Srek!
Srek!
Srek!
Suara kaki Ratu laba-laba menuju ruangan dapur padepokan milik Datuk Maringgit.
Ratu laba-laba beranjak dari tempat duduk menuju ruangan dapur, ruangannya sengaja tidak ditutup pintunya supaya tidak pengap udaranya ketika memasak. Dilihatnya para murid sang kakek sudah berjejer, mereka merasa perutnya sudah kenyang dan menunggu aba-aba dari gurunya untuk persiapan menimba ilmu kegelapan. Di samping juga ada meja makan yang berisi makanan dan minuman hasil masakan murid-muridnya yang di sediakan untuk sang Datuk Maringgit.
"Hai kalian?, wah-wah kebersamaan yang harmonis," kata Ratu laba-laba menyapa para murid Datuk Maringgit dengan nada yang memuji mereka. Sang Ratu laba-laba menyapa mereka dengan menebarkan senyumnya yang manis. Tangan Ratu laba-laba itu juga melambai-lambai seakan menyapa para murid Datuk Maringgit yang sedang berjejer di ruangan dapur padepokan.