Chereads / Disturbed reality / Chapter 2 - Bersembunyi didalam Mimpi ( 2 )

Chapter 2 - Bersembunyi didalam Mimpi ( 2 )

Baiklah ... , mari kita lihat Keluarga ini . Dan bagaimana hal - hal akan berjalan .

" Raminia , untuk sementara , kamu tidur dulu dikamar tamu . Untuk perpindahan kamu dan barang - barang kamu , nanti kita urus nanti „

Um , Tidak buruk .

Aku tersenyum tipis . Sesekali , kita harus berekspresi jika tidak mau dikira sombong . Aku tidak suka itu . Walaupun aku sedikit terpaksa , tanggapan orang lain itu juga penting .

" Baiklah Paman , terima kasih „

Melihat aku yang tersenyum , Yang lainnya juga ikut tersenyum .

Lihat ? , senyuman selalu membawa kebahagiaan .

" Ya , bagus . Nanti kamu ikuti saja Isabel , dia yang akan menuntun kamu ke kamar „

" Dimengerti „

Setelah berpamitan kecil , aku mengikuti asisten Isabel .

" Tempatnya lumayan jauh ya , Nona Isabel „

" Begitulah „

" Dan , kawasan rumah ini juga sangat luas , apakah Keluarga Wite adalah Keluarga teratas yang bersembunyi . Soalnya , aku tidak pernah mendengar soal Keluarga Wite „

" Ya , sebagai Keluarga Dreamer , kami bergerak didunia Dreamer . Wajar jika kami bersembunyi dibelakang layar „

Hmm ? , kenapa kamu tidak basa - basi ? . Sekarang suasananya jadi canggung kan ? .

" Em , Nona Isabel „

" Ada apa ? „

" Saya mau bertanya „

" Apa itu ? „

" Kenapa kalian mau memperkerjakan saya ? , bukankah kalian hanya mengenalku sejak saat itu ? „

Aku memang bertanya , berharap Isabel tahu apa dasar kepercayaan mereka kepadaku .

" Entahlah . Saya juga tidak tahu . Tapi jika Tuan sudah membuat keputusan , keputusan itu pasti sudah dipikirkan matang - matang „

" Kamu tidak perlu khawatir . Kamu akan dirawat disini , dan tugas kamu secara garis besar hanya menemani Nona muda disekitarnya „

Begitukah ? .

" Baiklah , saya mengerti „

Setelah beberapa saat , kami akhirnya sampai didepan kamar yang sudah dipersiapkan untukku .

" Ini kamarmu Raminia , jika kamu butuh sesuatu , pelayan akan mengurusnya untukmu „

Aku tersenyum manis didepannya , berharap mendapatkan reaksi yang bagus .

" Baik , dan terima kasih Nona Isabel „

Anehnya , Isabel hanya sedikit terkejut dan berbalik . Ini tidak seperti yang aku harapkan .

" Tidak apa - apa . Itu sudah tugasku Raminia . Sampai jumpa dan selamat malam „

" Selamat malam juga , Nona Isabel „

Walaupun aku tidak mendapatkan reaksi yang aku inginkan , mendapatkan ucapan selamat malam juga bagus .

Setelah aku melihat punggung Isabel mulai menghilang , aku masuk keruangan itu .

Barang - barang didalam kamar dipenuhi dengan Kilauan indah . Dapat dilihat jika semua yang ada disini itu mahal .

Tapi ... , semua yang disini sebenarnya tidak berguna untukku . Ini hanya pajangan , sialan ....

Tidak apa - apa , mungkin ini memang setelan yang sudah dipersiapkan untuk tamu .

Setidaknya , aku mendapatkan kasur yang bagus dan empuk untuk tidur .

Disini , mungkin aku bisa mendapatkan mimpi - mimpi yang indah . Hehehe ....

Aku berbaring dikasur yang empuk itu , dan sengaja tenggelam didalam pikiranku .

Aku berbicara dengan Monolog .

