Chereads / Golden Woman / Chapter 11 - Gaun Terbuka untuk Zaskia

Chapter 11 - Gaun Terbuka untuk Zaskia

Di luar rumah Sora dapat menikmati makanan enak, dan shopping. Berbeda di dalam rumah, bibi Candy masih berharap Sora bekerja di klub malam.

Saat Sora tiba Rudy langsung memintanya berhati-hati. Supaya Istrinya tidak tahu kepulangan Sora.

Di ruang tengah Candy tengah menonton televisi, tentu saja Sora tidak mungkin melewati jalan tersebut. Candy membawanya ke night klub lagi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Rudy membantu Sora lewati pintu belakang.

Prang!

Kecerobohan Sora membawa petaka. Sikunya tidak sengaja menyenggol gelas yang ada di meja. Suara pecahan beling membangunkan Candy di ruang tengah.

"Sayang apa itu? Jangan buat keributan! Apa kamu dengar itu?" Candy memekik tanpa menoleh ke sumber suara.

Rudy menempelkan telunjuk di atas bibir, agar Sora tidak bersuara. Atas bantuan Rudy akhirnya Sora berhasil masuk ke kamar, tanpa sepengetahuan Candy.

"Kunci pintunya dari dalam. Sekarang dengarkan paman ya. Sebelumnya paman minta maaf karena tidak bisa melindungi kamu.  Paman tidak bisa mencegah bibi Candy. Maka lebih tinggalkan rumah ini."

Rudy sangat sayang sama Sora. Untuk melindunginya dari Candy. Dia terpaksa meminta Sora meninggalkan rumahnya.

"Aku ingin pergi juga, Paman. Tetapi harus kemana? Aku tidak memiliki tujuan," ucap Sora dengan mata meremang.

Rudy membelai kepala Sora penuh kasih, "paman tahu itu Sora. Tapi jika kamu memaksa tinggal, maka bibi Candy pasti memaksa lagi. Sebelum dia melihat kamu, lebih baik cepat tinggalkan. Berdiam dirilah di suatu tempat contohnya rumah teman kamu?"

"Baiklah Paman. Aku akan berkemas." Sora menyanggupi. Sebelum itu dia menghubungi nomor Zaskia.

"Oke Paman tunggu di belakang. Ingat ya harus berhati-hati. Bibi Candy belum tidur." Rudy mengingatkan sebelum meninggalkan.

Setelah berbicara dengan Zaskia, Sora berkemas. Dia hanya membawa pakaian kerja dan barang berharga. Memastikan aman dia meninggalkan kamar.

Di belakang rumah Rudy sigap menunggu. Sora tidak ingin tertangkap oleh Candy. Rencana meninggalkan rumah akhirnya terlaksana.

"Tidak ada barang yang ketinggalan lagi kan?" tanya Rudy.

"Semua sudah aku kemas. Setelah aku pergi apa Paman akan baik-baik saja?" Sora mencemaskan Rudy, jika Candy tahu pastinya Rudy menerima perlakuan kekerasan.

Rudy mendekap Sora sebelum melepas pergi.

"Jangan cemaskan Paman. Paman bisa mengatasi bibi Candy. Tinggallah di rumah teman kamu, lupakan semua tentang rumah ini, dan jangan pernah terlihat di lingkungan ini mengerti?"

Sora mengangguk sebagai jawaban. Sebelum kepergiannya Rudy memberikan amplop yang isinya uang hasil dari kerja kerasnya.

Sora tidak menerima uang itu sebab Rudy bisa celaka bila tidak memiliki uang. Terlebih diberikan padanya. Rudy sendiri tidak memaksa. Akhirnya Rudy mengantar Sora sampai halte bus.

~~~

Esok paginya Sora membuka mata. Langit-langit kamar nampak asing dimatanya. Sora ingat pamannya yang membantu meninggalkan rumah demi kebaikannya.

"Semoga saja paman baik-baik saja," gumam Sora sebelum akhirnya dia duduk tegak karena waktunya kerja.

Setelah melakukan ritual mandi seperti biasa Sora memiliki penampilan yang tertutup. Kali ini rok span panjang dan blues berlengan panjang. Warna yang sama hitam, putih.  Dia memang tidak menyukai pakaian warna terang.

"Selamat pagi Sora! Apa tidurmu nyenyak?" Zaskia menyapa. Pagi ini terasa berbeda karena kehadiran sahabatnya di rumah.

"Pagi juga, tidurku selalu nyenyak di manapun. Oh iya apa kau sudah siap?" tanya Sora.

"Sudah, mari kita berangkat?" Zaskia meraih tote bag kemudian pergi bersama Sora.

Dari sebrang sana tepatnya di rumah sebelah. Ternyata Daniel Kim diam-diam mengintai Zaskia dan Sora. Kacamata hitam dengan dua lensa serba guna dapat melihat sekalipun dari jarak jauh.

"Kenapa dia ada di rumah Zaskia? Apa rumahnya kena gusuran?" terka Daniel sendiri.

Sejak mengetahui tempat tinggal Zaskia.  Daniel memantaunya terus. Semua itu demi memastikan tato di atas punggung Zaskia. Sayangnya sampai sekarang belum menemukan apapun yang mengarah kesana. Sepertinya Daniel harus membuat rencana baru.

~~~

Keberadaan Sora di rumah Zaskia menimbulkan banyak pertanyaan  dibenak Daniel. Tepat waktu makan siang Daniel sengaja menemui Sora di kantin perusahaan. Entah bagaimana non pegawai MG grup bisa masuk ke lingkungan perusahaan.

Hanya Daniel Kim dapat melakukan semua itu. Penampilan Daniel sangat berbeda dari biasanya. Jaket kulit atau blazer, dan kemeja tipisnya berubah jadi seragam cleaning service. Daniel tengah melakukan menyamaran.

