Jerry menegakan tubuhnya kemudian meraih pergelangan tangan Sora.
"Sora, aku mohon kembalilah bersamaku!" mohon Jerry dengan mata meremang.
"Ck. Hei lepaskan tangan itu! Kau tidak boleh menyentuh milikku!" teriak Daniel, tanpa pikir menghempaskan tangan Jerry yang mencekal tangan Sora. Sekalipun pegangan itu kuat tetap saja tidak sebanding dengan kekuatan seorang profesional.
Senyum Sora mengembang. Si abang gans ini sudah berulang kali membuat meleleh dengan semua ucapannya. Sora bersembunyi di belakang punggung Daniel Kim. Siapa sih yang tidak bahagia selalu melihat bahu lebar yang menyejukkan jiwa. Sora termasuk perempuan beruntung dapat merasakan perhatian si dimples.
Daniel melangkah maju, menatap tajam Jerry masih tidak menyerah untuk mendapatkan Sora kembali.
"Hei kau! Jangan pikir aku tidak tahu rencana yang ada dikepalamu," ucap Daniel pelan namun tegas.
"Apa yang aku rencanakan?" Jerry terkekeh sesaat kemudian menyambung ucapannya, "Hei! Emangnya kau siapa menuduhku seperti itu. Dengar! Aku hanya ingin bicara dengan Sora, kenapa kau ikut campur!" balas Jerry lantas mendorong kasar sebelah bahu Daniel berulang kali.
Tindakan kasarnya membuat Daniel lepas kendali. Seorang agen profesional dengan mudah menarik tangan Jerry kemudian memelintirnya hingga membuat Jerry jejeritan layaknya perempuan.
Akh ...!!
Sora bahkan memberikan ibu jari. "Astaga dia keren sekali."
Melihat lawan sudah hampir melemas Daniel melepaskan pelintirannya. Jerry dapat terbebas dari rasa sakit.
"Ini peringatan terakhir dariku! Jangan berani mendekati Sora atau memaksanya lagi. Dia sudah move on dari masa lalunya! Perlu kau ketahui Sora adalah pacarku!" Setelah ucapan dan penegasan itu Daniel Kim membawa Sora meninggalkan semuanya.
Kini hanya tinggal Jerry yang masih terpekur ditempat. Nada dering pemanggil membuyarkan akal sehatnya untuk kembali. Saat layar ponsel itu didekatkan ke sisi wajahnya. Pemilik suara merdu namun tegas itu Yolanda.
Yolanda menanyakan posisi Jerry, dan memintanya untuk makan malam keluarga selepas pekerjaan. Yolanda juga memberikan kabar bahagia untuk Jerry, atas posisinya yang baru dari perusahaan. Kedua orang tua Yolanda Mr. Foland mempertimbangkan jabatan baru untuk Jerry. Dengan syarat Jerry tidak menyakiti putrinya.
Semua kabar itu memang begitu menggembirakan jika saja sang ayah tidak memaksa untuk memutuskan hubungan dengan Yolanda. Jerry makin dilema antara kesedihan dan kebahagiaan. Tetap saja perintah Sang ayah tidak dapat ia abaikan. Mau tidak mau Jerry memutuskan untuk mendapatkan hati Sora, sekaligus berhubungan dengan Yolanda. Masalah nanti biar dia pikirkan terpenting saat ini menyenangkan sang ayah.
~~~
Daniel mengantar Sora sampai pintu gerbang perusahaan. Dia menghalangi jalan Sora dan memintanya untuk bicara empat mata.
"Masih ada waktu empat puluh menit memenuhi kewajiban sebagai pegawai MG grup. Sudah sarapan?"tanya Daniel tiba-tiba.
"Belum," balas Sora singkat.
"Sudah aku duga." Daniel mengulum senyum kemudian mengajak Sora pergi mencari restoran, atau rumah makan khas daerah terdekat.
Daniel ingin membawa Sora ke restoran mewah yang jaraknya lumayan jauh. Karena waktunya tidak cukup merekapun berakhir di sebuah rumah makan adat sunda. Hei semua menu dari rumah makan itu kesukaan Sora.
Mereka duduk bersila menghadap hidangan yang luar biasa asing di mata pemuda korea selatan. Kemarin nasi Padang sekarang makanan sunda besoknya apalagi? Demi Tuhan baru kali Daniel merasakan penuh warna saat makan bersama Sora.
Lauk, sayuran segar, dan sambal terpisah dengan nasi putih. Karena sudah lapar Sora langsung menikmati hidangan tersebut tentu saja setelah baca doa.
