Chereads / Disturbed reality / Chapter 9 - Bintang kejam

Chapter 9 - Bintang kejam

Galaxy memilih miliaran bintang di dalamnya , tidak terhitung , dan tidak dapat sepenuhnya diketahui .

Alam semesta menyimpan banyak misteri untuk dirinya sendiri , meninggalkan setiap mahluk yang diciptakannya sendiri , di hamparan bintang - bintang itu .

Di sebuah planet bernama bumi , seorang Remaja lelaki berdiri di jalanan , ia menatap ke atas langit tempat bintang - bintang itu berada .

Jauh .... , sangat jauh sekali bintang - bintang itu . Pikir Raminia .

' Apakah Tuhan yang menciptakan mereka ? '

' Jika iya , sungguh hebat sekali Tuhan itu '

Raminia sudah melewati dan mengalami ribuan mimpi yang berbeda . Berpura - pura dekat dengan bintang , membuat bintang , dan berada didunia nya sendiri .

Ratusan kepribadian berbeda dari Raminia terbentuk di mimpi - mimpi itu . Menghapus kepribadian aslinya di sana .

Bagaikan , setiap Raminia bermimpi , diri aslinya berlari dari realita menuju realitanya sendiri . Tidak heran jika memang seperti itu . Karena ... , setiap kali Raminia bermimpi , tujuan aslinya adalah untuk melarikan diri dari dunia yang di bencinya .

••••••••••

SMA Kota Volran .

Sebuah SMA bergengsi yang berada ditengah - tengah pusat kota Volran . SMA ini juga merupakan tempat Raminia bersekolah dan menuntut ilmu .

Dalam Lima hari , ujian akhir semester akan di adakan di sekolah ini , membuat semua siswa yang mendengarnya menjadi layu karena tuntutan soal yang akan datang di ujian itu .

Sedangkan Raminia , dia tidak perlu pikir pusing tentang kapan hari ujian akan datang . Lagipula , ujian itu akan selalu datang setiap setengah tahunnya . Jadi tidak ada perbedaan .

Tapi reaksi para siswa juga tidak aneh . Di saat memikirkan sebuah masalah akan datang kepadamu , reaksi ini bisa di sebut sebagai reaksi yang normal .

Raminia sedang berjalan di dalam sekolah menuju kelasnya yang berada di lantai 3 .

Dalam perjalanannya , Raminia membuat wajah cemas yang aneh . Seperti ketika korban bullying dengan terpaksanya harus kembali menderita rundungan dari orang - orang sekitarnya .

Sebenarnya , memang itu yang terjadi kepada Raminia .

Disaat dia sudah mendekati kelas , dia mendengar langkah kaki cepat dari beberapa orang dibelakangnya .

Wajah Raminia memucat disaat dia mendengar suara seseorang sedang memanggil namanya.

" Oi , Monyet „

Atau mungkin , bukan namanya .

Bersamaan dengan panggilan kasar itu , Raminia merasakan rasa sakit di kepalanya secara tiba - tiba .

Ternyata , seseorang sedang memukul kepalanya dengan cukup keras .

" Hahaha , ada apa denganmu , membuat wajah jelek seperti itu „

Raminia dengan terpaksa menoleh ke arah suara itu .

Disana , dia melihat 3 orang remaja sedang berdiri dengan angkuh di depannya .

Mengenali wajah 3 orang itu , jantung Raminia berdegup kencang karena Ketakutan .

Wajahnya terdistorsi , dan dia tidak dapat memikirkan tentang apa yang harus dilakukannya .

Sedangkan , 3 orang itu masih berdiri dengan posisi angkuh dan wajah santai .

Lalu ... , salah satu dari tiga remaja itu bergerak .

Tangannya yang mengepal melesat ke arah perut Raminia .

Pukulan itu dengan cepat bergerak dan mengenai perut Raminia dengan kuat .

Raminia merasakan udara dengan paksa keluar dari tenggorokannya .

