Chereads / Disturbed reality / Chapter 4 - Tenggelam dan Menghilang

Chapter 4 - Tenggelam dan Menghilang

Paman Nico bilang , kami akan membutuhkan tiga hari penuh untuk sampai ke sebuah pulau tempat Akademi Dreamer itu berada .

Kami menaiki bus menuju pelabuhan .

Setelah kami tiba disebuah pelabuhan , kami melanjutkan perjalanan menggunakan sebuah Kapal pesiar besar .

Di kapal besar itu , ribuan orang menempati setiap sisi kapal .

Dan yang menariknya , semua yang ada disini rata-rata adalah seorang Dreamer yang juga ingin bersekolah di Akademi Dreamer .

Semua menarik disini , karena ini adalah dunia yang belum pernah aku lihat .

Aku meminta izin kepada semuanya untuk pergi , karena aku ingin berjalan-jalan sendirian dan menikmati semua pemandangan yang ada .

Dalam perjalananku menyelusuri Kapal , aku melihat banyak remaja yang sengaja memamerkan atau menunjukkan kemampuan mereka .

Ada seseorang remaja lelaki yang mengeluarkan api dari tangannya , ada juga seorang perempuan yang bisa berkomunikasi dengan binatang . Dan banyak kekuatan-kekuatan yang lebih tidak masuk akal lainnya .

Semuanya nampak lucu disini .

Aku kira , kekuatan seorang Dreamer dibatasi oleh Logika . Tapi melihatnya secara langsung .. , aku mengetahui .

Bahwa dunia ini lebih Fantasi dari yang aku duga .

" Apakah kamu menikmatinya , Raminia ? „

Disaat aku sedang melihat-lihat , seseorang memanggilku dari belakang .

Dan saat aku menoleh .... , aku melihat Isabel yang berdiri disana .

" Ya ... , semua disini sangat baru dan menarik . Aku belum pernah melihat yang seperti ini „

" Baguslah jika kamu menikmati melihat mereka „ Katanya dengan senyum tipis .

Tidak ... , sebenarnya aku bukan senang melihat para remaja Dreamer ini .

Aku senang karena pengalaman baru .

Menaiki kapal yang tidak pernah aku naiki , melihat dan mencium aroma lautan , dan yang paling aku minati adalah . Berdiri ditengah kerumunan orang-orang .

Karena aku seorang penyendiri , aku suka melakukan semua hal dengan cepat dan memakai caraku sendiri .

Aku jarang bertemu seseorang , apalagi berbicara dengan mereka .

Tapi aku menikmati berada ditengah kerumunan orang-orang . Karena ... , aku merasa ..... , aku tidak terlihat .

Dan dengan itu , aku menikmati bersembunyi diantara arus jalanan .

" Oh ya Raminia , waktu makan malam sudah tiba . Jadi aku datang menjemputmu „

Begitu ya , sayang sekali .

" Baiklah .. ayo pergi , dan Terimakasih karena sudah repot-repot , Nona Isabel „

" Ah , y-ya , sama-sama Raminia „

Kenapa dia masih saja menggunakan reaksi yang sama saat aku berterimakasih ? .

Sungguh , dia orang yang lucu .

Setelah berbicara untuk sebentar , kami melihat waktu dan kembali untuk makan malam .

Kami berbasa-basi sepanjang perjalanan , mengatakan hal yang tidak penting seperti makanan apa yang kamu nantikan ? , atau apakah kamu merasa sedikit mabuk laut ? .

Walaupun pembicaraan kami tidak memiliki hal yang penting didalamnya , tapi bagiku .

Kesenangan karena berinteraksi dengan seseorang seperti ini sangat berarti bagiku .

Aku akui , bahkan ketika aku masih sendiri , aku juga merindukan berbicara dengan orang-orang .

Terkadang , aku mencoba untuk berbicara kepada teman-temanku disekolah , tapi aku menyadari . Aku tidak memiliki hal yang bisa aku bicarakan kepada mereka . Dan aku tidak memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh mereka .

Sebenarnya ... , aku tidak pernah berusaha keras untuk itu .

Aku hanya bertindak alami dan apa adanya , dan aku tidak pernah memaksakan diriku untuk maju .

Karena aku tidak suka itu , tentunya .

••••••••••

" Ada yang mau aku bicarakan kepada kamu , Raminia . Bisakah kamu meluangkan waktumu untuk berbicara kepadaku ? „

" Tentu saja , Nona Muda Narisa „

Itulah yang terjadi beberapa waktu lalu .

