52
"Kau boleh bohong, menipuku atau memanfaatkanku, lakukan apapun dan apa saja anna, aku rasa aku akan tetap baik baik saja," lontar Nathan.
Tsuyoi Sentoki membeku dengan pemikirannya taatkala Nathan menarik napas panjang sembari memaksakan diri untuk terus mengulas senyum, Ia pun menggulirkan pandangan untuk menikmati kota bandung kembali setelah mengutarakan apa yang menjadi penat di hati.
"Aku juga akan mengurus pria dirumah sakit itu untukmu," gumam Nathan. Ia tidak mau menatap Tsuyoi Sentoki yang jelas-jelas sedang membencinya untuk perlakuan Nathan beberapa hari lalu. Bajingan yang sedang Anna tatap ini menunduk sembari menggesekan sepatunya pada tanah kering dan tandus seperti hatinya.
"Pertama, bertanggung jawab untuk rasa bersalahmu, jangan karena aku," jelas anna. Nathan Narendra mengangguk ringan, suara lemah anna terdengar semakin tenggelam saat sayup-sayup rombongan beberapa kelompok orang mulai meramaikan tempat tersebut.