" Arghhh .... „

" Oi , melihat wajahmu sudah membuatku merasa muak , jadi itu adalah harga untuk wajahmu „

Alasan yang tidak masuk akal ....

" Ah , itu hanya dari ku . Sebenarnya , teman - temanku juga muak . Jadi kami harap , kau akan membayarnya . Kau harus membayarnya kan ? „

Lalu dia dengan tangannya mengisyaratkan kepada temannya .

Raminia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya ....

Lalu , dengan gabungan wajah ejekan dan kegembiraan . Salah satu dari remaja itu menendang dada Raminia dengan kakinya .

Raminia terjatuh ...

Satu remaja lagi tidak mau kalah , jadi dia dengan kakinya menendang Wajah Raminia dengan kejam .

Raminia terpental dengan kejam .....

Tidak banyak orang di sekitar . Tapi .... , beberapa orang yang ada menatap Raminia dengan kasihan .

Raminia hanya bisa menerima .... , sampai dirinya tidak dapat menahan lagi , dan Raminia segera pingsan .

Di detik terakhir kesadarannya , suara tawa dari ketiga orang itu terdengar jelas di telinga Raminia .

" Hahahahah , dasar monyet „

" Haha , kau lihat tendanganku , itu benar - benar bagus kan ? „

" Hahaha , memang dia berguna untuk menjadi sebuah samsak dari pada manusia „

Perkataan mereka sungguh kejam dan tidak manusiawi . Dan bahkan sampai akhir , Raminia tidak bisa melawan mereka .

' Konyol .... , menyedihkan . Jika saja .... , jika saja aku memiliki kekuatan .... maka '

Kata terakhir terhenti karena hilangnya kesadaran Raminia . Tapi .... , tentu saja kalian mengerti maksudnya .

Dan .... , Raminia telah kehilangan sepenuhnya kesadarannya .

••••••••••

Raminia membuka matanya dengan perlahan , dan ia melihat langit - langit yang tidak asing disana .

UKS .... , sudah berapa kali aku datang kesini . Pikir Raminia .

Kemudian , Raminia bangun untuk duduk . Rasa sakit di perut dan kepalanya masih terasa , membuat Raminia ingin menangis .

Raminia melihat sekelilingnya .

Ruangan ini kosong .... dan sunyi . Bukti bahwa hanya Raminia yang ada di dalamnya .

Setelah itu , Raminia bertemu dengan guru pengurus ruangan ini . Seorang yang sering memarahinya karena membuatnya repot .

Lalu , bukannya menasehati dengan benar , guru itu malah berbicara dengan kasar seperti ini .

" Kau absen saja sampai waktu ujian tiba . Karena besok , jika kau datang , pasti kau akan datang kesini lagi dengan luka - luka seperti itu . Sungguh ... , ini merepotkan tahu . Jadi absen saja sampai waktu ujian tiba „

Guru itu pasti sudah bosan dengan wajah Raminia . Tapi jika di lihat lebih baik , guru itu memberikan nasehat yang tidak buruk .

Setelah menerima banyak ocehan , Raminia meminta izin kepada sekolah untuk pulang , dengan alasan sakit tentunya .

Sebenarnya Raminia sering di izinkan untuk pulang . Tapi terkadang ... , guru pengurus UKS lah yang meminta surat izin itu .

Saat Raminia sampai di depan pagar keluar , Raminia secara otomatis harus bertemu dengan satpam penjaga .

Tatapan Raminia bertemu dengan mata satpam itu . Lalu satpam yang melihat Raminia langsung membuat wajah bosan .

Satpam itu pun berkata .

" Kamu lagi ? , kenapa kamu terus pulang dengan keadaan seperti itu ? . Huh , anak zaman sekarang . „

Tanpa menjawab , Raminia terus berjalan menuju keluar sekolah . Tapi melihat Raminia yang tidak menanggapi , satpam itu malah berbicara lagi . Tapi kali ini dengan nada marah , dan dengan alasan menasehati .

