Chereads / BERONDONG BILLIONAIRE / Chapter 6 - Bab 6

Chapter 6 - Bab 6

Benar saja tak lama kemudian Melsya merasa mobil memelan, dan tak lama berhenti.

Baru lah Melsya bisa menjauh kan wajah nya dari boneka.

Bisa di lihat Mata Melsya memerah karna menangis.

" Utututuu.. sayang mama, " Ucap Mama Nisa memeluk Melsya, tak bisa di pungkiri kalau hati seorang ibu saat melihat anak nya begitu ketakutan, hati nya mudah iba dalam situasi seperti ini.

" Ayo keluar sayang " Ajak Mama Nisa.

" Gak mau, aku takut Mah.. " Melsya menggeleng kuat dengan bibir bergetar.

Mama menghela nafas berat, kemudian keluar dari mobil, beralih ke pintu samping dan membuka nya.

" Ayo, masuk sambil peluk mama ya? Sampe di dalam udah terang kok " Ucam Mama Nisa lembut.

Melsya keluar dan masuk ke dalam pelukan sang mama, perlahan Mama Nisa berjalan menuju rumah nenek.

" Assalamualaikum " Salam Mama Nisa yang langsung di sambut salam juga oleh orang - orang yang ada di dalam.

Melsya melepas pelukan nya dan melihat sekeliling, terlihat banyak orang asing yang tak di kenal nya berkumpul di sana, Melsya membungkuk kan badan nya tanda menghormati.

" Gimana kabar ibu, mas? " Tanya Mama Nisa kepada seorang Pria paruh baya yang terlihat mirip dengan nya.

" Entah lah Niss, ibu makin lemes, dari tadi terus nyebut nama kamu sama anak mu " Jawab pria tersebut.

Tak ingin membuang waktu, Mama Nisa langsung menarik tangan Melsya untuk masuk kedalam kamar sang Nenek.

Terlihat di sana seorang anak remaja laki - laki yang tinggi nya berbeda beberapa senti di atas Melsya duduk di samping ranjang, sedang memberikan minum kepada sang nenek.

Melsya hanya diam, Mama Nisa langsung berhambur memeluk nenek, air mata nya tumpah dengan deras, Remaja laki - laki itu langsung mundur, memberi ruang untuk mereka berdua.

Melsya diam karna tidak kenal, remaja laki - laki itu pun hanya diam juga, wajah nya tampak datar, dingin dan tak berekspresi sama sekali, membuat Melsya semakin canggung dan memilih mendekati mama nya.

" Bu, ini anak ku Melsya " Ucap Mama Nisa memperkenal kan anak nya.

Melsya tersenyum sambil membungkuk kan badan nya.

" Anak mu cantik sekali, Niss.. Terimakasih sudah mengabulkan permintaan Ibu untuk membawa anak mu datang kemari. Bisa kah ijab kabul nya di laksanakan sekarang? Ibu udah gak kuat lagi " Ucap Nenek dengan nafas tersendat sendat.

" Tentu bu, Nisa panggil Mas Gio sama yang lain nya dulu " Ucap Mama yang di respon anggukan oleh sang nenek.

Melsya mengerut kan kening nya dalam, /// Ijab kabul? Siapa yang mau nikah? /// Tanya Melsya dalam hati, bertanya - tanya.

...