Walaupun aku masih penasaran dengan alasan aku dipercaya , aku tidak dapat mendapatkan pentunjuk untuk itu .

Isabel juga mengatakan bahwa dia tidak tahu . Dan menilai dari ekspresinya , dia memang tidak berbohong .

Isabel memang orang yang cenderung tanpa ekspresi , jadi aku tidak bisa seenaknya menilai seperti itu .

Dan aku bukan ahli psikologi , pengetahuanku yang terbatas tidak bisa menemukan jawaban yang tepat .

Aku juga bukan ahli gekstur tubuh . Jadi aku tidak mengerti tentang bahasa tubuh .

Bisa dibilang , aku bukan seorang ahli .

Aku memang amatir , sialan ....

Aku tidak suka ini , aku ingin belajar , tapi aku juga malas . Apakah ini bagus ? , yah ini adalah sifat yang sering ditemui saat remaja . Ini Alami , ya , ini alami .

Aku punya Mimpi yang akan melihat jika mereka akan melakukan sesuatu kepadaku . Aku hanya harus tidur teratur untuk melihatnya . Yah ... , aku harus tetap waspada .

Karena aku sebentar lagi akan memasuki dunia yang berbeda , aku harus tetap waspada .

Jangan dengan mudah percaya kepada orang lain , bahkan jika itu temanmu .

Ini adalah Klise yang biasanya ditemui dalam cerita hidup .

Aku tersenyum sejenak , untuk mengatur suasana hatiku yang sedikit bersemangat .

" Terkadang , membaca novel dan film fantasi memang berguna kan ? , heheheh „

••••••••••

Paginya , aku makan pagi bersama ketiga orang kemarin .

Padahal , kawasan rumah ini sangat ramai dengan anggota lainnya . Tapi ? ....

" Permisi , Paman „

" Iya , ada apa Raminia „

" Entah kenapa , Aku merasa disini sangat sepi , padahal banyak orang lainnya diluar „

" Hmmm , aku mengerti Raminia . Keluarga kami memang besar , tapi saat ini , kamu merasa bahwa yang berada disini , hanya kita berempat . Kamu merasa seperti itukan , Raminia ? „

Aku mengangguk " Iya , Paman , seperti itu „

" Yah , itu dikarenakan kita berada di rumah kepala Keluarga . Yaitu rumahku . Dan , bukan hanya kita yang berada disini . „

" Sebenarnya , kita saat ini dikelilingi oleh bawahanku yang bertugas menjaga kita . Memang , kita tidak bisa melihat keberadaan mereka , tapi , mereka sebenarnya ada disekitar kita . „

" Mereka juga yang akan melindungimu , Raminia „

Jadi begitu .

Apakah berarti bahwa aku selalu diawasi ? , apakah ini berarti peringatan ? . Peringatan yang mengatakan bahwa aku tidak boleh berbuat macam - macam ? .

Apakah dia mengancamku ? .

" Jadi begitu , sekarang aku mengerti Paman „

" Tapi , Bagaimana dengan para pelayan ? „

" Ah , kalau itu , aku hanya suka jika aku makan dengan sedikit orang . Jadi aku menyuruh para pelayanku untuk melakukan dengan cepat dan kembali ketika sudah mengerjakannya „

" Hmmm „ Aku mengangguk mengerti .

Kawasan ini sepi , sebenarnya aku juga sepi . Ini sedikit bagus untuk suasana hatiku .

Tapi , membayangkan bahwa setiap gerakanku bisa diawasi setiap saat . Aku merasa kesal .

Diam - diam , aku merasa bahwa kekuatanku melonjak sedikit demi sedikit , mungkin sekarang mataku sudah menjadi putih sepenuhnya .

Ini tidak baik , sial ...

Tapi , aku tidak bisa menahannya .

Sial ...

Aku tidak bisa mendengar suara disekitar , tapi aku yakin , reaksi ini . Sama dengan saat itu . Aku akan meledak ... , sial

Mataku mengeluarkan cahaya putih bersih , benda - benda disekitarku perlahan naik dan melayang .