Entah apa yang ingin dibicarakan Narisa , itu pasti sesuatu yang penting . Karena wajahnya mengatakan itu .

Aku mencoba untuk tidak memikirkannya , tapi aku penasaran dengan apa yang ingin disampaikan Narisa kepadaku .

Untungnya rasa penasaranku akan terpenuhi sesaat lagi . Karena aku dalam perjalanan menuju belakang kapal .

Yah ... , dia yang meminta bertemu disini .

Kami mungkin terlihat seperti pasangan selingkuh yang diam-diam bertemu , atau sindikat narkoba yang sedang bertransaksi .

" Kenapa dia tidak ingin orang lain mendengar pembicaraan kami ? „

Aku memutar otakku , tapi jawaban serta petunjuk tidak ditemukan dimemoriku .

Dan tanpa sadar , jantungku berdetak karena tidak sabar . Seperti seorang bocah yang menunggu kepulangan ayahnya , seperti itu .

Tanpa banyak berpikir lagi .

Aku berjalan menyusuri kegelapan ditengah malam , menuju tempat yang sudah dijanjikan , dan mendapati Narisa yang sedang berdiri disana .

" Kamu sudah datang , Raminia „

" Sesuai perjanjian , Nona Narisa „

Ekspresi Narisa terlihat sangat serius , sedikit berbeda dari dirinya yang biasa .

" Apakah kamu bingung kenapa aku ingin berbicara kepadamu disini ? „

" Ya , aku penasaran Narisa „

Setelah aku berpindah berbicara dari formal ke informal , Narisa sedikit terkejut pada awalnya . Tapi dia segera mengembalikan ekspresinya seperti semula .

Bahkan sekarang terlihat nampak lebih serius dan bertekad dari sebelumnya .

Dan Narisa mulai membuka mulutnya .

" Kamu dapat dengan mudah dan cepat merubah sikapmu , berpura-pura polos didepan ayah dan Isabel , kamu menyembunyikan kekejaman yang kamu perlihatkan saat itu „

Jadi ini , yang ingin dia bicarakan .

" Apa tujuanmu , Raminia Noter „

Aku tetap tenang saat dia berteriak disaat-saat terakhir kalimatnya .

Apakah aku harus mencari alasan ? , jika iya , apa alasan itu ? .

Saat aku berpikir , jawabannya sudah ada sejak lama .

Mungkin aku akan menggunakan ketertarikanku menjadi alasan untuk ini .

" Tidak ada tujuan , aku hanya mengikuti arus yang sudah diberikan „

" Maksudmu ? „

" Maksudnya , aku hanya terus berjalan maju , menuju apa yang sudah dunia putuskan untukku . Aku menerima kontrak , aku memasuki Akademi Dreamer , aku mengikuti perintahmu untuk datang kesini . Semua yang kulakukan mengikuti arus itu „

" Jangan berpura-pura Raminia Noter , aku tahu kamu bukanlah seseorang yang akan menerima takdir seperti itu , dan aku tidak bertanya tentang itu „

" Yang aku maksud adalah , kenapa kau menipu semua orang dengan sikap polosmu itu , dan berpura-pura menjadi baik didepan kita semua . Apa yang sebenarnya kamu inginkan „

Wajar saja dia akan berpikir seperti itu , karena memang , saat itu sangat berbeda dengan sekarang .

Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari diriku , aku hanya terbiasa bersikap berbeda dengan situasi yang berbeda . Mengikuti emosiku.

Aku mengatakan ini kepada Narisa .

" Yah ..... , mungkin kamu tidak berbuat mencurigakan selama ini . Dan kata-kata masuk akal jika memang seperti itu . Lagipula .. , memang ada beberapa orang yang seperti itu . Dan kamu hanya bersikap sewajarnya selama ini „

Pendapatnya berubah dengan cepat saat mendengar perkataan Sebelumnya . Lucu ...

Dia mulai panik disaat dia mulai mengerti dan menganalisis semua perilakuku yang memang terlihat biasa saja .

Dia bergumam pelan seperti ini . ' Bagaimana jika aku hanya salah paham ? , bagaimana jika aku terlihat seperti orang bodoh yang asal tuduh ? , bagaimana jika dia memberitahu ayah tentang ini ? , bagaimana aku harus bersikap padanya dimasa depan ? ‚

Apakah dia orangnya memang seperti ini ? . Sungguh tidak terduga .

