Sang Raja menatap putranya dengan tatapan tidak percaya dan bersamaan dengan itu, Sang Ratu datang yang detik itu juga tatapan Sang Ratu sama seperti tatapan Sang Raja.
Sementara Sang Pangeran langsung tersadar dan menghempaskan ular yang sudah mati itu sejauh mungkin. Setelahnya Pangeran langsung menyembunyikan tangannya dimana kekuatan itu berasal dari tangannya. Walaupun demikian, ia tidak bisa menghilangkan serbuk hitam yang sedang mengelilinginya saat ini, ia masih belum bisa mengontrol kekuatannya.
Sang Ratu panik, ia langsung berlari ke arah Pangeran bermaksud untuk memeluknya. Tapi Pangeran langsung menghindar, ia takut melukai Sang Ratu.
Namanya juga seorang ibu, Sang Ratu tidak peduli akan bahaya yang menghampirinya. Ia langsung menarik tubuh Pangeran dan mendekapnya dengan erat. Menangis dalam diam saat mengetahui kekuatan apa yang dimiliki oleh anaknya.
Sang Ratu yang masih setia memeluk erat tubuh Pangeran sedang mencuri pandang pada Sang Raja yang masih berdiam diri bagaikan patung. Ia masih belum percaya atas apa yang baru saja ia lihat.
Anaknya punya kekuatan?
Pangerannya?
Serius?
Tapi, kenapa harus kekuatan itu?!
Sang Raja masih belum percaya saat Pangerannya mendapatkan kekuatannya karena saat menguji coba kekuatan, Pangeran dikatakan tidak memiliki kekuatan yang membuatnya mendapat julukan Pangeran biasa.
Saat mereka masih terbilang kecil, mereka mengatakan acara ritual untuk melihat kekuatan apa yang dimiliki oleh keduanya dimana semua orang bahkan rakyat menyaksikan acara tersebut. Semua orang datang beramai-ramai untuk menyaksikan kekuatan dari penerus Kerajaan mereka.
Mereka sangat antusias untuk melihatnya dan saat acara tiba mereka semua bersorak gembira dimana Putra Mahkota, calon raja selanjutnya mendapatkan kekuatan dengan serbuk putih yang melambangkan kesucian. Kekuatan yang begitu indah dimana kekuatan itu dapat membawa perdamaian.
Namun itu semua tidak sempurna dikala mereka menyaksikan bahwa Pangeran tidak memiliki kekuatan. Saat itu Pangeran tidak mengeluarkan tanda-tanda serbuk berwarna apa yang keluar. Mereka semua menunggu cukup lama dan pada akhirnya mereka menetapkan bahwa Pangeran tidak memiliki kekuatan.
Hal tersebut cukup membuat banyak rakyat kecewa karena Pangeran tidak memiliki kekuatan apapun dimana kekuatan Putra Mahkota tidak sempurna.
Mengapa?
Itu dikarenakan mereka anak kembar. Dalam silsilah mereka, anak kembar itu spesial dimana kekuatan mereka bisa sempurna dikala keduanya memiliki kekuatan. Kekuatan mereka akan meningkat saat digunakan sekalipun mereka berada di jarak yang begitu jauh sampai tidak terjangkau kekuatan mereka akan tetap sempurna.
Kejadian ini tentu membuat banyak orang tidak menyukai Pangeran karena Pangeran membuat penerus Kerajaan terlihat cacat, kekuatannya tidak sempurna. Walaupun demikian, tidak sedikit pula yang mendukung Pangeran.
Mereka yang masih kecil saat itu tidak mengetahui apapun, lebih tepatnya Pangeran tidak mengetahui apapun saat itu. Berbeda dengan Putra Mahkota yang sedikit mengerti apa yang terjadi. Biarpun demikian, dia tetap diam. Dia tidak ingin mengeluarkan suaranya dan memilih bungkam.
Pada dasarnya, Putra Mahkota mengetahui segalanya yang dimana membuatnya tidak ingin melepaskan genggaman adiknya.
Hal itulah yang terjadi membuat mereka tidak pernah berpikir bahwa pada kenyataannya Pangeran mereka memiliki kekuatan.
Namun saat mereka menyadari kalau Pangerannya punya kekuatan, mereka tidak begitu senang.
Tidak sepenuhnya.
Mereka bahagia Pangerannya dapat kekuatan terutama Sang Raja, tapi kenapa harus kekuatan itu yang Pangerannya dapatkan?!