Debu - debu bercampur diudara berputar dengan cepat mengelilingiku .

Sebelum meledak , sesaat aku melihat wajah ketiga orang didepanku yang terkejut .

Melihat sekelilingku , benar saja , orang - orang berjas hitam sudah bergerak dan siap menuju diriku .

Aku sudah tidak dapat mengendalikan ledakan . Kekuatanku siap untuk meledak .

Tapi ... , aku hanya diam tanpa ekspresi . Berpikir bahwa aku memang sudah tidak dapat melakukan apa - apa .

Aku berpasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya .

Lalu , ruangan tempat ku saat ini , meledak dengan dahsyat kesegala arah , dengan aku sebagai titik pusatnya .

Tiga orang lain sudah menjauh dariku , dengan wajah bingungnya yang masih ada .

Ledakan terjadi selama dua detik , dan menghancurkan semua area ruang makan yang cukup luas .

Sekitarku hancur , tapi aku , masih dengan tenang duduk dikursiku , Dan membuat wajah sedih .

Tiba - tiba , aku merasakan dorongan dipunggungku .

Saat aku menoleh keatas , aku melihat seorang pria berjas yang mengunci gerakanku , seperti polisi yang menangkap perampok bank .

Disekitarku juga dikelilingi oleh kelompok berjas lainnya .

Mereka terlihat seperti petugas kebun binatang yang menenangkan hewan mereka yang menjadi liar .

Semua orang memiliki tatapan waspada , tapi aku mengabaikannya dan tetap membuat wajah sedih .

Aku berperilaku seolah - olah sedang terjebak didalam pikiranku sendiri .

Sampai suara seseorang mengeluarkan aku dari dunia itu .

" Apa yang kau lakukan hah ? , apa tujuanmu ? „

Sedangkan aku , yang tadinya hanya memiliki wajah sedih , sekarang mulai mengeluarkan air mata dan tidak menjawab pertanyaan lelaki itu .

" Jawab brengsek , apa yang kau lakukan . „

Aku masih diam dalam tangisku . Tidak tertarik untuk menjawab .

" Cukup Albert , lepaskan Raminia „

Wow , lihat orang itu , apa yang ada dipikirannya ? . Padahal aku baru saja membahayakan nyawa putrinya . Orang yang aneh .

" Tapi Tuan , dia sudah mencoba untuk menyakiti Nona Muda „

" Tenang dulu Albert , mari kita dengarkan dulu penjelasan Raminia „

Aku memang mendengarnya , tapi aku tetap diam , melanjutkan tangisanku .

Hatiku masih diliputi kemarahan , jadi aku tidak mempunyai keinginan untuk menjawab .

Tapi ... , Si Paman Albert ini masih memaksaku , bahkan sekarang dia menambahkan kekuatannya untuk menekanku.

" Oi , Tuanku berbicara , JAWAB... „

Teriakan tidar sadar pun sampai keluar dari mulutku .

" Arghh „

" Cukup Albert , lepaskan dia „

" Tapi ... „

" Aku bilang , Lepaskan „

Segitunya dia benci kepadaku ? , wajahnya sekarang dengan enggan untuk melepaskanku .

Sungguh , Manusia terkadang bertindak berdasarkan emosinya , seperti binatang .

Sekarang , Si Tuan Rumah yang menanganinya .

Begitu dia maju , dia melewati sisa - sisa ruang makan yang sudah hancur . Bergerak menuju kedekatku .

" Raminia , sebenarnya apa yang terjadi ? „

Sesaat , aku diam , tapi lebih baik untuk meminta maaf lebih cepat .

