Di tengah terpaan dinginnya pendingin ruangan yang berpencar ke segala penjuru, mata yang terpejam itu kian terlihat mulai terbuka secara perlahan. Saat ia merasakan tak lagi ada seseorang yang berada di kamarnya tersebut, Amira lantas dengan segera bangun kemudian mendudukkan tubuhnya di atas ranjang.
"Kemana dia? Apa dia benar-benar pergi meninggalkanku seseorang diri di sini?"
Amira molehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri berusaha mendapati sosok angka yang jika tidak salah adalah pria yang menggendongnya dan membaringkan tubuhnya di kamar tersebut.
Saat benar-benar yakin bahwa Angga tak lagi ada di situ, Amira dibuat sedikit berdecih, kemudian menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.
"Ya, aku ditinggal sendiri," gumam Amira kemudian.
Namun, siapa sangka, setelahnya saat tangan itu tak lagi menyembunyikan wajahnya, seukir ersenyum penuh makna terlihat menghiasi wajahnya yang perlahan nampak berseri-seri.
