Clara masih termangu, menatap mobilnya yang masih dalam kondisi rusak berjajar dengan mobil lainnya. Dia bagian mendekat, meraba mobil itu dan perlahan ingatan tentang kecelakaan maut itu kembali berkelana dibenaknya.
'Apa Oskar tidak meminta polisi untuk menyelidiki mobil ini?' batinnya heran.
Anthony yang baru saja keluar dari dalam rumah Mike, menatap Clara yang masih berdiri di dekat tempat mobil mobil rusak. Pria gagah yang mengenakan pakaian berupa setelan jas hitam itu pun segera menghampiri istri majikannya itu.
"Nyonya," panggilnya.
Clara yang sedang melamun dan menoleh menatap Anthony. "Ya?"
"Apa Anda ingin saya antarkan ke kantor sekarang? Atau anda ingin menunggu pemuda itu diperiksa oleh dokter?" Antony bertanya dengan sopan.
"Saya akan menunggu dokter datang. Biar saya kabarin Nathan supaya tidak menunggu," jawab Clara kemudian segera merogoh tas kecilnya dan mengambil ponsel. Dia segera menghubungi sambil berjalan menuju teras rumah dimana ada sebuah kursi kayu yang tersedia lengkap dengan meja.
Clara duduk di sana kemudian di hampiri oleh pria paruh baya yang mungkin Ayah dari Mike, sedangkan bodiguard dan sopirnya menunggu di samping mobil.
"Hallo, Sayang," siapa Clara saat sudah terhubung dengan Nathan.
"Hey, Kenapa kamu belum tiba di kantor?" tanya Nathan dari telepon.
"Maaf ... Ada insiden kecil. Aku tidak bisa ke kantor sekarang," jawab Clara.
"Insiden? Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, Sayang. Mobilku tidak sengaja menabrak pemotor, dan sekarang pemotor itu terluka. Aku berada di rumahnya dan aku akan ke sana setelah dia diperiksa dokter." Clara menjelaskan dengan resah, tidak bisa berhenti memikirkan tentang mobilnya yang ada di sini.
"Baiklah, kalau begitu aku menunggumu ... Aku tidak bisa menyusul ke sana karena pekerjaan ku masih banyak."
"Iya, Sayang. Tidak apa-apa."
"Aku mencintaimu," ucap Nathan.
"Aku juga mencintaimu," sahut Clara diakhiri dengan lirih dan perasaan yang aneh. 'Tidak ... Sesungguhnya aku tidak mencintaimu. Tetap Michael yang selalu di hatiku,' batinnya.
Clara memutuskan sambungan telpon itu. Dia beralih menatap pria paruh baya yang berpakaian santai dan terlihat agak kotor karena mungkin dari bengkel mobil.
"Apa anda ayah Mike?" tanyanya.
"Iya, Nyonya. Saya Russel. Maaf atas kelakuan putra saya yang ugal-ugalan, sehingga dia tidak sengaja menabrak mobil anda," jawab pria itu dengan gusar.
"Tidak apa-apa, Pak. Lagipula saya baik-baik saja, malah putra anda yang terluka ... Sebentar lagi dokter akan datang untuk mengobatinya," ucap Clara dengan tersenyum hangat. Dia mengalihkan pandangannya pada mobil-mobil bekas dan rusak yang terparkir di halaman samping yang tampak berantakan dan kotor, karena di sana lah mobil-mobil itu akan diperbaiki juga. "Pak, apa saya boleh tau tentang mobil merah itu?" tanyanya.
Russel menoleh menatap mobil yang ditunjuk oleh Clara. "Itu adalah mobil yang saya beli dari seorang pria bernama Danue, mobil itu dijual dengan harga yang sangat murah. Itu sebabnya saya membelinya dan berpikir untuk memperbaiki nya. Mobil itu adalah mobil yang memiliki harga baru sangat mahal ... Saya pikir diperbaiki, akan cukup menguntungkan jika dibeli dengan harga yang lumayan tapi jauh dari awal saya membelinya."
Clara terdiam. 'Siapa Danue, Kenapa mobil ini bisa dijual olehnya? Bukankah saat itu Michael mengatakan bahwa mobil ini sedang diselidiki oleh Oskar dan polisi?' dia bertanya-tanya dalam hati.
"Nyonya," panggil Russell.
"Eh ..." Clara kembali tersadar dari lamunannya. "Emm ... Apa saya boleh tau di mana tempat tinggal Danue dan saya ingin tau siapa dia dan apa pekerjaannya?"
"Tentu saja." Russel beranjak berdiri. "Saya akan coba temukan kartu nama miliknya yang dia berikan pada saya. Anda tunggu sebentar." Russel segera masuk rumah
Clara mengangguk, kemudian berdiam diri menunggu Russell yang sedang mengambil kartu nama. Dia duduk diam sambil memainkan ponselnya sambil berpikir apa yang harus dilakukan setelah ini, Bahkan dia sampai tidak ingat bahwa harus ke kantornya untuk mengikuti arahan dari Arion.