" Apakah kamu tidak pernah berpikir ? , tentang masa depan ? . Dan juga ... , kamu terlalu suka berkelahi . Pasti kamu tidak pernah serius belajar disini . Pasti kamu juga bisa masuk ke sini karena menyogok dengan uang . Apakah kamu tidak pernah memikirkan orang tua mu ? , keluarga mu ? , dan dirimu sendiri ? . Kamu terlalu bodoh karena cuek dengan masa depan „

Raminia hanya terdiam sebentar , lalu dengan tenang , dia mulai berjalan lagi . Meninggalkan sekolah salah satu tempat penderitaannya ini .

' Masa depan ? , apakah aku bisa mendapatkannya ? '

Raminia tidak langsung pulang kerumahnya . Karena tentu saja , dia tidak ingin orang tuanya melihat dirinya sekarang .

Jadi , Raminia memutuskan untuk pergi ke sebuah perpustakaan di kota .

Raminia sering menghabiskan waktunya untuk membaca buku . karena dengan membaca buku , Raminia merasa sedikit bisa melupakan semua kenangan buruknya .

Lama kelamaan , membaca buku itu menjadi sebuah hobi . Raminia paling suka dengan sebuah buku novel .

Sebenarnya ada alasan dibalik semua ini , tapi Raminia tidak mau membicarakannya .

Raminia sampai di tempat perpustakaan itu . Lalu ia masuk , dan langsung duduk di tempatnya yang biasa .

Mengambil sebuah buku dari tasnya , Raminia pun langsung terhanyut dalam membaca buku itu .

Buku ini berjudul : Cerminan diri sendiri .

Buku ini Raminia temukan di golongan rak tua di perpustakaan . Setelah melihat judulnya yang menarik , Raminia mengambil buku ini .

Raminia baru membaca sampai setengah dari keseluruhan halaman buku ini .

Sejauh ini , tidak ada yang berarti didalamnya . Membuat Raminia mulai bosan untuk membacanya .

" Apa maksud nya ? , apakah ada beberapa halaman yang sobek ? . Aku tidak mengerti apa yang dikatakannya disini „

Kata Raminia saat ia langsung melompat untuk membaca halaman terakhir .

" Aku .... bersumpah .... demi ... Peri .... untuk ... meminta .... apa yang .... seharusnya ... aku dapatkan .... Kekuatan .... , .. kekuatan yang ... diterima untuk ... diriku .... yang ... lemah dan tidak .... berbakat .

Di Tulis oleh R××in×× ××××× „

" Kata - kata yang aneh . Lebih mirip sumpah setan dari pada sumpah peri „

Raminia menutup buku yang membosankan itu . Lalu meletakkannya kembali ke rak tempat buku itu berada .

Tapi seharusnya dia melapor dulu jika ia mau mengembalikan buku ini .

Raminia tegak dari bangkunya . Hanya menemukan bahwa semua di sekitarnya tiba - tiba menjadi gelap .

Di melihat sekeliling , tapi semuanya memang gelap .

Lalu , dengan panik Raminia berjalan menuju suatu tempat . Tempat ini memiliki jalanan yang terlihat untuk menuju kesana . Lalu ... , setelah Raminia sampai , dengan harapan yang kuat itu .

Buku yang di pegang nya tiba - tiba bersinar dengan warna hijau .

" A-apa ? , apa yang terjadi ? „

Raminia bingung saat menatap buku itu .

Lalu , dengan suara yang indah , sebuah benda hijau bersayap keluar dari buku itu .

Lebih tepatnya , seorang wanita kecil seukuran kotak susu dan bersayap terbang keluar darinya .

Maksudnya , Peri kecil hijau keluar dari buku itu .

Menatap dengan ling lung . Raminia hanya bisa terdiam .

Lalu , Peri itu mulai berbicara kepada Raminia , membuat Raminia tambah terkejut .

Suaranya bergema disekitar yang gelap ....

