Dengan tubuh yang terasa begitu hancur dan remuk hingga untuk bergerak sedikitpun rasanya begitu susah, Kirana berusaha sekuat tenaga untuk mendorong tubuh pria yang saat ini tengah memeluk erat pinggangnya.
Air mata telah bercucuran tiada henti, begitu banyak luka dan rasa sakit yang kini telah ditorehkan oleh Angga.
Mungkin selama pergulatan panas mereka tadi, Angga begitu menikmatinya hingga suara penuh akan kenikmatan saat ia mendapatkan pelepasannya itu terdengar masih teriang yang di telinga Kirana sampai saat ini. Namun percayalah, dari Kirana sendiri, hanya kehancuranlah yang ia dapatkan.
Tak hanya tubuhnya, tapi hati Kirana juga begitu terluka dibuat oleh Angga. Kirana sebenarnya tak pernah mengira bahwa kejadian seperti hal ini akan kembali terulang di kehidupannya yang sekarang.