" Nona Narisa ? „

" Ah ... , maaf „

" Tapi ... , jangan bersenang dulu Raminia Noter . Aku tetap akan mengawasimu setiap saat dan mencari setiap pergerakanmu yang mencurigakan „

" Bukankah itu melanggar hak privasi , Narisa ? „

Tubuhnya sedikit tersentak saat mendengarku , tapi segera pulih dan berkata dengan teriakannya yang tidak masuk akal .

" Eh ... , Ah . Aku tidak peduli .. , aku akan tetap mengawasimu „

Aku hanya bisa terkekeh saat melihat dirinya yang keras kepala dan imut itu .

" Terserah „

" Hmph „

Dengan suasana hati yang malu dan marah itu , Narisa berjalan pergi dengan tergesa-gesa .

Dia pasti malu .....

Dia bersikap sok seperti seorang detektif , tapi dia bertindak berdasarkan firasat dan perasaannya .

Saat bayangan Narisa sepenuhnya hilang , aku berdiri diam ditengah kegelapan , memandang langit malam yang dipenuhi banyak bintang .

Karena ditengah lautan , diatas hanya memiliki langit malam yang luas .

Aku merentangkan kedua tanganku , menikmati suasana ini .

Sesaat aku berpikir bahwa hidupku sudah banyak berubah , tidak ... sangat berubah . Tapi perubahan ini , menyenangkan .

" Hahahahahahahah „

" Hahahahahahahah „

" Semua lebih menyenangkan setiap saat , semua menjadi lebih berwarna setiap saat , dan semua hal menjadi kebahagiaan setiap saat , Hahahaha „

Aku tertawa , berbicara sendiri , dan melompat-lompat ditengah kegelapan .

Menyenangkan .....

Aku terus mengulangi tertawa , berbicara sendiri dan melompat-lompat sampai aku kelelahan dan terbaring dilantai besi kapal itu .

Aku merasa ... , kebahagiaan ini akan terus ada setiap saat . Dan perlahan-lahan mulai mengubah Raminia Noter yang hampa .

Aku senang , aku bahagia dengan cara yang sangat berbeda dari orang-orang . Tapi aku tidak peduli itu ... , karena , untuk pertama kalinya ... , aku bisa merasa bahagia diluar mimpi .

••••••••••

Aku menghabiskan waktu yang cukup lama dibelakang kapal itu , dan aku baru kembali ketika waktu sudah memasuki tengah malam .

Aku langsung berbaring sesampainya aku dikamar .

Karena perubahan tempat dan suasana , aku merasa bahwa semua yang terjadi tadi hanya semata-mata kejadian yang tidak penting . Ini cukup alami .... dan sering aku rasakan .

Aku juga sangat kelelahan secara mental ... , jadi beberapa saat setelah aku menutup mata untuk tidur .

Kesadaran dan indraku dengan cepat menghilang .

" Tok , tok , tok „

Sebuah suara membangunkanku dari tidur yang nyenyak itu , dan ternyata suara itu adalah suara ketukan pintu .

Mungkin seseorang membangunkanku untuk acara penting .... , atau mungkin tidak .

Aku bangun dan merapikan pakaian sejenak , lalu aku berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu .

" Selamat pagi Raminia , aku diperintahkan untuk membangunkanmu oleh Tuan . Tuan berkata bahwa kamu harus mendengar pidato dari perwakilan Akademi Dreamer diaula sebentar lagi „

Itu Isabel yang berbicara .

Dia tanpa ekspresi seperti biasa , tapi aku bisa merasakan perbedaan antara Isabel saat aku pertama kali bertemu dengannya , dan Isabel yang saat ini berdiri didepanku .

Dia tidak lagi merasa waspada saat didekatku .

Karena aku tidak merasa nyaman dilihat oleh Isabel saat wujudku berantakan seperti ini . Aku menyuruhnya untuk pergi dan berkata bahwa aku ingin menyiapkan diri dan pergi mandi .

Isabel hanya mengangguk saat aku berkata seperti itu .

Lalu akupun bersiap-siap . Dari membereskan kasur , mandi , dan berpakaian .

Setelah aku selesai ... , aku keluar dari kamarku dan menuju keaula yang sudah diinformasikan kepadaku .