Dari awal Daniel memerhatikan setiap gerak dan gerik wanita di hadapannya.
"Pelan-pelan saja makannya! Pencernaanmu bisa terganggu kalau makan seperti itu!" kata Daniel mengingatkan.
"Jangan kuatir perutku kuat sekuat baja. Apapun makanannya tidak akan membuatku gemuk," balas Sora percaya diri. Tidak menyadari celana katun yang ia pakai begitu ketat di pahanya.
"Oh begitukah? Tetapi kamu salah. Coba angkat tangan kirimu!"
"Emang ada apa dengan tangan kiriku?" gerutu Sora tapi tetap saja menuruti perintah Daniel.
Tidak keberatan Sora mengangkat tangan kirinya ke atas saat itu juga Daniel mengulum senyum.
"Barusan kamu bilang, makan sebanyak apapun tidak membuatku gemuk. Lantas mengapa lenganmu robek?"
Ugh!
Sora kaget. Benar saja pakaiannya robek tepat di bawah ketiaknya.
"Astaga malunya aku!" Sora langsung menutupi robekan itu menurunkan tangannya tersebut. Dia meraih gelas yang berisi air putih kemudian menenggak sampai tandas anehnya mendadak tenggorokan begitu kering.
"Aku pikir berat badanmu bertambah. Sudah di cek sebelumnya?" ucap Daniel membuat Sora gugup.
"Belum. Un-untuk apa? Lagian kenaikan berat badanku hanya sementara. Kenapa kamu so perduli!" Karena Sora sudah malu. Agar tidak bertambah malu dia harus terlihat tegar.
Daniel melipat tangan di dada menatap Sora yang masih membela diri.
"Cobalah kurangi makan malam! Dan lakukan olah raga di pagi hari. Katamu selera makanmu bertambah disaat stres. Tapi aku lihat kamu tidak stres akhir-akhir ini? Tetapi kenapa nafsu makanmu terus bertambah?"
Astaga! Semua ucapan Daniel tidak pernah terduga. Dia bahkan melihat situasi Sora dalam bentuk apapun.
~~~
Jika Sora diperintahkan menjaga pola makannya. Justru Jerry tidak nafsu makan. Semua itu dikarenakan tuntutan ayahnya dan Yolanda yang menawarkan jabatan sebagai wakil direktur pada Jerry. Tentang tawaran tersebut terpaksa diceritakan pada sang ayah. Tapi respon Tuan Hada tetap sama. Memilih Sora sebagai calon menantunya.
"Ayah tolong pahami keadaanku! Ini saatnya untuk naik ke atas. Biarkan aku naik jabatan dulu setelah itu baru Ku putuskan Yolanda!"
Ucapan Jerry menggoyahkan pendirian ayahnya.
"Baiklah lakukan apa yang menurut kamu baik. Tapi satu syarat! Setelah menjadi wakil direktur kamu harus putuskan wanita itu."
"Mengerti ayah terima kasih!" Akhirnya Jerry terbebas dari tuntutan orang tuanya, ya walaupun hanya sebentar, karena setelah menjabat sebagai wakil direktur dia akan memutuskan Yolanda.
Di lain tempat Daniel tengah berhadapan dengan seseorang yang berpenampilan rapi. Selesai sarapan pagi bersama Sora, mendadak ada panggilan dari atasannya yang meminta bertemu di markas.
Kini Daniel duduk tegak di hadapan dua lelaki yang memiliki jabatan tertinggi di bidangnya.
Mr. Aland seorang klien meminta Daniel mencarikan perempuan yang memiliki tato di punggung. Info mengenai keberhasilan Daniel menemukan sosok golden woman sudah sampai ke telinga Mr.Aland ataupun Petrick--atasan Daniel yang memerintahkannya melakukan misi tersebut.
"Aku tahu kamu sudah berhasil menemukan golden woman. Lantas, kapan wanita itu dibawa?" kata Petrick. Ucapan itu tidak ingin didengar Daniel. Daniel membutuhkan waktu untuk membawa Sora ke Mr. Aland.
"Jika membutuhkan tambahan dana. Saya siap memberikan semua uang di koper ini." Mr. Aland membuka koper yang cukup besar berisi uang yang jumlahnya ratusan juta.
Fatir yang kebetulan mengantar Daniel, tidak bisa merapatkan mulutnya setelah melihat tumpukan uang dalam koper.
Fatir yang berdiri tak jauh dari Daniel memberikan tanda isyarat agar Daniel bisa menerima uang itu.
Tetapi apakah Daniel benar menerima uang tersebut. Jika seperti itu dia harus bersiap kehilangan Sora.