" Saat ini , kamu sebagai seorang Roh , akan mendapatkan kekuatan dari planet ini . Jadi , aku akan memberikan informasi yang di perlukan „

" Apa ? „

" Saat ini kamu telah menjadi Spirit , dan mendapatkan hak untuk menggunakan kekuatan dari planet ini „

" Spirit ? , aku ? , apakah aku sudah mati ? „

" Iya ... , karena bayaran untuk menerima kekuatan untuk dirimu adalah nyawa mu sendiri . Itu lah seorang Spirit Kontrak „

" Jadi .... , karena aku bersumpah , aku ... „

" Kamu akan menerima kekuatan dari kontrak mu dan di pindahkan ke Surga . „

" Kekuatan ? ..... dan ... surga ? ... „

" Sebenarnya , Di saat kamu menjadi Spirit , bumi akan membuka pembatas dirimu dan membiarkan Energi alam semesta yang mewakili kamu terbentuk „

" Maksudnya ? ... „

" Sederhananya , kamu akan mendapatkan kekuatan yang mencerminkan diri kamu sendiri „

" Begitu .... , dan surga ? „

Raminia masih bingung . Tapi ia setidaknya berhasil memahami perkataan Peri itu .

" Tempat yang akan kamu datangi . Satu nasihat . Jangan pernah anggap tempat itu surga walau namanya surga „

Raminia bingung dengan hal yang terjadi tiba-tiba . Tapi dia menganggukkan kepalanya atas nasihat peri kecil itu .

" Dan .... , Buku ini akan menjadi Kitab Spirit mu . Setelah ini , gerbang menuju surga akan terbuka . Dan kamu akan di tempatkan secara acak disana . Lalu ... , selamat tinggal „

Peri itu menghilang setelah mengatakan itu .

Gerbang terbuka di depan Raminia . Anehnya , Gerbang itu lebih mirip gerbang menuju neraka dari pada surga .

Karena ada tanduk seram dan kepala setan di kedua sisi pintu . Warnah pintu adalah campuran dari merah darah dan hitam .

Di sisi pintu , kegelapan tak berujung terlihat .

Raminia sedikit ragu dengan langkahnya . Karena , bukankah ini penipuan ? . Gerbang ini lebih mirip dengan gerbang Neraka dari pada gerbang Surga .

Tapi ... , mengingat perkataan si Peri . Mungkin benar , jangan menganggap ini surga .

Atau mungkin , Sebenarnya semua yang berhubungan dengan kejadian ini adalah ulah setan yang berpikir bahwa mereka itu adalah sisi tuhan .

Membuat Neraka mereka bernama Surga , dan bahkan syaratnya sudah gila . Kamu harus mati untuk mendapatkan kekuatannya .

Tapi .... , ini adalah kesempatan .

Kesempatan untuk keluar dari belenggu , dan mendapatkan kekuatan yang selalu di inginkan Raminia .

Dengan ketetapan hati , Raminia mengambil buku yang sudah berubah menjadi warna hijau itu .

Ini kitabnya .....

Dengan memegang kitabnya ... , Raminia melangkah menuju sisi lain pintu . Dengan menutup matanya .

••••••••••

Setelah keluar dari sisi lain pintu , Raminia merasakan tarikan dari gravitasi yang membawanya turun .

Raminia sedang jatuh dari atas langit .

Raminia melihat ke bawahnya . Pepohonan tanpa batas terlihat di daratan , langit biru dan awan putih ada di langit , udara terasa sangat segar , dan beberapa danau biru tua terlihat sangat indah disana .

Tapi Raminia jatuh ke bawah dengan cepat . Walaupun dia sudah mati untuk sampai kesini , tidak ada jaminan dia tidak akan mati lagi .

Tanah dan pohon semakin dekat , tapi gaya jatuh tidak melambat , dan akhirnya , Raminia jatuh di antara dahan pohon di bawah .

Walaupun dia pingsan , setidaknya ia selamat dari kematian .

••••••••••

Kekuatan bersemayam di dalam tubuh Raminia . Melayang - layang di ruang jiwanya .

