Setelah 20 jam lamanya perjalanan menuju kota Jaqnam akhirnya batalyon yang dipimpin oleh kapten zandrel pun tiba. Kapten menyuruh para pasukan nya untuk bersiap siap siaga. Dan setelah sampai di pusat kota Jaqnam kapten dan pasukan nya pun terkejut melihat seisi kota yang di penuhi dengan reruntuhan gedung gedung kota yang kini sudah mulai hancur.
Tak hanya gedung pemerintahan kota ternyata gedung gedung toko dan lain lainnya yang berada dekat dengan gedung pemerintahan pun menjadi sasaran amukan para pendemo. Tak hanya bangunan yang menjadi sasaran amukan pendemo. Namun warga yang tidak bersalah juga menjadi sasaran para pendemo. Terdapat ada 2 orang meninggal dunia dan 40 orang luka luka akibat demo besar besaran yang terjadi di kota Jaqnam.
Pada saat batalyon yang dipimpin oleh kapten zandrel datang terlihat hari sudah malam. Dan demo berakhir pada malam itu. Namun di takutkan jika keesokan paginya demo akan terjadi lagi maka pasukan di perintahkan untuk membangun pagar pagar pembatas dan mengevakuasi para warga yang luka luka.
Pada jam 3 pagi pagar pagar pembatas telah di dirikan oleh pasukan dan para korban telah di evakuasi dan di rawat oleh tim media yang di bawa oleh batalyon.
Setelah 2 jam berlalu tepatnya pada jam 5 pagi terlihat para pendemo telah datang lagi. Dan demi mengantisipasi para pendemo datang semakin banyak maka pasukan di perintahkan untuk menyiapkan diri mereka masing masing demi menahan amukan para pendemo.
Kapten zandrel sedang berdiskusi dengan walikota kota Jaqnam di gedung walikota. kapten zandrel menyuruh walikota kota Jaqnam untuk menurunkan pajak ke sebelumnya supaya para pendemo tidak akan mendemo lagi dan demi keselamatan para warga yang tidak bersalah. Namun walikota kota Jaqnam tidak menanggapi usulan kapten zandrel tersebut. Malahan walikota kota Jaqnam meminta agar kapten zandrel tidak ikut campur dalam urusan kota Jaqnam. Mendengar hal tersebut kapten zandrel langsung memarahi walikota Jaqnam. Kapten berkata "kenapa kau tidak ingin menurunkan pajak dari yang tinggi menjadi rendah seperti dulu?". Walikota menjawab "aku tidak ingin jika nyawa ku melayang karena pajak ku turunin ke biasanya". Mendengar jawaban dari walikota kapten langsung terkejut. Kapten berpikir jika ada sekelompok orang yang mau membuat onar lagi di kota Jaqnam seperti di kota kota sebelumnya.
Melihat situasi di luar gedung walikota yang semakin tidak tertahankan lagi maka pasukan pun menyerah untuk menghentikan amukan pendemo. Para pendemo mulai memasuki kedalam komplek gedung walikota dan meneriaki walikota agar keluar. Mendengar teriakan dari pendemo kapten zandrel langsung menyuruh walikota untuk segera keluar dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Namun walikota tidak mau bergerak sedikit pun. Walikota takut jika ia keluar dari gedung nya maka nanti dia bisa terbunuh. Mendengar hal tersebut maka kapten zandrel mulai menanyakan siapa kah orang di balik semua yang terjadi ini.
Para teriakan pendemo semakin keras. Mendengar teriakan dari para pendemo tersebut kapten zandrel langsung keluar dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Di dalam pikiran nya ia ingin menggulingkan pemerintahan kota Jaqnam dan mejadikan ia sebagai walikota kota Jaqnam namun ia sadar jika hal tersebut akan berakibat fatal bagi dirinya di karir kemiliterannya. Ia bisa bisa di pecat dari militer dan bisa hukum karena telah menggulingkan pemerintahan kota dengan tidak di setujui oleh raja.
Kapten zandrel pun memberikan penjelasan kepada para pendemo untuk tetap tenang. Namun para pendemo tidak menggubris apa yang di katakan dari kapten zandrel. Para pendemo terus meneriaki walikota agar keluar. Namun walikota tidak kunjung terlihat. Kapten zandrel langsung menjelaskan perihal masalah yang sedang di demokan oleh para pendemo. Kapten langsung mengucapkan.
"Saya kapten zandrel dari batalyon 11 saya di perintahkan ibukota untuk turun menertibkan demo yang sedang terjadi di kota Jaqnam. Saya di sini akan menjelaskan perihal pajak yang sedang naik. Pertama ada sebuah kelompok yang membuat onar yang sedang menyandra walikota untuk menaikan pajak di kota Jaqnam menjadi 3× lipat dari yang biasanya. Kedua kami batalyon 11 akan segera mencari para kelompok yang sedang menyandra walikota untuk menaikan pajak kota. Ke tiga kami batalyon 11 akan meminta bantuan dari ibukota untuk mengirimkan bantuan untuk para warga yang tidak mampu membeli barang pokok akibat pajak yang tinggi. Ke empat kami meminta supaya para warga dapat kembali tenang hingga situasi bisa kembali normal kembali".
Itulah beberapa kalimat yang di jelaskan oleh kapten zandrel kepada para pendemo.
Setelah di jelaskan oleh kapten zandrel para pendemo mulai terlihat bahagia kembali dan meminta jika penjelasan dari kapten zandrel dapat di percaya. Setelah itu para pendemo kembali ke rumah masing dan melakukan aktifitasnya sehari hari.