Di bawah pohon rindang yang menurunkan bayangan, gadis itu terbaring dengan posisi yang berbeda dari sebelumnya. Entah sudah berapa lama ia tidak sadarkan diri.
Saat ini kelopak matanya mulai bergerak-gerak. Beberapa detik kemudian ia benar-benar membuka matanya dan melihat.
Netranya langsung menangkap penampakan punggung seorang pria yang duduk membelakanginya.
Bukan Hwa Joon ternyata.
"Kenapa kamu bisa ada di sini?" Yena bangkit perlahan dan duduk. Tubuhnya masih terasa sangat lemas. Tetapi ia merasakan lukanya sudah tidak berdarah lagi. Ia melihat Lucifer dan berterimakasih.
"Terimakasih, sudah membantuku. Tapi kenapa kamu bisa ada di sini?" Yena mengulang pertanyaan.
"Kamu sudah hampir sampai. Tapi kalian tidak kunjung tiba, merepotkan." Tanpa diduga, Lucifer berkata dengan ketus.
Yena menggembungkan pipinya dan berdecih.
"Kalau begitu kenapa kamu kembali? Kami juga tidak ambil bagian dalam rencanamu. Humph!"