Aku berjalan dengan perlahan .... , ingin sekali lagi melihat-lihat sekitar . Kapal masih terlihat bagus dan menarik seperti biasanya .

Aku terus berjalan ... , dan tanpa sadar aku sudah dekat dengan Aula yang dijanjikan .

Dari jauh ... , aku bisa melihat sebuah tempat luas yang dipenuhi oleh remaja-remaja dan beberapa orang tua .

Apa fungsi pidato ini ? , apakah pidato ini berisi peraturan dasar di Akademi Dreamer ? .

Aku hanya berharap itu berguna ....

Ketika aku sampai .... , jumlah asli kerumunan terlihat . Jumlahnya sangat jauh berbeda dari kumpulan anak sekolah . Karena aku bahkan tidak melihat ujungnya .

Mungkin karena aku tidak cukup tinggi untuk melihatnya , haha .

Aku sempat bingung untuk melakukan apa disaat-saat seperti ini , tapi sebuah suara mic yang besar menyelamatkan aku .

Semua orang sekarang menoleh untuk melihat arah asal suara itu .

" Halo ... , perhatikan semuanya „

" Semua orang disini tentu memiliki tujuan yang sama untuk menaiki kapal ini . Ya ... , tahun penerimaan Akademi Dreamer akhirnya tiba lagi , dimana semua Dreamer muda dan berbakat diizinkan untuk belajar disana . Siapa yang mau melewatkan ini semua ... , jadi , untuk pertama-tama , Saya ucapkan selamat kepada para Dreamer muda yang berhasil masuk ke Akademi Dreamer „

" Saya yakin semuanya tidak sabar untuk melihat seperti apa Akademi Dreamer itu , bukan ? . Tapi tenang .... , satu setengah hari lagi ... , kita akan melihat bagaimana rupa dari Akademi Dreamer itu . „

" Dan tujuan saya memanggil semua hadirin kesini , tidak semata-mata untuk hanya berbicara omong kosong seperti . Karena ... , saya sudah menyiapkan pesta penyambutan untuk para hadirin sekalian . Mari kita berpesta dan merayakan untuk para Dreamer muda ini .„

Perkataan pria itu berhenti sesaat , sampai segerombolan pelayan dengan banyak gerobak makanan dan minuman datang .

" Yah ... , mari kita berpesta . Semua makanan dan minuman yang ada disini memiliki kualitas yang terbaik , dan mohon para hadirin sekalian untuk menikmati hidangan yang sudah kami sediakan ini „

" Begitu saja , silahkan bersenang-senang „

Pria itupun pergi dengan semua omong kosongnya .

Cih .... , tidak ada yang berguna ... , kenapa aku repot-repot untuk datang jika yang ada hanya omong kosong dan beberapa sampah .

Sialan ... , lebih baik aku pulang dan tidur . Itu terlihat lebih masuk akal daripada harus berada disini .

Tapi saat aku memulai langkah pertamaku .... , Tiba-tiba , banyak teriakan terdengar di aula yang luas , bergema diantara dinding-dinding aula .

" Ahhhhhh , apa yang terjadi ? „

" Ahhhhhhh , ada orang pingsan , tolong „

" Ahhhhh , ada yang keracunan disini „

" Ahhhhhhhh „

Semua terjadi secara bersamaan dan terlalu mendadak , membuat semua orang jatuh kedalam kebingungan dan kaget .

Untungnya , beberapa orang yang sudah menyadari situasinya mulai bergerak memanggil tim medis .

Hal yang bagus disini adalah , banyak Dreamer yang memiliki kemampuan Penyembuhan diantara kerumunan , jadi semua bisa ditangani dengan sedikit lebih awal .

Tapi yang aneh ... , semua terjadi secara bersamaan , dan objek penyebabnya adalah makanan dan minuman itu .

Entah mungkin sudah direncanakan , atau mungkin hanya kesalahan , semua orang secara alami waspada terhadap sekitarnya .

Disaat kekacauan masih terjadi ditengah aula , aku merasa beruntung karena berada dipinggiran . Ini membuatku bisa dengan mudah melarikan diri dari kekacauan dan dapat cepat keluar dari aula .

Tapi aku tidak ingin bertindak secara tergesa-gesa , karena aku juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi disini .

Itulah kenapa aku masih menunggu disudut .

