Pagi-pagi sekali Nathan sudah rapi mengenakan pakaian santai berupa celana jeans hitam dipadu dengan kemeja berwarna biru gelap dan menyisir rambutnya dengan rapi. Dia berjalan menghampiri Clara yang baru bangun dan menatapnya dengan heran.
"Apa kamu tidak ke kantor hari ini?" tanya Clara.
"Tidak, aku ingin quality time bersamamu, menggantikan hari valentine yang terlupakan," jawab Nathan kemudian duduk di samping Clara.
Clara menghela napas, kemudian memiringkan tubuhnya hingga memunggungi Nathan. "Memangnya kita akan ke mana?" tanyanya.
"Ke tempat biasa kita berkencan," jawab Nathan.
Clara terdiam dengan perasaan canggung dan kesal, sebab harus menuruti Nathan yang tidak tau menahu tentang siapa dirinya yang sesungguhnya. Memberitahu pun seperti percuma.