" Maafkan saya Paman . memang , terkadang kekuatanku akan meledak tak terkendali . Ini juga pernah terjadi beberapa kali Sebelumnya „

" Begitu , sekarang , apakah kamu baik - baik saja ? . Jika ada masalah dengan kesehatanmu , lebih baik kamu tidur dulu dikamar „

" Tuan ? , apakah kamu akan melepaskannya begitu saja ? . Itu berbahaya Tuan , dia bisa saja menyakiti Nona muda dimasa depan . Lihat saja apa yang sudah dia lakukan saat ini. „

Eh .. , kamu tidak setuju ? , apakah dia berani menentang Tuannya .

Tapi , tunggu dulu , benar juga . Kenapa aku dilepaskan begitu saja ? , ini membuat tindakannya menjadi lebih mencurigakan .

Dari mana kepercayaan itu datang ? . Apakah dari kepercayaan diri sendiri ? , atau ada sesuatu yang lain yang dia tahu tentang diriku .

" Tidak ada protes , antar saja Raminia kekamarnya , nanti kita urus saja nanti masalah ini jika Raminia sudah pulih „

Walaupun awalnya mereka menentang , tapi dengan kata - kata Paman pemimpin , semuanya dengan berat hati harus mengikutinya.

Dan akupun dibawa kembali ke kamarku .

Walaupun , sialnya ... diperjalanan aku diancam dan diceramahi .

" Jika kamu mau berbuat hal yang jahat kepada Nona muda , awas kamu „

Dan aku hanya bisa membuat wajah bersalah dan meminta maaf .

" Maaf „

" Hmph..... „

Yah , baik . Setidaknya aku bisa tidur lagi dengan nyenyak . Dan semoga , aku tidak terjadi apa - apa saat aku tertidur .

•••••••••••

Disuatu tempat .

" Tuan , kenapa kamu melepaskannya begitu saja ? , ini tidak seperti dirimu „

" Karena aku sudah menebak ini akan segera terjadi Isabel „

" Apa ? , bagaimana Tuan sudah menebak ? , apakah Tuan mengenal Raminia Noter ? . Dan siapa sebenarnya Raminia ? „

" Sudah cukup bertanya Isabel . Selanjutnya , kamu datang kekamar Raminia , rawat dan hibur dia . Mungkin kamu juga akan tahu kenapa dia tiba - tiba meledak „

" Tapi Tuan , aku tidak cocok dengan pekerjaan seperti itu „

" Jalankan saja perintahku Isabel „

" Baik Tuan „

Aku berbalik , duduk dikursi kerjaku dan berpikir tentang kejadian hari ini .

Raminia , walaupun dia terkadang suka meledak . Tapi dia tetap dibutuhkan untuk Narisa .

Aku tidak bisa langsung membuangnya begitu saja .

Aku juga tidak bisa menebak sepenuhnya apa yang akan terjadi dimasa depan .

Tapi aku yakin ... , itu adalah hal yang baik .

••••••••••

Aku terbangun dari tidur nyenyakku , hanya mendapati Nona Isabel yang sedang duduk disamping tempat tidurku .

" Nona Isabel „

" Oh , kau sudah sadar „

" Kenapa Nona Isabel ada disini ? „

" Saya ditugaskan untuk merawat Raminia oleh Tuan „

" Begitu ya „

Lihat , wajah terpaksamu itu . Jika kamu memang tidak ingin merawatku , pergi sana . Jangan anggap aku sebagai beban yang harus disalahkan .

" Maaf Nona Isabel , membuatmu harus melakukan ini „

" Tidak apa - apa , karena memang saya yang ditugaskan oleh Tuan untuk melakukannya . „

Keadaan hening , tidak ada pembicaraan yang terjadi sejak saat itu . Suasananya sungguh tidak enak untuk dirasakan .

" Raminia „

" Iya , Nona Isabel ? „

Keajaiban ... , sungguh keajaiban , seorang seperti Isabel yang seperti Koala berinisiatif untuk memulai pembicaraan .

" Kalau boleh tahu , kenapa kekuatan kamu bisa kehilangan kendali seperti itu ? „

Sial .... , ternyata dia bukan hanya ingin berbasa - basi .

