"Lagi-lagi aku nggak bisa hadir untuk sahabatku," ujar Bulan dengan tampang penuh penyesalan. Dia sampai menundukkan kepala dalam-dalam, padahal banyak orang berlalu-lalang di sekitarnya.
Candra yang berhadapan dengan Bulan akhirnya mengulurkan tangan dan menyentuh pundak Bulan dengan lembut. Dia mencoba menunjukkan senyumnya pada perempuan itu.
"Bukan salahmu, Lan," ujarnya. "Keadaannya memang seperti ini. Kal sedang sakit, dan dia adalah orang yang paling butuh kamu. Yasmin punya Timur, Embun, keluarganya termasuk aku. Jadi, kamu nggak usah terlalu menyalahkan dirimu sendiri."
Bulan akhirnya mendongakkan kepala. Dia menoleh ke arah Candra yang masih tersenyum meski tangan lelaki itu sudah tidak lagi berada di pundaknya.
"Ayo, Lan. Jangan terbiasa menyalahkan dirimu sendiri. Kamu punya Kal yang harus kamu jaga." Candra mencoba menyemangati Bulan dengan cara yang berbeda. Dia ingin perempuan itu tidak menyalahkan diri sendiri lagi seperti yang selama ini selalu terjadi.