Salsha mencoba membuka matanya saat pancaran sinar matahari mulai memasuki kamarnya. Ia meraih jam weker di atas nakas. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tetapi Salsha masih malas bergerak. Ia berencana untuk bolos hari ini. Ia tak mungkin masuk sekolah dengan penampilan acak-acakannya.
Tadi malam ia masih saja menangis hingga tengah malam. Karena kelamaan menangis, Salsha pun terlelap dan baru bangun pagi ini. Dengan wajah menyedihkan serta mata yang bengkak, Salsha tak mungkin datang kesekolah. Ia tak ingin menjadi pusat perhatian karena penampilan buruknya itu.
Lagipula, Salsha ingin menghindari Aldi. Ia tak mungkin bisa bertemu lelaki itu setelah apa yang sudah terjadi di antara mereka.
Salsha meraih ponselnya. Ia belum mengetahui nasib Galang. Ia khawatir bagaimana dengan keadaan lelaki itu. Siapa yang menolongnya kemarin.
Salsha mencoba menelfon Galang, dan syukurnya deringan pertama, Galang mengangkat telfonnya.