Sophia luruh di lantai saat melihat hasil testpack yang positif. Itu menandakan bahwa ada makhluk mungil nan indah kini hidup di rahimnya.
Sophia menyadari bahwa dia terlambat datang bulan. Biasanya tamu akan datang di pertengahan bulan, namun kini sampai akhir bulan masih belum juga menunjukan tanda-tanda kemunculan. Pada akhirnya dia memutuskan untuk mengetesnya sendiri.
Wanita ini menggigit bibir bawahnya sendiri. Ingatannya kembali berputar pada malam panas yang telah dilaluinya bersama pria asing sebulan yang lalu. Apa mungkin ini ada hubungannya?
"Tidak mungkin, kan?" gumamnya pelan. Dia sendiri ingat dengan jelas bahwa setelah kejadian itu, Radit bahkan masih belum menyentuhnya. Lebih tepatnya dia sendiri yang menjaga jarak.
Testpack masih berada di genggaman tangannya yang kini melemas. Ada rasa senang namun dibaliknya tersirat kecemasan yang berat. Bagaimana jika bayi ini bukanlah darah daging suaminya?