" Cepat kesini , ada seseorang yang keracunan disini „

" Kesini dulu , anakku kejang-kejang dan mulutnya berbusa . Tolong selamatkan anakku dulu „

" Saudaraku sekarat disini , cepat kesini „

Semua berteriak demi orang kesayangan mereka . walaupun mereka egois ....

Tapi kecemasan mereka itu adalah hal yang wajar . Karena ... , semua orang tidak ingin kehilangan seseorang yang mereka cintai .

Jika itu aku ... , aku juga bisa membayangkan aku yang sedang berada di situasi yang sama , dimana aku dengan egoisnya mementingkan keinginanku .

Semua orang disini , mempunyai hal yang berharga bagi mereka . Jadi aku tidak membenci dan menyalahkan mereka untuk itu .

Semua Penyembuh yang ada bingung dengan pilihan yang harus dibuat .

Mereka membuat wajah cemas dan bingung .

Ini dulu , atau itu dulu . Didalam , pikiran mereka pasti berkecamuk dengan kata-kata keraguan .

Sedikit lucu jika yang melihatnya orang sepertiku .

" Apa yang kau lakukan disana . Sembuhkan anakku dulu „

" Tidak ... , sembuhkan kakakku dulu , kumohon „

Sekarang situasi menjadi lebih kacau dari sebelumnya .

Aku curiga kalau ada yang sudah merencanakan ini . Lagipula .. , semua terjadi dengan sangat mendadak dan kebetulan .

Aku masih berdiri diam disudut , memandangi kekacauan dengan diam .

Keributan masih terjadi beberapa waktu selanjutnya , tapi segera reda saat tim medis yang dipanggil datang .

Tapi aku kepikiran sesuatu .

Kenapa tim medis tidak bersiaga sejak awal disini ? . Dalam acara besar ... , persiapan seperti tim medis seharusnya sudah ada sejak awal . Tapi ... ini ? .

Ada beberapa kemungkinan bahwa semuanya hanyalah sandiwara dan skenario yang sudah dibuat sebuah kelompok atau seseorang .

1. Tim medis yang tidak berada disini , menandakan bahwa mereka tidak bersiap sejak awal , atau mereka percaya diri jika sesuatu tidak akan terjadi .

2. Tim medis tidak tahu dan tidak memeriksa acara ini .

3. Ada rencana lain dari seseorang yang memungkinkan tim medis tidak datang lebih awal atau tertipu .

Tapi melihat seseorang yang memanggil tim medis , seharusnya tim medis ada ditempat awal mereka karena orang itu tahu kemana dia harus pergi .

Mungkin mereka tidak peduli dengan acara , atau tidak tahu jika ada sebuah acara .

Atau mungkin ... , tim medis juga ikut dalam terlibat dengan rencana ini . Begitu pula dengan seseorang yang pergi untuk memanggilnya .

Tapi Isabel bilang jika Paman Nico juga tahu tentang acara ini . Apakah Paman Nico tidak mempelajari lebih lanjut tentang acara ini ? .

Apa mungkin kalau sebenarnya Paman Nico adalah tamu biasa disini , dan dia hanya mendapatkan informasi tentang acara yang akan diadakan ini . Yah .... , mungkin .

Aku tidak tahu dan tidak mau banyak berpikir tentang ini . Tapi aku yakin , kemungkinan besar semua kejadian ini adalah rencana seseorang .

Mungkin akan ada penyerangan dari Organisasi Dreamer ? . Atau hanya bagian dari kesenangan seorang psikopat .

Entahlah ... , aku hanya harus berpikir tentang apa yang akan aku lakukan selanjutnya .

Tapi lihat mereka , beberapa orang yang tidak keracunan malah asik menonton kejadian ini . sepertiku .

Setelah beberapa saat , kerumunan mulai menjadi lebih tenang .

Semua berjalan biasa saja pada awalnya , tapi sesuatu yang aneh mulai terjadi lagi .

Karena , tentakel-tentakel aneh mulai menyerang para kerumunan penonton itu . Jadi kekacauan yang sebelumnya sudah reda malah dikembalikan ke keadaan semula . Bahkan sekarang semua bertambah lebih ribut dari sebelumnya .

Para penonton yang diserang terpental kesegala arah , menabrak para tamu lainnya .

Wanita-wanita dan anak-anak berteriak histeris karena panik dan takut , dan para keluarga korban juga kebingungan melihat orang tercinta mereka .

Itu karena semua tentakel yang ada muncul dari tubuh para korban keracunan itu .

