Sebelum sempat Xian memperhatikan Maw, ia telah berubah dengan cepat menjadi seekor anjing.
"Halo, Maw ... tadi sekilas kulihat ada wanita disana ... apa kau juga melihatnya?" tanya Xian menghampiri Maw dan langsung menggendongnya.
Namun, tak ada jawaban yang keluar dari mulut Maureen ... ia hanya mengusapkan kepalanya pada pundak Xian.
Xian memutarkan bola matanya aneh, ia merasa ada yang berubah ruangan apartementnya, tetapi apa? Xian duduk sejenak di ruang tamu. Berfikir seperti ada yang aneh kali ini, ia menaruh Maw di sampingnya dan menyenderkan kepalanya ke sofa.
"Aku tahu!" Xian beranjak dari duduknya, "Fix di apartementku ada penyusup! Jadi wanita tadi? Yah ... benar sekali! Dia penyusup! Aku bukan berhalusinasi tadi ...," ujar Xian melangkah kesana kemari.
"Dimana dia?" Xian terus mencari ke seluruh sudut ruangan, hingga Xian terengah-engah.
"Sepertinya tadi memang benar halusinasiku saja!" tutur Xian seraya melemparkan tubuhnya ke sofa. "Lalu ... siapa yang membereskan ini semua?" Xian menggurutu.
Maureen yang melihat Xian kebingungan, ia hanya melempar senyuman kecil mengarah pada Xian! Dan Xian melihat yang tidak sengaja melihat Maw tersenyum seketika terkejut. "Sejak kapan kau mempunyai senyumana semanis itu, Maw?" tanya Xian seraya memeluk Maw, Lalu mendudukkan Maw di pangkuan Xian dan menghadap pada wajah Xian. "Coba kulihat senyuman manis itu sekali lagi!" tawar Xian.
Kemudian Maureen tersenyum kembali pada Xian dan itu membuat Xian tertawa terbahak-bahak penuh kegembiraan.
"Astaga ... apakah ini mukjizat lagi? Bisa-bisanya kau bisa tersenyum semanis itu!" ujar Xian seraya memeluk Maw kembali.
"Oke ... aku akan keluar sebentar," tutur Xian seperti melupakan kejadian tadi dan ingin keluar untuk menenangkan diri sejenak.
***
30 menit lamanya Xian keluar, terlihat semuanya hening dan baik-baik saja ... dengan cepat Maureen mengibaskan ekornya kembali.
Brush ....
Maureen langsung berubah menjadi seorang gadis cantik kembali, "Dasar! Dia sangat lucu sekali!" Maureen tertawa kecil menyaksikan tingkah lugu Xian tadi.
Namun, tiba-tiba suara sang Dewa mengagetkan Maw kembali. "Apakah kau sehari-hari akan begini, Maw?" tanya sang Dewa yang lagi-lagi wujudnya tak pernah terlihat.
Maureen mengangguk cepat, sebagai tanda mengiyakan pertanyaan sang Dewa.
"Dasar bodoh! Kuberi kau kesempatan hidup kembali bukan hanya untuk menjadi bodiguard majikanmu saja, tapi juga melakukan hal-hal kebajikan yang akan membawamu menjadi manusia seutuhnya! Kau paham?" jawab sang Dewa mendetail.
Maureen terhentak dengan perkataan itu, bagaimana ia lupa akan tugasnya melakukan 1000 kebajikan? Maureen terdiam sejenak, tetapi bagaimana ia akan keluar dari dalam apartement Xian? Maureem terus berfikir.
Hingga akhirnya sang Dewa memberi tahu, jika Maureen telah diberikam setengah kekuatan darinya untuk membantunya melakukan sesuatu.
Jadi Maureen hanya cukup menunjukkan jari telunjuknya dengan bantuan hatinya agar kekuatan itu berjalan dengan lancar.
Kemudian Maureen mengikuti perkataan sang Dewa, pertama-tama ia mencerminkan dirinya ... melihat dirinya di depan cermin untuk pertama kalinya.
Ia menyentuh wajahnya, ia sangat terpukau dengan kecantikannya ... ia benar-benar sangat cantik! Lalu ia menunjukkan jari telunjuknya ke arah cermin, ia menginginkan baju remaja pada umumnya dan sepatu hits masa kini.
Cling!! Suara itu muncul tiba-tiba diiringi perubahan pada dirinya, seketika ia mengenakan pakaian baru dan sepatu terhits.
Maureen memutarkan dirinya, "Hah! Ini sangat cantik sekali!" lalu ia berlari ke pintu, tetapi pintu itu terkunci! Lagi-lagi ia menggerakkan jarinya untuk membantunya dengan seketika pintu itu terbuka lebar.
Kemudian Maureen keluar dengan rasa khawatir! Bagaimana tidak? Ini untuk pertama kalinya ia menapakkan diri sebagai manusia.