'Atau memang ini tujuan Arion meminta aku untuk ke arah kantor hari ini? Dan akhirnya aku menemukan mobilku di sini padahal seharusnya berada dalam proses penyelidikan atau taman atau siapapun menyimpannya di rumah Kenapa mereka malah menjual mobil ini sampai tiba di sini bukan hanya sekedar untuk diperbaiki?' Clara mulai berpikir keras.
Russel keluar dari rumahnya yang bernuansa putih monokrom, kembali menghampiri Clara yang menunggunya di kursi teras. Dia segera duduk di kursi lain sambil menyerahkan sebuah kartu nama berwarna biru wanita itu.
Clara meraih kartu nama itu dan mulai mengamatinya. Wanita itu mengerutkan keningnya saat mulai mengetahui apa fakta dari kartu nama itu.
"Danue Riot dari Los Angeles ... Dia adalah seorang penadah mobil-mobil bekas atau mobil-mobil rusak akibat kecelakaan untuk dilelang kembali," ucapnya.
"Iya, Nyonya. Begitulah pekerjaannya. Dia banyak bekerja sama dengan seperti saya dan kebetulan saya sangat berminat pada mobil merah itu karena harga jualnya sangat murah padahal anda pasti tahu bawa mobil merah itu ketika masih baru pasti sangat mahal," sahut Russell.
'Kenapa mobil bisa ada pada penadah di Los Angeles? Siapa yang menjualnya ke sana?' Clara bertanya-tanya dalam hati.
"Apa anda mengetahui tentang mobil itu atau Anda berminat untuk membelinya ketika saya sudah memperbaiki nya?" tanya Russell, memperhatikan Clara yang sedang berpikir. "Tapi saya rasa Anda tidak perlu membeli mobil bekas seperti itu karena mobil yang anda pakai saat ini sudah sangat mewah ... Anda pasti adalah orang yang sangat kaya."
"Tidak, Saya akan membeli mobil itu," ucap Clara.
"Sungguh?"
"Saya sama membeli dengan harga yang sangat mahal," ucap Clara dengan penuh keyakinan.
"Baiklah kalau begitu saya akan memperbaiki mobil itu secepatnya," sahut Russell dengan sangat antusias.
"Jangan ... Jangan lakukan apapun pada mobil itu," seru Clara sambil berpikir apa yang harus dia lakukan. 'sepertinya aku harus membuat Nathan ikut campur dalam masalah ini supaya aku bisa segera mengetahui siapa yang menjual mobil ini dan mobil saja aku bisa tahu siapa penyebab rem blong mobil ini.'
"Nyonya, jadi maksud anda, anda ingin membeli mobil itu tanpa ingin diperbaiki terlebih dahulu?" tanya Russell dengan heran.
"Yeah ... Tolong jangan lakukan apapun pada mobil itu dan jangan biarkan siapapun membelinya. Saya dan suami saya akan segera ke sini untuk segera selesaikan pembayaran, kalau mobil itu akan kami bawa dalam keadaan seperti itu," jelas Clara dengan sangat serius.
Russel terdiam sejenak seperti sedang berpikir, hingga pandangannya teralihkan pada mobil derek yang memasuki halamannya. Melihat motor yang sudah dia perbaiki, berada di atas mobil derek itu dan terlihat sangat rusak. Hal itu membuatnya berpikir bahwa dia butuh uang banyak untuk biaya perbaikan motor itu, dan untuk mengobati kaki anaknya yang terkilir, dan dia juga butuh uang banyak untuk hal-hal lain.
"Bagaimana, Pak. Saya akan membayar lima juta dolar untuk mobil itu. Saya rasa tidak ada alasan anda untuk menolak." Clara memberi tawaran.
"Baiklah ... Anda boleh membelinya," ucap Russel langsung setuju.
"Saya janji, saya akan segera membayarnya," sahut Clara dengan tersenyum. 'Aku harus merayu Nathan untuk rela membeli mobil itu meski lumayan mahal. Aku merasa aku harus membelinya karena pasti ada banyak hal yang bisa kutemukan dari pembelian mobil ini. Aku harus mengajak Nathan untuk berpikir menemukan penyebab mobil itu celaka,' batinnya.
Setelah selesai berbincang mengenai mobil, Clara memasuki rumah Russel untuk melihat keadaan Mike yang kini sedang diperiksa oleh dokter yang baru datang. Dia juga menghubungi Nathan untuk sedikit bersabar menunggunya, karena dia juga harus memastikan bahwa Mike mendapatkan perawatan terbaik.