" Nampaknya itu bukan hanya racun ya ? „

Situasi di Aula menjadi berantakan karena tentakel-tentakel itu .

Sedangkan beberapa anak muda yang tidak mengerti situasinya , dengan bodoh mulai menyerang para korban yang memiliki tentakel ditubuhnya .

Tapi sayang sekali ... , beberapa dari mereka tertusuk diperut dan memuntahkan darah serta organ dalam mereka . Dan menyebabkan semua tamu yang melihat menjadi ketakutan .

" Aghhhh , darahhh .... „

" Tidakkkkk „

Semua orang yang disekitar para korban mulai berlari menjauh , mencoba menyelamatkan nyawa mereka .

Tapi tentakel-tentakel itu lebih cepat dan kuat , hanya Dreamer yang memiliki kemampuan tipe kecepatan lah yang memungkinkan untuk lolos .

Bahkan aku yang berada jauh dari sana berpikir untuk lari lebih dulu , karena mungkin saja nanti mereka yang ada ditengah berlari dan berdesakan menuju pintu keluar .

Para korban yang sekarang menjadi monster bergeliat dengan bebas karena tidak ada yang menangani mereka .

Apakah mungkin petugas keamanan tidak ada ? .

Acara ini sekarang lebih mirip dengan acara bebas yang tidak memiliki persiapan .

Tim keamanan atau yang bertanggung jawab tidak ada , bahkan tim medis atau tim pencegahan juga tidak ada .

Semuanya menjadi lebih mencurigakan sekarang .

" Lebih baik aku keluar lebih dulu , dan bertemu dengan yang lainnya . Bukankah tugasku itu melindungi Narisa ? . Jika aku tidak ada disampingnya disaat-saat seperti ini , aku pasti dipecat nantinya „

Kataku dengan tidak serius .

" Lebih buruknya , kejadian seperti ini terjadi juga ditempat mereka . „

" Jadi aku harus pergi sekarang „

Walaupun aku masih penasaran tentang apa yang akan terjadi nantinya , tapi lebih baik aku pergi ketempat yang lebih aman terlebih dahulu .

Kekacauan tidak akan reda dengan cepat ... , jadi mungkin saja kekacauan ini dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian orang lain .

Pergi ketempat yang aman adalah hal yang bagus untuk saat ini . Atau tidak bagus ? .

Terserah ... , Keluarga Wite mempunyai banyak Dreamer disisi mereka . Walaupun aku tidak tahu seberapa kuat mereka semua . Setidaknya mereka cukup untuk setidaknya pantas dihindari para bandit saat pergi kehutan . Hehehehe , Bercanda .

Mungkin saja ada perampokan di Kapal ini .

Jadi lebih baik untuk aku pergi .

Aku pergi menuju tempat Keluarga Wite . Dengan alasan pekerjaan , aku berencana meminta perlindungan mereka , itu lebih bagus setidaknya .

Pintu keluar sekarang dipenuhi banyak orang , tapi untungnya aku sudah bersiap dan menunggu didepan pintu besar itu , jadi aku bisa dengan mudah pergi dengan satu langkah .

Aku berlari diantara kerumunan orang-orang , menuju kawasan khusus Keluarga Wite .

••••••••••

Sesampainya aku disana , aku melihat Isabel , dan Paman Nico .

Mereka nampaknya tidak tahu kalau dikapal ini sudah terjadi sesuatu yang gawat .

Dan ketika melihat aku yang sedang berlari , mereka segera menuju kearahku .

Tidak , bukan mereka . Yang lebih pastinya ... , orang-orang berjaslah yang menuju kearahku .

Hmmmm ... . ketika aku melihat mereka , Emosiku langsung meledak . Membuat seluruh mataku menjadi putih .

Tiga puluh pisau baru yang sudah aku persiapkan melayang diudara , bersamaan dengan hancurnya lantai kapal yang dilalui para orang berjas .

Semua orang mempunyai wajah terkejut . terkejut atas refleksku , atau mungkin terkejut karena tidak menyadari bahwa aku sudah tahu .

Isabel yang sedang dikepungpun juga ikut terkejut karenanya .

Dari jauh ... , Isabel memang hanya terlihat berdiri berdampingan dengan para orang berjas itu . Tidak ada yang lain .

Tapi aku tahu ..... , bahwa mereka sebenarnya sedang bernegosiasi . Negoisasi untuk ikut dengan tenang , atau ikut dengan kekerasan .

