Salsha mulai melangkahkan kakinya untuk mencari Aldi. Saat Salsha keluar dari kelasnya ia melihat Aldi yang juga berjalan ke arahnya. Salsha tersenyum, pasti lelakinya itu sedang mencarinya.
"Kamu lagi nyariin aku, ya?" goda Salsha. Ia tersenyum manis menyambut kekasihnya itu.
Aldi terkekeh pelan, ia mengusap rambut Salsha, "Tahu aja, sih."
Keduanya pun duduk di bangku beton berlapis keramik. Menatap ke arah lapangan basket yang kini tampak di isi oleh pemain basket yang sedang latihan.
"Kamu udah makan?" tanya Salsha.
Aldi mengangguk, "Udah, tadi di kantin."
"Nanti bisa nggak temani aku ke toko buku? Sekalian kita jalan, kan kita udah jarang pergi jalan," ajak Salsha.
Aldi ingin langsung mengiyakan kepada Salsha namun pikirannya di penuhi dengan janjinya kepada Tiara, sang pedekate.
Aldi membawa kepala Salsha untuk bersandar di bahunya, seakan tak peduli dengan lalu lalang siswa di depan mereka. Jika orang yang tak terlalu dekat dengan mereka dan tak tahu tentang hubungan mereka, pasti akan berpikir hubungan keduanya jauh dari masalah dan selalu harmonis, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Aldi mengusap bahu rambut Salsha. "Nanti malam aja gimana? Aku ada urusan nanti siang, mau main basket sama Bayu dan Bastian."
Salsha sedikit kecewa, padahal ia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan Aldi. Tapi ia tak boleh bersikap egois. Dunia Aldi bukan hanya dirinya saja.
Dengan perasaan sedikit kecewa, Salsha mengangguk, "Yaudah deh nggak papa. Tapi nanti malam jadi, ya? Jangan bohong."
"Iya, sayang. Nanti malam aku jemput kamu jam 7. Dandan yang cantik, yaa." Aldi merangkul bahu Salsha.
Salsha mengangguk mengiyakan. "Jadi nanti siang kamu nggak bisa antar aku pulang?"
"Sebenarnya mau." Aldi melepas rangkulannya dari Salsha, ia mengarahkan Salsha untuk menatapnya, "Tapi, futsalnya langsung pas pulang sekolah."
Salsha menghela nafasnya, sedikit cemberut, "Yaudah, deh. Nggak papa."
Aldi menoel hidung Salsha kemudian mengusap rambutnya, "Jangan cemberut gitu dong sayang. Kan nanti malam ketemu."
Salsha berusaha menampilkan senyumnya, "Yaudah, deh. Nggak papa."
*****
Pulang sekolah, Aldi tak lupa memberi pesan kepada Tiara untuk menunggunya di parkiran, ia mengatakan jika masih ada urusan dengan teman sekelasnya. Aldi hanya tak ingin Salsha melihatnya berboncengan dengan gadis lain. Makanya, Aldi memperlambat kepergian mereka berdua.
Aldi juga tak lupa mengirim pesan kepada Salsha untuk menanyakan keberadaan gadis itu, sekedar memastikan.
Pacarku❤
Kamu udah dimana sayang?
Pulang sama siapa?
• Aku udah di parkiran sayang
• Pulangnya sama Amanda nggak papa kan?
Gapapa kok. Tapi langsung pulang ya,
Jangan kemana mana lagi.
• Iya iyaa. Aku langsung pulang kok.
Hati hati, my princess
• Oke my prince
• Kamu juga semangat futsalnya.
• Aku pulang dulu ya sayang.
Iya sayang ❤
Setelah Salsha tak membalas pesannya lagi, Aldi memasukkan ponselnya kedalam saku. Ia menyampirkan tasnya ke bahu dan berdiri dari kursinya.
"Saatnya beraksi."
Bayu menaikkan sebelasnya, "Udah pergi tuh si Salsha?"
Aldi mengangguk. "Udah aman gue. Saatnya pergi sama calon selingkuhan."
Bayu hanya terkekeh. Tadi Aldi mengatakan jika ia bosan dengan hubungannya yang monoton dengan Salsha. Ia ingin mencari suasana baru dengan menjadikan Tiara selingkuhan. Bayu tentunya senang, niatnya yang ingin menghancurkan hubungan Aldi akan berjalan dengan baik.
Hal ini tentunya tidak di ketahui Bastian, karena jika Bastian tahu, ia tak akan setuju. Dan Bayu akan merahasiakan ini seutuhnya dari lelaki itu.
