak itu bukan urusan ku mah, aku masih muda, cantik, dan yang terpenting aku masih Perawan, hanya status ku yang berubah, tidak dengan diri ku. Semua laki - laki tetap akan mau dengan ku, apa lagi aku cantik. Pria mana pun tetap akan menerima ku apa ada nya " Ucap Melsya tanpa beban, tidak sadar kalau sedari tadi Kavin sudah menyusul ke meja mereka.
Mama Nisa menahan nafas saat Kavin duduk di samping Melsya, dan menatap anak nya itu intens. Sedang kan Melsya masih santai dan sibuk dengan ponsel nya.
" Bagaimana kalau kamu gak Perawan lagi? Apa Laki-laki lain masih mau menerima mu? "
...