Di sana , Raminia melihat Makhluk yang tidak berbentuk berwarna putih sedang tertidur . Raminia merasakan bahwa kekuatan ini juga bagian dari dirinya , begitu pula dengan Makhluk itu . Ia juga bagian dari dirinya .

Tapi ... , makhluk itu mengamuk setelah melihat Raminia . Bukannya dia mengaum atau apapun , tapi getaran dan pekikan dari makhluk itu yang memberitahunya .

Bukan hanya itu saja .... , Raminia dapat merasakan langsung emosi dari makhluk itu , mungkin karena itu bagian dari dirinya .

Marah , putus asa , dan sedih .

Raminia bisa merasakannya .

Kemudian ... , Raminia entah kenapa berjalan ke arah makhluk itu . Dengan lembut ... , lalu Raminia memeluknya .

Makhluk itu tidak menolak .... , tapi Raminia tahu ... , jika ... Makhluk yang sedang menangis dengan menyedihkan ini adalah dirinya .

Ada cermin disana .... , tetapi .. , ketika Raminia melihat ke cermin itu .

Seorang lelaki dengan seringai jahat dan wajah menakutkan terpantul disana . Itu adalah ..... , Raminia .

••••••••••

Raminia bangun dari pingsannya . Ketika ia melihat sekeliling .... , pemandangan yang tidak terduga muncul dimatanya .

Bagaimana tidak ... , Raminia sedang terbaring di kasur dan sekeliling adalah ruangan dengan kayu sebagai dindingnya .

' Rumah ? ... , aku berada dirumah siapa ? '

Kemudian ... , pintu di sebrang terbuka dengan pelan . Menampakkan sosok Pria paruh baya berusia 40-an yang membuka pintu itu .

Ketika matanya bertemu dengan mata Raminia ... , ia dengan suara bosan berkata .

" Sadar juga kamu .... , huh ... , seseorang entah datang dari mana pingsan di atas pohon di tengah hutan yang lebat ini . Darimana asalmu ? „

Raminia berpikir apakah ia perlu menjawab ... , tapi merasakan aura yang tidak enak dari Pria itu ... , Raminia secara otomatis menjawab .

" A-aku seorang Spirit . Aku datang dari gerbang di langit . „

" Ternyata kamu Spirit .... , kalau begitu , selamat datang di Neraka bernama Surga „

" Eh ? ... „

" Kamu tidak tahu ? „

Lalu Pria itu duduk disebuah kursi yang ada di ruangan ini .

" Apakah kamu mau tahu ? „

" I-iya ... , jika anda bersedia memberitahukannya „

" Huh .... Tempat ini dinamakan surga hanya karena Seorang Tuhan yang mengelolanya . Tapi ... , tempat ini sama seperti sebuah planet biasa „

" Be-begitu ya .... „

Pria itu melihat ke arah Raminia dengan tatapannya yang menganggu . Raminia yang tidak tahan ... bertanya apa maksudnya itu .

" Ada apa ,Tuan ? „

" Bukankah kau harus memperkenalkan dirimu kepada penyelamatmu ? „

Sejujurnya Raminia tahu bahwa luka-luka ini hanya luka sedang . Raminia tidak mengira luka ini akan berbahaya baginya bahkan jika Pria ini tidak menyelamatkannya .

" Aku Marlin ... „

" Ah ... , aku Raminia „

" Jadi .... , Raminia . Kapan kamu akan pergi dari sini ? „

" Eh ? .... „

Cerita terus berlanjut dari sini .... , ke tempat yang tidak pernah terpikirkan .

Mungkin bagian ini tidak terlalu penting , jadi Time skip adalah hal yang bagus .

••••••••••

" Jadi begitu ..... , kekuatanmu bersifat pasif disini . Kau tidak bisa seenaknya mengendalikannya ya . „

Marlin sedang berpikir dan bergumam dengan tangan didagunya .

Ia mengomentari cara kerja kekuatan Raminia dengan mengetesnya .