Tidak apa - apa , aku akan jujur kali ini untuk Nona Isabel kita .

" Kamu ingin tahu Nona Isabel ? „

" Iya , seperti itu „

" Begini .... „

Aku harus bersiap terlebih dahulu untuk bercerita . Buat cerita ini se dramatis mungkin .

Walaupun aku tidak berpengalaman .

Memasang ekspresi sedih , aku mulai bercerita .

" Terkadang , jika emosi saya naik atau turun dengan secara dratis . Kendali akan kekuatan saya biasanya akan lepas dan meledak seperti tadi , Nona Isabel „

" Terus , kenapa kamu menjadi Emosional saat sarapan tadi . Saya rasa , kami tadi hanya makan dan berbincang secara biasa saja „

Sial ... , Saatnya mulai .. Hahahah

" Oh ... , itu . Entah kenapa , saat kita makan bersama dimeja makan itu . saya merasa seperti , makan bersama keluarga saya kembali . Saya teringat , ketika saya masih kecil , Saya dengan gembiranya makan masakan ibu saya , Bercerita tentang hari - hari sekolah , bagaimana sulitnya pelajaran , Dan bagaimana teman - teman saya disana „

" Juga , bercerita rencana masa depan tentang mau berlibur kemana kita nanti . Dan bagaimana kami dengan bahagianya tertawa „

" Saya mengingat itu kembali tadi , dan saya merasa sedih karena hari - hari seperti itu sudah berakhir sejak lama „

" Begitu .... , maaf sudah membuatmu bercerita hal sedih , Raminia „

Sejujurnya , aku juga rindu dengan saat - saat itu . Saat dimana aku membayangkan dan berhalusinasi bisa menikmati masa kecil seperti itu .

Saat dimana aku dengan bodohnya terus berharap bisa seperti itu . Saat dimana aku

mulai bisa membuat mimpi seperti itu .

Sial ..... , aku jadi emosional .

" Tidak apa - apa Nona Isabel . Saya yang harusnya berterimakasih kepadamu karena sudah merawatku . Sudah lama sejak Saya bisa merasakan dirawat seseorang „

" Sekali lagi , Terima kasih Nona Isabel „

Wajah Isabel mulai menjadi santai , dengan rasa bersalah serta kasihan yang terlihat dimatanya .

Sesaat , dia ragu untuk melakukan sesuatu . Tapi .... , dengan tekad dimatanya . Dia mulai bergerak .

Aku tidak tahu apa niatnya , tapi .....

Aku melihat tangan kanannya bergerak kearahku , dan berhenti di kepalaku . Mengelus - ngelus setelahnya .

" Tidak perlu bersedih lagi Raminia , kamu tidak perlu bersedih lagi „

Aku menatap kosong kearahnya , bertanya , apa yang dia lakukan ? .

Tapi tangannya masih mengelus - ngelus rambutku dengan lembut .

Untuk beberapa saat , aku bisa melihat Kilauan dari wajah cantik Isabel .

Mata birunya , dan rambut pirangnya yang jatuh . Serta tubuh anggunnya yang sedang memakai jas .

Walaupun dia mengelusku dengan tanpa banyak ekspresi . Tapi aku bisa merasakannya..... , itu Kehangatan .

Tanpa sadar , aku tersenyum hangat atas perlakuan Isabel itu .

Saat Isabel melihat senyumanku , dia berhenti mengelusku dan duduk dengan canggung .

" Ma-maafkan saya Raminia , saya hanya mencoba menghibur kamu „

" Tidak apa - apa Nona Isabel . Saya berterimakasih atas perlakuanmu , dan sejujurnya , Saya bahagia karena bisa diperlakukan seperti itu „

Senyumanku masih ada , dan Isabel hanya bertambah malu atas perilakunya tadi . Pipinya bahkan memerah saat ini .

