Marissa kembali ke apartemen diantarkan oleh Riska, wanita baya itu juga membelikan persediaan Marissa. Mulai dari makanan, susu hamil hingga beberapa jenis buah untuknya dengan dalih supaya Marissa tidak perlu repot keluar.
"Masuk dulu, Ma!" ajak Marissa membuka lebar pintu apartemennya setelah dia menempelkan kartu kuncinya.
Riska menggeleng cepat, dia tidak mungkin berlama-lama di sana. Bukan hanya Marissa yang harus dirinya urus, ada kesibukan serta kewajiban lain yang menjadi tanggung jawab wanita baya tersebut. Apalagi akhir-akhir ini tuan Dave suaminya lebih sering ada di rumah.
Jika saja suaminya itu tahu Riska dekat dengan Marissa, menjadikan wanita itu menantu keduanya bahkan jika saja tuan Dave tahu Marissa hamil dan dia memaksa Nathan menikahi wanita itu maka Riska tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh suaminya.
"Mama ada urusan lain, lain kali Mama kesini, ya!"