Ia sendiri memiliki kekuatan untuk mengendalikan api sesukanya . Tapi ia harus memiliki pelatuk untuk itu ... , yaitu sebuah api kecil . Dengan api kecil ..... , ia bisa membuatnya menjadi lebih besar dan lebih panas .

Kekuatannya memang simpel ... , tapi ia akan kerepotan jika tidak memiliki pelatuk itu ditangannya .

Setelah Raminia selesai dengan latihan beladiri , Latihan Raminia di lanjutkan dengan latihan kekuatan Spiritnya .

Sesuatu tentang Marlin ... , ia sebenarnya adalah penduduk asli surga . Ia mengurung dari dunia luar dengan tinggal di hutan ini .

Hutan Terlarang .

Tempat di mana para Spirit tak berotak tinggal . Spirit ini mirip seperti hantu dibumi . Bedanya ... , Spirit disini menyerang dengan nyata .

Karena Raminia juga Spirit , apakah berarti ia sama dengan mereka ? . Tentunya , sama . Bedanya , Raminia bisa berpikir .

Tanggapan Marlin terhadap Raminia yang seorang Spirit adalah biasa . Karena ia juga sering bertemu dengan Spirit berotak yang mempunyai ingatan tentang masa hidupnya .

Lalu ... , Marlin menceritakan beberapa hal tentang Surga .

Sesuatu yang paling menarik ia lah , Danau Malaikat . Tempat yang bisa membuat seorang Spirit hidup lagi seperti sebelumnya .

Sebenarnya dari luar , tidak ada bedanya Raminia dengan Marlin yang berupa makhluk hidup .

Hanya .... , Raminia tidak bisa lagi melakukan hal - hal seperti menghasilkan anak . Agak konyol karena memperdulikan hal itu , tapi ini memang salah satu perbedaannya .

Berbeda dengan Spirit tak berotak ... , Raminia sangat dekat dengan makhluk hidup . Sedang kan para Spirit tak berotak lebih mirip dengan hantu .

Bahkan Raminia dapat menyentuh objek dengan biasa seperti tidak ada perbedaan dengan saat ia hidup .

Percakapan Pertama Marlin dengan Raminia saat Marlin mengizinkannya untuk tinggal .

" Apakah Anda akan mengusirku ? „

" Tidak juga ... , aku hanya menanyakan kapan kau akan berencana pergi „

Apa yang harus aku katakan .... , bingung Raminia . Jadi ia hanya mengatakan hal acak .

" Tiga tahun mungkin „

Sejak saat itulah ... , Marlin mengizinkan Raminia untuk tinggal .

Lagipula .... , Raminia tidak membutuhkan makanan seperti Marlin . Jadi Marlin menganggap itu tidak masalah .

Raminia juga butuh pengetahuan tentang Surga ini ... , jadi jawaban asalnya sangat berguna disini .

Malam hari .... , Tiba - tiba Marlin pergi keluar dengan tergesa-gesa .

Raminia yang melihatnya bertanya - tanya apa yang sebenarnya ia lakukan .

Kemudian ... , ledakan yang terdengar familiar muncul . Itu adalah suara saat Marlin menggunakan kekuatannya .

Raminia yang mendengar segera keluar dari rumah .

Diluar rumah , ia melihat Marlin di kelilingi oleh beberapa orang bertudung dan berjubah hitam .

" Marlin .... „

" Raminia ... , cepat lari „

Orang berjubah ada lima ... , semua juga melihat ke arah Raminia saat Marlin berteriak .

" apa yang sebenarnya terjadi ? „

Tapi sebelum ia mendapat jawaban ... , salah satu orang berjubah menyerangnya dengan pedang .

Raminia yang sudah dilatih dasar - dasarnya oleh Marlin bereaksi terhadap serangan itu . Dengan itu ... , Raminia melompat kebelakang untuk menghindarinya .

" Raminia .... , lari saja „

Marlin membakar 2 orang dengan apinya ... , tapi mereka memiliki pelindung berwarna hijau yang menghalangi api Marlin .

Lalu ... , dua orang lainnya menyerang Raminia dengan Sihir angin yang kuat dan cepat .

