Anna mencoba mengerjapkan maniknya perlahan, sinar terang benderang membuatnya mengernyit sampai sedetik kemudian dokter mematikan senter minimalisnya.
Anna kembali memejamkan mata tenang, ia mendengar ocehan serta isak tangis yang bisa Anna tebak dengan mudah siapa orangnya. Crystal memang mudah sekali merengek sedari dulu.
Tidak lama kemudian, kebisingan membuat Anna benar-benar ingin memaki semua orang supaya diam. Teriakan Cristian samar terdengar, hingga akhirnya Anna pun kembali membuka mata.
Semuanya terasa lebih menenangkan sebab hanya ada sambutan cahaya lampu ruangan dan tidak ada siapapun di sini selain orang yang tidak ingin Anna temui.
Crystal baru saja keluar dari kamar mandi. Ia terpaku diam tatkala melihat kedua mata Anna terbuka. Crystal pun langsung berlari menghampiri seraya mencoba untuk menekan tombol panggilan bagi dokter yang ada di samping ranjang Anna .
"Crystal …" ucap Anna .
"Ya?! Kamu haus Anna ? Air? Makanan?" tanyanya sigap.