" Terima kasih jika kamu berpikir seperti itu . Dan sebaiknya , kamu kembali tidur saja „

Nampaknya dia sudah tidak tahan atas suasana ini . Kebetulan juga aku mengantuk saat ini dan ingin tidur lagi .

Mungkin juga lebih baik untuk tidur .

" Baiklah , saya harus beristirahat agar cepat pulih „

" Bagus , kalau begitu . Selamat tidur , Raminia „

" Iya „

Lalu , aku merasakan , selimut yang tadinya berada dikakiku , naik sampai kedadaku .

Bisa ditebak jika sebenarnya Isabel yang melakukannya .

Hehe ... , Lucu .

Aku hanya bisa terkekeh atas kelakuannya . Mungkin dia juga tidak sering berinteraksi dengan orang lain .

Karena tuntutan pekerjaannya , dia harus terlihat profesional dan tegas .

Jadi wajar jika orang lain menganggapnya sulit untuk didekati .

Dan jika aku bisa dekat dengan orang seperti itu . Itu pasti bagus .

Aku kembali tersenyum , dan dia , kembali memerah karena malu .

Hehehe .... , Lucu .

••••••••••

POV : Isabel

Anak itu , memberikan perasaan aneh saat didekatnya .

Ini aneh , dan tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata . Apa sebenarnya itu ? .

Yang lebih penting lagi , kenapa Tuan dapat dengan mudahnya percaya kepada Raminia ? .

Dia bilang dia sudah menebak akan terjadinya ledakan itu . Agak mencurigakan jika bisa menebak tanpa informasi terlebih dahulu tentang seseorang yang bernama Raminia Noter .

Jika yang kita bicarakan itu adalah anak kecil yang berusia delapan sampai sepuluh , atau seseorang yang belum bisa sepenuhnya mengendalikan kekuatannya , itu akan masuk akal jika mereka kehilangan kendali dan bisa dengan mudah ditebak seperti itu .

Tapi .... , kami baru mengenalnya selama hampir dua hari saja .

Ini aneh ..... , tapi aku harus percaya kepada Tuan . Karena , dia pasti tidak membuat keputusan yang berbahaya dan tidak berguna seperti itu .

Dan juga .... , jika dipikir - pikir , seberapa sedihnya Raminia saat dia tiba - tiba teringat kenangan seperti itu .

Jika itu aku , aku juga pasti akan menjadi sedih juga .

Aku sedikit bersimpati kepadanya . Walaupun aku tidak sepenuhnya mengerti bagaimana perasaannya , aku tetap ingin menjadi lebih mengerti tentang Raminia .

Saat itu , dia berterimakasih kepadaku .

Pertama kalinya , aku mendapatkan perasaan terimakasih semacam itu .

Selama ini , aku kira orang berterimakasih karena aku melakukan pekerjaan dengan baik . Dan aku terbiasa dengan itu .

Tapi entah kenapa , perasaan yang diberikan oleh Raminia berbeda .

Aku merasa seperti masuk kedunia persahabatan yang indah dan tulus .

Dan senyumnya bisa menghilangkan ketegangan yang ada . Aku rasa dia berbakat sebagai seorang penengah saat perdebatan .

" Hihi .... , Lucu „

••••••••••

POV : Narisa

Menakutkan , Raminia itu , menakutkan .

Sifatnya berbeda dari hari itu dimana dia dengan kejamnya menusukkan puluhan pisau ketubuh seseorang .

Bagaimana dia bisa dengan mudahnya berubah menjadi seorang remaja yang polos ? .

Dan apa yang dipikirkan ayah ? , kenapa dia memperlakukan Raminia seperti sudah mempercayainya ? .

Ini aneh , Isabel juga sudah mengurangi kewaspadaannya kepada Raminia .

" Apa yang dilakukan Raminia ? „

Masih butuh dua Minggu untuk aku kembali kesekolah Dreamer . Ayah juga pasti sudah merencanakan kepindahan Raminia kesekolah Dreamer .