Kenapa harus kekuatan dengan serbuk hitam yang Pangerannya dapatkan?
Tidakkah ada warna lain selain hitam!?
Sang Raja ingin marah, menyampaikan protesnya pada Sang Dewa. Tapi mereka tidak bisa melakukannya, itu sangat mustahil.
Sang Ratu melepaskan pelukannya, memegang kedua pundak Sang Pangeran seraya tersenyum saat melihat wajah ketakutan dari putranya.
"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja. Jangan takut, kau akan baik-baik saja hm?" Kata Sang Ratu mengusap kepala Pangeran sayang.
Sang Raja yang menyaksikannya hanya bisa menangis dalam diam. Ia tidak bisa protes pada siapapun mengenai kekuatan yang didapatkan anaknya.
Perlu kalian ketahui bahwa kekuatan yang didapatkan oleh Pangeran merupakan kekuatan kegelapan dimana hanya 0.1% orang yang memiliki kekuatan tersebut.
Kenyataan pahitnya, orang yang mendapatkan kekuatan tersebut akan diburu untuk dibunuh. Ditambah kekuatan itu masih belum bisa dipecahkan misterinya sampai detik ini dimana kekuatan itu akan terus membesar dan membawa malapetaka bagi pemiliknya serta orang-orang disekitarnya. Bahkan dunia mereka bisa saka punah saat itu juga.
Untuk itu semua orang akan terus memburu orang-orang yang memiliki kekuatan yang tidak terbatas itu.
Itu sebabnya Raja dan Ratu saat ini sedang menangis mengkhawatirkan nasib anaknya.
Mereka tidak bisa memberitahu hal ini pada orang lain dimana mereka bisa saja kehilangan putra mereka.
Bukankah sudah dikatakan dari awal bahwa kasih sayang keduanya terbagi dengan rata apapun itu yang terjadi?
Untuk itu Sang Raja berlutut dihadapan anaknya bermaksud untuk memegang tangan anaknya, namun Pangeran langsung menariknya. Ia melakukan hal yang sama seperti ia memperlakukan Sang Ratu dimana ia tidak ingin menyakiti Sang Raja.
Sang Raja yang mendapatkan perlakuan seperti itu malah nekat menggenggam erat tangan putranya membuat Pangeran ketakutan setengah mati.
"Hei, hei, lihat ayah." Kata Sang Raja begitu lembut bermaksud untuk menenangkan anaknya.
"Lihat, ayah baik-baik saja. Jangan takut, semua akan baik-baik saja hm? Jangan takut, tidak ada yang bisa menyakiti ayahmu."
Pada kenyataannya itu hanyalah kata penenang belaka. Sebenarnya tidak ada yang baik-baik saja, bahkan saat ini Sang Raja harus menahan rasa sakitnya saat ia sedang menggenggam erat tangan anaknya. Dimana rasa sakit itu datang dari kekuatan Pangeran yang saat ini sedang menghisap kekuatan Sang Raja yang membuat Sang Raja harus bisa menekan kekuatan putranya dan menahan kekuatannya sendiri supaya tidak terisap begitu banyak yang hal tersebut dapat mengakibatkan sesuatu yang cukup fatal untuknya.
Sampai dimana Sang Raja sudah mencapai batasnya dan ia melepaskan genggamannya begitu lembut supaya Pangeran tidak menyadari hal itu.
Masih banyak orang yang belum mengetahui tentang kekuatan kegelapan itu, bahkan Sang Raja sendiri tidak tahu. Kekuatan seperti itu cukup misterius bahkan tidak ada yang bisa menebak apa saja yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan seperti itu.
Setelah genggaman mereka terlepas, Sang Raja memegang kedua pundak Pangeran seperti yang dilakukan oleh Sang Ratu.
Saat itu juga Sang Raja langsung mengatakan bahwa Pangeran harus menyembunyikan kekuatannya. Sang Raja mengatakan jangan sampai ada satu orangpun yang tahu mengenai kekuatan yang dimiliki oleh Pangeran karena mereka tidak ingin kehilangan putra mereka.
Mereka akan melindungi putra mereka apapun yang akan mereka hadapi nantinya.
Sementara Putra Mahkota saat ini sedang termenung di dalam kamarnya dimana ia harus memikirkan sebuah rencana dan juga resiko yang harus ia ambil dikemudian hari. Sebagai penerus Kerajaan dan kakak yang bijaksana, ia harus bisa menyelamatkan keduanya. Untuk itu ia harus mempersiapkan rencana yang begitu besar untuk keduanya.