Ia memutarkan bola matanya kesudut tertentu, mencari sesuatu yang ingin ia kerjakan. Tetapi apa? Ia nampak kebingungan dengan sendirinya.
Di saat ia memperhatikan semua orang yang terlihat sama dengannya, secara bersamaan ia mendengar makian dari anjing yang berlari bersama majikannya.
Anjing itu terlihat memaki majikannya dengan kata-kata kotor, tetapi sang majikan malah mengusap kepalanya dengan manis.
Maureen yang jengah akan perlakuan anjing itu terhadap majikannya, seketika menghampiri anjing itu.
"Hey ... salam kenal, namaku Maureen! Anjingmu terlihat bagus, boleh aku mengelusnya?" tutur Maureen.
Wanita tersenyum, "Panggil saja aku, Dren! Tentu saja boleh, Maureen!" jawabnya pelan.
Kemudian Maureen menjajarkan berdirinya pada sang Anjing, mengusapnya dengan sangat pelan ... lalu berbisik pada telinga kanan sang anjing. "Aku tahu sedari tadi kau memaki majikanmu! Apa kau tidak tahu diri sebagai anjing" bisik Maureen.
Lalu sang anjing menggonggong lagi mengarah pada Maureen yang artinya, "Ia sangat benci pada tali ini yang mengikat lehernya, sedangkan di lehernya penuh dengan kutu yang membuatnya merasa gatal setiap sang majikan memakaikan tali itu padanya! Dan aku juga sudah sangat lelah, tetapi tak juga ia memberiku minum sedikit pun!" Anjing itu terdengar menggonggong panjang, hingga sang majikan menarik anjingnya kembali.
"Sepertinya anjingku tidak menyukaimu!" Wanita itu meninggikan suaranya pada Maureen dan hendak pergi dari hadapan Maureen.
Namun, sebelum wanita itu berhasil pergi ... Maureen memegang lengannya. "Maaf, Dren! Anjingmu bukan tidak menyukaiku, tetapi anjingmu tidak menyukai tali yang selalu kau pakaikan padanya, karena itu membuatnya gatal sepanjang hari. Dan satu lagi anjingmu sangat lelah, tapi tak juga kau memberinya minum!" jawab Maureen dengan panjang.
"Cih! Omong kosong, tau apa kau tentang anjingku!"
"Baiklah ... jika benar, tolong kau usap kepalamu padaku! Jika salah tolong abaikan!" Maureen mengatakan itu pada anjing wanita itu.
Tiba-tiba secara cepat sang anjing mengusap kaki Maureen membenarkan seluruh perkataanya.
"Apa aku sejahat itu padamu?" tanya wanita itu pada sang anjing, lalu menatap Maureen "Lalu bagaimana jika ia tidak kupasangkan tali kutakut ia akan menghilangkan dirinya padaku!" seru wanita itu dengan tatapan sendu.
Kemudian Maureen menjajarkan dirinya kembali pada sang anjing, "Apa benar kau ingin meninggalkan majikanmu?" tanya Maureen pelan berbisik di telinga kanan sang anjing.
Anjing itu menggonggong kembali mengarah pada Maureen, "Bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan majikan sebaik dirinya! Tolong katakan padanya, meski ia tidak pernah menaliku seperti ini ... aku akan selalu berjalan dan berdiri di dekatnya sampai kapan pun!"
"Oke baiklah!" jawab Maureen berbisik pada sang anjing, lalu berdiri menghadap pada Dren.
"Dren ... kau tahu? Anjingmu sangat menyukaimu! Jadi ... ditali atau tidak, ia akan selalu berjalan dan berlari di sampingmu sampai kapan pun!" tutur Maureen.
Wanita itu terharu mendengarnya, seketika ia menjajarkan dirinya pada sang anjing! Mengusap kepalanya dan menciumnya penuh ketulusan. "Tali ini akan kubuang dan tidak pernah lagi kupasangkan leher yang gemas ini dengan tali, tapi kumohon jangan pernah tinggalkan aku!" ucap Dren seraya melepaskan tali itu dan langsung memberinya minum.
Wanita itu berdiri lega bertemu dengan Maureen dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Maureen.
Maureen hanya mengangguk, lalu meninggalkan mereka ... tak lama pergelangan tangannya bergetar hebat.
Kemudian timbul angka 01 seperti tatto berwarna hitam di pergelangan tangannya, Maureen menatapnya penuh dengan keharuan dan ia mengerti apa maksut dari angka itu! Bola matanya menatap pergelangan tangannya dengan haru untuk pertama kalinya ia melakukan kebajikan sebagai manusia.
Itu artinya sembilan ratus sembilan puluh sembilan lagi ia akan menjadi manusia seutuhnya, Maureen tersenyum penuh dengan harapan.