Sihir angin itu terlalu cepat ... , jadi Raminia hanya bisa terdiam dengan reaksinya yang lambat .

Kedua sihir itu mengenai tubuh Raminia .. , tapi kedua sihir itu langsung menghilang tanpa jejak dan meledak .

Dampaknya membuat Raminia sedikit terpental .

Kedua orang itu kebingungan .

" Apa yang terjadi ? „

Salah satu orang yang memegang pedang tadi tetap bertindak di situasi yang membingungkan ini .

Dengan ayunannya .... , pedang itu melesat ke arah perut Raminia .

Raminia yang baru jatuh dengan canggung menghindar ... , tapi dengan gerakan yang terbatas dari seorang pemula . Serangan itu meleset ... , tapi ujung pedangnya mengenai paha kanan Raminia .

Darah menyembur dari pahanya .

Lalu Api Marlin menyerang orang berpedang itu dengan cepat . Beruntungnya , Api itu mengenai Si orang berpedang .... , orang berjubah itu pun terpental ke arah dinding rumah .

Tapi ... dua orang penyihir angin itu juga menyerang Marlin . Yang mana kedua sihir itu mengenai kedua tangan Marlin .

Kedua tangan Marlin terlepas dari tubuhnya mulai dari siku . Darah menyembur dari bekas potongan .

" Arghhhh .... sial ... „

Marlin dengan tangannya yang seperti itu terjatuh karena kurang darah .

Lalu .... , seorang penyihir mengendalikan tanah di bawah Marlin ... , membuat paku di bawahnya . Paku tanah itu menusuk dada Marlin dan jantungnya .

" M-Marlin „

Raminia yang syok memanggil Marlin ...

Tapi tidak ada jawaban atas itu .

Dengan marah dan air mata ... , Raminia berdiri dan berlari ke tempat empat penyihir itu .

Kedua sihir angin kembali menyerang Raminia ... , tapi sihir itu hancur bersama dengan ledakan yang terdengar setelahnya .

Raminia tahu ini ... , karena ia dengan alami menghindari dampak ledakan akibat sihir yang hancur .

Lalu ... , dengan tangannya , Raminia meninju Seorang penyihir tepat dijantungnya . Membuat penyihir itu pingsan .

" Bagaimana bisa ? „

Penyihir dengan kekuatan pelindung hijau , penyihir dengan kekuatan kendali tanah , dan penyihir dengan kendali angin . Semua bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi .

Tapi Raminia dengan air matanya tidak berhenti ....

Dalam diam ... , ia menyimpan amarah dan permusuhan besar kepada tiga orang tersisa .

Tidak tinggal diam ... , penyihir tanah dan angin bersamaan menyerang Raminia .

Paku ditanah berniat menyerang kaki Raminia . Dan sihir angin berkecepatan tinggi mencoba memotong kaki satunya lagi .

Tapi ... , pertama sihir angin kembali hancur . Lalu .. , sihir tanah dengan ledakan kecil membuat kawah di tanah sehabis ledakan .

" Apa yang sebenarnya terjadi ? „

" Ba-bagaimana bisa ? „

Ketakutan akan hal yang tidak di ketahui muncul di wajah para Penyihir .

Tapi Raminia tetap berlari ... , mendekati penyihir tanah yang ada didepannya . Teknik satu serangan muncul di pikirannya .

Dengan tinju yang mengepal .. , serangan itu langsung menuju kepala sang Penyihir . Tapi tiba-tiba , penghalang hijau menghalangi tepat di depan Raminia dan wajah penyihir itu .

" Tidak akan aku biarkan kau brengsek „

Tapi tangan Raminia tidak berhenti ... , dia dengan ketetapan hati memukul penghalang itu .

Penghalang hijau itu meledak ... , bersama dengan kepala penyihir tanah itu . Berkat penghalang yang sangat dekat , dampak ledakan menghancurkan kepala sang penyihir . Tubuh tanpa kepalapun jatuh tak berdaya didepan Raminia .