Bisa dibilang ... , mereka ingin menculik .

" Apa ? , Bagaimana bisa ? „

" Tidak ... , Mungkin „

" Raminia ? „

Penghianatan Nico Wite . Sudah hadir didalam mimpiku terlebih dahulu seperti video VIP .

" Heheheh ... , kena kau „

Para orang berjas yang kehilangan pijakan tersandung seperti orang bodoh , dan tertusuk dengan konyol oleh pisauku dijantung mereka .

Aku melihat , mereka mengerahkan Lima belas Dreamer yang mempunyai bermacam-macam kekuatan untuk menangkapku tadi .

Tapi hanya lima dibelakang yang mempunyai kemampuan jarak jauh yang masih berdiri , tidak terkena pisauku . Mereka berlima hanya tersandung .

Si Sampah Nico yang terkejut hanya terdiam disana seperti orang bodoh , bersama dengan orang berjas yang mengepung Isabel .

Tapi aku tahu .... , Isabel bisa kabur dengan cepat dari sana . Karena memang ... , kemampuannya adalah tipe kecepatan .

" Raminia , Kau .... , apa yang kau lakukan . Apa kau sudah tahu jika dari awal kami akan menghianatimu ? „

" Hahahah ... , sayang sekali . Aku mengetahui lebih awal „

Aku sebenarnya tidak yakin apakah Narisa bersembunyi . Tapi dia tidak bisa membangkitkan orang matikan ? .

Aku khawatir orang berjas dibelakang akan disembuhkan oleh Narisa dan mereka akan kembali menangkapku .

Tapi nampaknya tidak ... pasti tidak .

Ditengah banyaknya kebingungan .

Aku memanggil Isabel untuk pergi bersamaku .

" Nona Isabel , pergi dari situ dan bawa aku ke Aula „

Isabel hanya terdiam pada awalnya , mungkin kaget bahwa aku akan mengatakan itu .

Lagipula dia tidak merasa bahwa dia pernah mengatakan kemampuannya kepadaku .

Tapi keadaan memaksa kami untuk bertindak cepat .

Isabel yang menyadari itu mengangguk dan mengaktifkan kemampuannya .

Sulur-sulur petir muncul ditubuh Isabel , mengelilingi tubuhnya . Rambut Isabel berubah putih atas efek dari kemampuannya .

Gerakannya tidak terlihat ... , atau aku yang tidak bisa mengikuti gerakannya . Karena beberapa saat setelah aku melihat rambut Isabel memutih , Nico dan lainnya menjauh dari pandanganku .

Dan aku juga merasa tubuhku diangakat seseorang , pertanda kalau aku sedang digendong oleh Isabel .

Aku hanya mendengar kata sial dari tempat Nico dan penghianat lainnya . Menandakan bahwa rencana mereka gagal total , eheheh .

Tapi dimana Narisa ? .

Sekitar nampak kabur saat aku dibawa oleh Isabel . Dan hanya butuh lima detik untuk sampai dipintu aula . Padahal aku butuh hampir satu menit untuk kembali , sialan ... dia sungguh cepat .

" Kita sudah sampai , Raminia . Apa yang sebenarnya kamu rencanakan ? „

Isabel mengatakan ini sambil menurunkan aku dari tangannya .

Mungkin Isabel bingung dengan rencanaku untuk meminta datang ke Aula yang dipenuhi kekacauan ini .

Aula masih dipenuhi oleh orang-orang yang melihat kejadian itu .

Tapi jumlah orang yang ada disini nampaknya berkurang dratis disaat aku pergi .

Padahal aku hanya pergi selama dua menit . Yah , berkat si cepat kita .

" Kita akan masuk kedalam Nona Isabel „

" Kenapa ? „

Karena ... , semua tempat kecuali Aula akan penuh dengan ledakan .

Untungnya aku mengikuti semua yang ada dimimpiku . Karena jika tidak , nasibku akan lebih sulit disini .

Walaupun aku tidak tahu sepenuhnya tentang situasi saat ini . Tapi mimpiku masih membantuku dengan baik .

" Karena disini akan lebih aman , Nona Isabel „

" Ha ? „

Isabel terlihat bingung saat mendengar kata-kataku .

Jangan begitu Isabel , kamu terlihat meremehkan aku .

" Ikuti saja aku Nona Isabel „

" Baik „

Hahaha , benar . Kamu beruntung karena mengikuti aku , hahahah .