Dan aku harus bersamanya setiap saat ? , bukankah itu berbahaya ? .

Aku memang tidak sepenuhnya tahu sifat atau kebiasaan Raminia .

Tapi .... , diri sopannya yang sekarang terlihat berbeda dari sisi kejamnya saat itu .

Aku tidak tahu apa yang direncanakan dan apa yang akan dilakukannya dimasa depan .

Tapi aku harus lebih memahami Raminia , dan menemukan kesalahannya .

Agar ayah tahu , jika Raminia itu tidak sepenuhnya baik .

Agar ayah juga tahu , bahwa Raminia yang dia lihat dan yang asli itu berbeda .

••••••••••

Aku sudah pulih sepenuhnya sekarang , tapi lebih enak jika dibilang bahwa aku tidak pernah terluka sama sekali sejak saat itu .

Entah kenapa mereka melihat bahwa aku itu sedang sakit .

Memang , aku sudah bertujuan untuk pura - pura sakit saat itu . Tapi kepercayaan Paman Pemimpin keluarga itu , terasa lebih mencurigakan dari waktu ke waktu .

Mungkin saja dia hanya ingin mendinginkan situasi agar aku merasa lebih nyaman berada disini .

Lagipula.... , berada ditempat dimana kamu dibenci itu terasa sangat tidak nyaman .

Aku mengerti .... hmmm , aku mengerti , jadi dia ingin membuat aku setidaknya nyaman hingga situasi menjadi lebih baik .

Terimakasih Paman , jika kamu memang memiliki maksud seperti itu . Dan kau berhasil membuat aku mengucapkan Terimakasih , itu bagus . Sungguh .....

" Raminia , aku sudah mendengarnya dari Isabel . Dan aku harap , kamu tidak menjadi terlalu sedih dan terus kepikiran „

" Ah ... , tidak apa - apa Paman , dan terima kasih karena begitu perhatian kepada Saya „

" Hahah , Sama - sama , kamu juga sekarang jangan terus menerus memakai bahasa formal seperti itu , kita keluarga bukan ? „

" Eh ... , Iya , terimakasih lagi Paman , sudah mau menerima orang sepertiku „

" Iya „

Kami terus berbincang - bincang tidak penting , Tapi aku merasakan kesenangan didalam pembicaraan itu .

Yang anehnya , Isabel juga ikut dalam pembicaraan itu .

Apakah ini sifat aslinya ? . Entahlah ... , lebih bagus jika dia bisa lebih santai jika ada disekitarku .

Yang lebih aneh itu Narisa . Dia hanya diam sepanjang waktu .

Matanya tidak menunjukkan semangat , tangannya lesu , dan wajahnya cemberut .

Apakah dia berpikir bahwa aku sudah mengambil tempatnya ? .

Bahkan sampai kami selesai makan , Narisa tetap diam seolah - olah tidak tertarik dengan kehidupannya saat ini .

Apa yang dipikirkannya ? .

Tapi ... , walaupun dia diam sepanjang waktu , tatapan menganalisanya itu masih bisa aku rasakan .

Seolah - olah , dia sedang mengawasi seorang wanita yang bisa saja merebut ayahnya dari ibunya .

Setelah kami selesai makan ... , tiba - tiba Paman Nico ingin mengumumkan sesuatu yang penting kepadaku .

Kamipun pindah keruangan tamu untuk membicarakannya .

Padahal kami bisa berbicara diruang makan Sebelumnya , kenapa harus repot - repot berpindah ruangan ? . Merepotkan ...

Hingga kami berempat tiba , aku duduk dikursi yang sudah disediakan .

" Raminia , urusan kami kesini , Paman ingin menyampaikan hal yang penting yang berhubungan dengan kontrak kita „

" Apa itu Paman ? „

" Ya .. , mulai Minggu depan , kamu akan masuk kesekolah Dreamer bersama Isabel „

Wow .. , sekolah Dreamer . Pasti banyak orang seperti aku disana , yang semuanya memiliki kekuatan super Heheh . Pasti menyenangkan berada disana .