"Kamu kerja di sini? Sejak kapan?" Sora menatap tidak percaya lelaki yang memiliki senyum dimples ini berubah cepat.

"Itu rahasia. Oh iya bisa kita bicara sebentar?"

Tidak menunggu jawaban Sora, Daniel menarik pergelangan kecil itu, membawa ke sudut kantin.

"Kenapa kita harus mojok di tempat sepi? Apa kita sedang pacaran?" ujar Sora.

"Terserah apa yang kamu pikirkan. Begini Sora, mau, kah memberikan undangan ini pada Zaskia?" Daniel menyodorkan lembar undangan party ke tangan Sora.

Entah Bagaimana dia dapat memiliki undangan tersebut. Bukankah party itu hanya mengundang orang-orang penting? Lantas dari mana Daniel bisa mendapatkannya?

"Tunggu! Di mana mendapatkan undangan ini? Apa mereka mengundang kamu juga? Lalu bagaimana undangan yang ada ditanganku?" tanya Sora merasa aneh. Karena Daniel mampu mendapatkan undangan orang kaya tersebut.

"Jangan dipikirkan dari mana aku mendapatkan undangan ini. Aku hanya melihat Zaskia memakai gaun cantik. Aku juga membelikan gaun indah untuknya. Ini aku titipkan padamu!"

Daniel benar-benar membelikan Zaskia gaun indah, buktinya gaun tersebut sudah di tangan Sora.

"Lalu bagaimana sandiwara kita? Apa kamu ingin membatalkan kesepakatan itu?" Sora mencemaskan kesepakatan dengan Daniel. Sebelumnya mereka sudah membicarakan kerjasama.

"Kesepakatan kita tidak berubah."

"Syukurlah, aku sempat cemas. Segitu dalam, kah perasaan kamu pada sahabatku?"

Daniel tertegun tidak menyangka Sora berpikir seperti itu.

"Sora, apa aku terlihat menyukai Zaskia? Membelikan sesuatu pada seseorang bukan berarti menyukainya. Kamu harus tahu itu, aku baik pada Zaskia, juga ramah pada orang lain, termasuk padamu. Kamu paham apa artinya?" Daniel meyakinkan Sora, agar tidak kecewa.

Entahlah kenapa juga Daniel harus menjelaskan perasaannya, bukankah dia tidak ada hubungannya dengan Sora ataupun Zaskia. Semua itu karena misinya.

~~~

Pesta wedding anniversary malam ini akan berlangsung. Hotel berbintang tepi pantai pesta mewah diadakan.

Kini Sora sudah membersihkan diri. Membongkar koper mencari keberadaan gaun mahalnya. Sora harus segera merubah penampilan sebelum Daniel menghubungi. Namun sangat mengejutkan gaun biru tua itu entah di mana.

"Gawat, gaunnya di rumah Paman Rudy?" Sora membuang napas kesal, karena keteledorannya hal penting tertinggal.

"Bagaimana ini?" Sora bolak-balik tak tenang. Masalahnya waktunya sudah mepet untuk membeli gaun pengganti. Sedangkan di dalam koper hanya ada pakaian biasa untuk kerja dan sehari-hari, tidak mungkin dia memakainya.

"Kamu sudah siap Sora?" Zaskia muncul dari balik pintu kamar. Penampilannya sudah berubah drastis

Sora terduduk lemas di atas kasur. Sesekali menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Kenapa kamu masih seperti ini? Sora apa yang terjadi?" Zaskia menatap heran karena Sora masih memakai pakaian tidur.

"Gawat. Gaunnya tertinggal di rumah paman Rudy."

"What! Gaunnya tertinggal? Ko bisa? Lalu bagaimana dengan pestanya? Tidak mungkin kamu memakai pakaian malaikat maut lagi? Bisa-bisa si brengsek itu melec--"

"Ah ... Aku harus bagaimana? Haruskah aku memakai pakaian tidur seperti ini saja?" Sora benar-benar menyesali keteledorannya.

"Tidak bisa begini. Sora pokoknya kamu harus tenang. Mari kita pikirkan jalan keluarnya."

Sora menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Menutup wajah dengan bantal.

Sesaat kemudian Zaskia membawa gaun lamanya yang pernah dipakai di hari pesta ulang tahun pacarnya.

"Coba pakai ini!"

Gaun sederhana tidak banyak motif, dengan warna merah terang sudah ada ditangan Sora.

"Jangan menolak. Ini hanya semalam, kamu pasti memakai pakaian warna ini. Cobalah!"

Zaskia meninggalkan kamar, memberikan waktu agar Sora memakai gaun tersebut.

Sepuluh menit kemudian. sora sudah berubah. Penampilannya berbeda dari biasanya. Gaunerah terang berlengan pendek dengan panjang di bawah lutut sudah melekat indah di tubuh ramping Sora. Penampilannya begitu manis dengan riasan tipis. Dia sengaja menggerai rambut ikalnya membiarkan tertiup angin.

Sebelum Sora melangkah pergi. Zaskia menambahkan pewarna bibir pada Sora.

"Pergi ke pesta mantan, kamu harus terlihat cantik dan berani. Warna bibirmu harus kuat. Malam ini kamu harus menang Sora!"

Sora mengangguk patuh. Sudah ia putuskan di pesta itu akan membuat mantannya menyesal sudah membuangnya.

Zaskia tersenyum melihat semangat sahabatnya. Gaun pemberian Daniel sangat pas ditubuhnya. Gaun cantik tidak memiliki atasan membuat leher dan punggungnya terlihat. Lantas apa ini rencana Daniel? Untuk melihat tato tersebut.