"Gas terus tuh si Tiara, gue yakin dia pasti mau sama lo."
"Pasti, nggak ada yang bisa nolak pesona seorang Aldi," ia menyombongkan diri, "Udah ah, gue pergi dulu."
Bayu hanya manggut-manggut. Keduanya pun melangkah menuju parkiran. Sesampainya di parkiran, Aldi langsung menemui Tiara yang sudah berdiri di samping motornya. Sedangkan Bayu sudah melesat meninggalkan parkiran.
Aldi menepuk pundak Tiara. Udah lama disini?"
Tiara merenggut kesal, "Udah la. Lo kemana aja sih? Niat ngajak makan siang nggak nih?"
Aldi terkekeh, ia mengacak rambut Tiara."Jadilah. Nggak usah bete gitu. Gue kan udah bilang ada urusan di kelas sebentar."
Aldi menaiki motor sportnya yang di susul oleh Tiara. Gadis itu memegang pundak Aldi karena tak etis jika memeluk pinggang Aldi di sekitaran sekolah 'kan?
Motor Aldi pun melaju dengan kecepatan rata-rata di jalanan.
*****
"Lo pulang bareng kita kan, Sha?" tanya Amanda saat mereka berempat -Salsha, Amanda, Clara dann Bella- berada di parkiran.
"Iyaa. Aldi ada urusan," jawab Salsha cemberut.
Amanda menepuk pundak Salsha, "Nggak usah sedih gitu la. Kan masih ada kita, lo nggak senang ya pulang bareng sama kita?"
"Bukan gitu, kok." Salsha menjelaskan, "Tapi kan gue pengen gitu Aldi ngantar gue kerumah atau ngajak makan pulang sekolah."
"Aelah." Clara menabrak bahunya dengan bahu Salsha, "Kalo sekedar makan pulang sekolah sama kita juga bisa kali."
"Nah, betul tuh." Bella menimpali, "Lebih baik sekarang kita nongkrong di mall. Sekalian lihat cogaannn." Bella berkata dengan mata berbinar.
Salsha hanya membalasnya dengan senyuman paksa, teman-temannya ini sama sekali tak mengerti dengan dirinya. Mereka hanya memikirkan hangout saja.
"Lo bisa 'kan? Amanda memastikan.
Salsha ingin menolak karena ingat pesan Aldi yang mengatakan jika ia harus langsung pulang kerumah. Tapi melihat wajah penuh harap dari ketiga temannya membuat Salsha tak mampu menolaknya. Pergi ke mall sebentar tak ada salahnya 'kan? Aldi juga sedang ada urusan. Salsha ingin menenangkan pikirannya dulu.
Salsha mengangguk. "Bisa, dong."
Amanda, Bella dan Clara pun tersenyum senang. Tanpa menunggu lebih lama lagi, mereka masuk ke dalam mobil. Tujuan mereka ada mall, tempat banyak siswa- siswa dari sekolah lain berkumpul.
Hanya perlu waktu kurang lebih setengah jam untuk sampai di tempat yang di tuju. Setelah memesan makanan, mereka duduk di salah satu meja yang berada dekat dengan kaca.
"Lihat deh, cowok yang make baju ijo, ganteng banget 'kan?" Bella yang lebih dulu memulai percakapan. Sedari tadi, saat mereka sampai di cafe ini, mata Bella tak pernah lepas menjalari satu persatu lelaki. Dan matanya terhenti saat melihat lelaki berkaus ijo yang sedang berbincang bersama temannya.
"Yang mana, yang mana?" Clara mulai tertarik. Ia juga tak bisa diam saat melihat cogan.
"Itu loh yang itu, yang make baju ijo trus lagi ngobrol sama temannya, ganteng bangeet Ya Tuhan," ucap Bella sembari menangkupkan kedua tangan di pipi, matanya berbinar menatap lelaki itu.
Clara menggerutu, ia kesal karena belum menemukan lelaki ganteng yang Bella katakan, "Yang mana sih, Bel? Lo jangan nikmatin sendiri dong."
Bella menghela nafasnya, se ganteng itu Clara belum juga menemukannya? Akhinya Bella memutar kepala Clara agar langsung berpandangan kepada lelaki baju ijo tersebut, "Tuh. Makanya pake mata tu di pake."
"Seriusan ganteng loh, ganteng pake bangettt. Aduhh, karunia Tuhan banget," Clara mulai memperlebay keadaan.