" Aku mengerti kenapa aku masuk kesana Paman . Tapi , apakah Nona Isabel juga ikut menjadi siswa disana ? „

" Iya ... , Isabel berumur dua puluh tahun sebentar lagi . Jadi sesuai peraturan , dia masih diizinkan untuk memasuki Sekolah Dreamer „

" Raminia berusia Tujuh belaskan sekarang ? , jadi kamu hanya berbeda dua tahun lebih dari Isabel . Dan juga ... , kelas di sana biasanya dikelompokkan sesuai Tahun masuknya . Kebetulan minggu depan adalah Tahun ajaran baru Sekolah Dreamer „

" Begitu , Aku mengerti Paman „

Tunggu - tunggu , Isabel berusia Dua puluh ? , apakah itu logis ? , bukankah ini pemalsuan identitas ? . Aku pikir dia berusia Dua puluh lima keatas .

Tidak terbayangkan jika sebenarnya dia belum berusia Dua puluh Tahun .

" Yah , begitu saja Raminia . Kamu hanya tinggal diam dan tunggu harinya tiba „

" Baik , Paman „

" Lebih baik kita segera tidur karena sudah malam . Selamat malam Kalau begitu , dan sampai jumpa besok „

" Selamat malam „

" Selamat malam „

.....

Aku sekarang dalam perjalanan untuk kembali ke kamarku .

Oh , ini bukan lagi kamar tamu yang aku gunakan Sebelumnya . Ini berbeda ...

Dan kebetulan juga , kamarku berdekatan dengan kamar Isabel , jadi kami berjalan bersama sekarang .

" Nona Isabel , bagaimana menurutmu tentang Sekolah Dreamer ? „

" Aku tidak punya pendapat khusus tentang itu , tujuanku hanya ikut melindungi Nona muda disana „

" Begitu . kalau boleh aku berbicara , apakah Nona Isabel memperhatikan Nona Narisa belakang ini . Sepertinya dia tidak suka kepadaku , karena dia terus memasang wajah cemberut setiap kali aku melihatnya „

" Jangan sedih Raminia , Nona Muda mungkin hanya tidak suka dengan perubahan mendadak seperti ini . Jadi sebaiknya kamu tidak terlalu memikirkannya „

" Begituya ... , baiklah , Terimakasih Nona Isabel „

Ayo kita lihat , bagaimana reaksinya kali ini . Senyum hangat , dan ucapan terimakasih , ini kan yang sangat disukai Isabel ? .

" T-tidak apa - apa Raminia , ini sudah tugasku „

Hahaha , lihat wajahnya yang memerah itu . Imut dan lucu , Hahahah .

Aku terus menggodanya sepanjang perjalanan , dan dia mendapatkan tekanan karena wajahnya yang terus memerah .

Hingga kami sampai di depan kamar kami , yanh sebenarnya saling berhadapan .

" Selamat malam Nona Isabel , dan Terimakasih „

" A-aku tidak ingat apa yang aku lakukan sampai aku harus mendapatkan terimakasih itu , kamu sungguh terus menggunakan kata itu Raminia „

" Ada Nona Isabel , ada „

" Apa itu ? „

" Terimakasih karena sudah membuat hariku menjadi lebih indah Nona Isabel , dan selamat malam „

" Hi.... ? , ya-ya selamat malam Raminia „

Hahaha , awalnya aku kira aneh karena wanita dewasa malu ketika mendapatkan rasa terimakasih seperti itu .

Tapi mengingat dirinya yang belum mencapai Dua puluh tahun , aku rasa pemikirannya tidak sedewasa itu .

Buktinya , masih ada suatu hal sepele yang bisa membuatnya malu semalu - malunya .

Hahah , aneh , dan lucu .

Hari - hari ini cukup indah sampai aku berpikir bahwa semua ini hanyalah mimpi yang aku ciptakan . Hahahah