Setelah memerintahkan penertiban warga pendemo tersebut. Beruntung demo yang terjadi menjadi sedikit lebih tenang dan Jendral pun berdiri di sebuah kursi yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari raja kepada warga kota.
Pesan tersebut berisi perihal krisis yang sedang terjadi dan penanganan yang sedang di lakukan oleh pihak pusat kerajaan. Dan raja meminta untuk para warga untuk tetap tenang dan memohon supaya bisa menunggu sebentar lagi hingga negoisasi dengan kerajaan tetangga berjalan hingga selesai.
Setelah membacakan pesan tersebut Jendral pun meminta untuk para warga supaya bisa menunggu sedikit lagi. Para warga yang mendengar pesan yang dibaca oleh Jendral pun menjadi sedikit lebih tenang.
Dan kota tersebut pun menjadi tenang seperti biasanya.
Namun masalah terjadi di 2 kota lainnya di kerajaan. Yaitu kota yanggiung dan kota fengcia. Masalah sebelumnya kembali terjadi di dua kota tersebut dan pemerintah kota yanggiung pun meminta kepada pihak kerajaan pusat untuk segara mengirimkan pasukan nya untuk mengehentikan demo yang sedang terjadi. Namun tidak dengan kota fengcia. Dimana kota tersebut sudah kembali kondusif setelah walikota tersebut membuat sebuah argumen yang luar biasa untuk para warga nya untuk tetap sabar dan menunggu. Di katakan bahwa walikota fengcia adalah ayah dari wakil ku.
Setelah menerima laporan tersebut dari kota yanggiung pasukan keamanan pun langsung dikirimkan ke kota yanggiung dengan salah satu Jendral muda terhebat di angkatannya. Tapi yang membuat ku kagum yaitu Jendral muda tersebut adalah seorang remaja cewek.
Setelah pengiriman pasukan keamanan ke kota yanggiung. Pasukan keamanan sebelumnya telah pulang ke ibu kota kerajaan.
Pasukan yang dikirim ke kota yanggiung memakan waktu selama 3jam naik kereta kuda untuk pergi ke kota yanggiung.
Satu hari lagi utusan negosiasi dari kerajaan ku akan tiba di ibukota. Aku dan para pejabat termasuk wakil ku sangat menantikan kepulangan utusan kerajaan tersebut. Memohon kabar baik yang akan tiba.
Setelah 3 jam lama nya pasukan keamanan tiba di kota yanggiung. Di pusat kota terjadi demo yang paling parah. fasilitas fasilitas kota di rusak oleh para pendemo, bangunan dibakar dan bangunan kota pun tak luput menjadi sasaran para pendemo.
Setelah melihat kondisi kota yanggiung yang sangat parah, Jendral pun langsung menyuruh pasukannya untuk mengamankan dan menertibkan seluruh kota.
Namun semua pendemo tidak menggubris para pasukan keamanan. Mereka masih saja trus mendemo dan merusak berbagai fasilitas kota lainnya.
Pasukan keamanan mulai sedikit terdesak oleh banyaknya para pendemo. Jendral menyuruh seluruh pasukan nya untuk tetap menertibkan para pendemo.
Namun karena terdesak oleh warga yang mendemo pasukan pun menyerah. Namun Jendral trus menyuruh untuk menertibkan para pendemo.
Karena melihat para pasukannya yang sudah mulai kelelahan itu Jendral pun menyuruh salah satu anak buah untuk pergi ke ibukota dan meminta pasukan bantuan yang baru.
Dalam menunggu datangnya pasukan bantuan yang baru Jendral menyuruh pasukannya untuk tetap menahan para pendemo. Walaupun para pasukan sudah hampir menyerah karena demi tugas mereka harus menahan para pendemo sedikit lagi.
Tiga jam kemudian pasukan bantuan yang baru telah datang ke kota yanggiung. Ibukota menurunkan 2 batalyon pasukan bantuan. Batalyon pertama di pimpin oleh seorang Jendral yang sudah berpengalaman dalam penertiban kota. Daan batalyon ke dua di pimpin oleh wakil dari Jendral batalyon pertama.
Karena mendengar yang terjadi di kota yanggiung raja sementara pun menyuruh para pejabat kerajaan untuk memberi sedikit bahan pokok yang tersisa di dalam istana untuk dipakai sebagai bahan pokok untuk para warga kota yanggiung.
Namun karena itu bahan pokok yang berada di dalam istana menjadi tinggal sangat sedikit dan tidak bisa bertahan sampai 1hari lagi untuk para pejabat, pembantu, dan keluarga kerajaan.
Tapi karena perintah raja sementara itu para pejabat tidak bisa berkata apa-apa lagi dan langsung melaksanakan perintah itu.
Setelah batalyon pertama dan kedua sampai di kota yanggiung para pemimpin nya pun langsung menyuruh para pasukannya itu untuk langsung membagikan bahan pokok untuk para warga supaya kota menjadi sedikit lebih tenang.
Dan setelah pembagian bahan pokok itu para pasukan diminta untuk tetap berada di pusat kota untuk melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi di pusat kota yanggiung dan berapa kerugian yang diterima oleh kota yanggiung.