Tidak jauh dari kamar Jasver Yena dan Hwa Joon menunggu dengan gelisah. Hingga siang hari tiba, tidak kunjung ada yang keluar dari kamar itu.
"Membosankan! Mahluk naga ternyata tahan lama juga! Ayo ke sana dan lihat apa mereka sudah selesai?" Hwa Joon berkata asal. Tangan Yena seketika melayang dan menghantam kepalanya.
"Khik!"
"Mulutmu ember sekali," cibir Yena. "Tapi ayo ke sana dan intip sedikit," ujarnya dengan senyum miring.
Kedua orang itu mengendap-endap menuju kamar Jasver. Setiap ruangan di mansion itu memiliki dinding tipis bermotif dan berlubang-lubang.
Sepertinya Jasver menyukai ruang terbuka, tetapi apakah kamar pribadi juga harus seperti itu? Dia harusnya tidak boleh marah jika ada orang yang mengintipnya.
Yena dan Hwa berjongkok dan melihat ke dalam lewat bilik tersebut. Apa yang ada di dalam terlihat jelas. Kedua mata Yena seketika melebar.
"Kosong?!"