Tapi Raminia juga terpental kebelakang karenanya .

Kedua penyihir yang tersisa masih bingung . Tapi mereka sekuat tenaga ingin memahami situasinya .

Dengan itu .. , mereka mencoba cara lain .

" Jangan pakai sihir untuk menyerangnya . Pakai pedang saja. „

" Baik „

Lalu mereka berdua melesat ke arah Raminia . Raminia yang masih terbaring langsung bereaksi . Tapi lagi-lagi Reaksinya terlambat .

Salah satu pedang mengenai telapak tangannya , memutuskan kedua jari di tangan kanan Raminia .

" Arghhhh „

Marlin masih sadar , dan dengan lemah , melihat apa yang terjadi kepada Raminia .

Bencana .... Jika aku tidak melakukan sesuatu , Raminia akan hilang dari surga dan mati .

Tapi ... , apa yang bisa dilakukannya . Lagipula .. , ia akan mati .

Sial .... , aku harus melakukan itu . Hanya itu yang bisa aku lakukan untuknya sekarang .

Raminia ... , kau harus tetap hidup .

Bukankah kau pernah bercerita bahwa hidupmu Sebelumnya sangat buruk ? .

Jadi ... , aku harap . Kamu akan mendapatkan kesempatan yang bagus kali ini .

Kamu harus tetap hidup .

Dan aku akan membantumu .

Jujur ... , aku senang karena ada kamu yang menemani pengasinganku . Aku sebenarnya kesepian ... , jadi aku dengan mudah dapat menerimamu .

Kau sangat polos Raminia ...

Kau pasti akan di tipu jika kau keluar dari hutan ini sekarang . Jadi aku akan mengajarimu tentang Surga .

Kau harus berlatih setidaknya untuk membela diri . Jika tidak ... , kau akan mati sekali lagi .

Marlin mengingat semua hari dimana Raminia dan dia bersama . Didalam pikiran akhirnya , Marlin merasa bersyukur karena kehadiran Raminia .

Maaf ... , karena aku adalah buronan Gereja . Jadi aku melibatkanmu sampai seperti ini .

Tapi .. , kau harus tetap hidup Raminia .

Lalu .... , sebuah ledakan besar terjadi di samping Raminia . Ledakannya berasal dari tempat Marlin .

Seketika ... , Raminia teringat perkataan Marlin saat itu .

" Aku mempunyai sebuah teknik baru . Tapi aku akan meledak dengan hebat jika aku menggunakannya . Bisa dibilang ... , ini adalah teknik untuk bunuh diri „

Keputusasaan menjulur keluar dari hati Raminia . Baginya ... , Marlin adalah satu - satunya tempat ia dapat tersenyum .

" Apa yang terjadi ? „

Jika tempat ia tersenyum hilang . Apakah senyumnya akan hilang juga ? . Tentu saja . Walaupun Raminia hanya bersama Marlin dalam waktu singkat . Untuk seorang penyendiri seperti Raminia . Setiap detik adalah hal yang penting di saat bersama orang tercintanya .

Raminia menjadi mati rasa seketika .

Ledakan yang besar membuat kedua penyihir bersama Raminia terpental . Tapi karena ledakan ini bagian dari Sihir . Ledakan kedua terjadi di sekitar Raminia .

Penyihir Angin yang terkena dua dampak langsung hilang tanpa ampun . Hanya menyisakan tangannya yang memegang gagang pedang yang tadinya di arahkan ke Raminia .

" Arghhhh hhhh „

Sedangkan penyihir dengan kekuatan pelindung . Ia pingsan setelah menerima ke dua dampak .

Raminia juga terpental . Sekarang kondisinya lemah . Bukan hanya fisiknya ... , tapi mentalnya juga .

Dimalam yang berbintang . Untuk pertama kalinya .. , bintang - bintang itu tidak dapat membuat Raminia tenang .

Dan malam itu hanya menyisahkan tangisan kecil Raminia .

" Hiks ... hiks ... hiks ... „