Chereads / CINTA SUCI GADIS DESA / Chapter 6 - Bab 6 : Perpisahan

Chapter 6 - Bab 6 : Perpisahan

Ratih mulai menurut keinginan Faisal,,, ia hanya pasrah terhadap apa yang Faisal lakukan kepadapnya. Itu kali pertama buat Ratih, yang membuatnya merasakan sakit,,,

"Aduuhhh.... Mas... Aduhh sakit..."

"Tahan Sayang,..."

Dan akhirnya apa yang Ratih telah jaga selama 17 tahun derenggut oleh kekasihnya Faisal yang lebih tua 4 tahun dari Ratih. kekasih yang sangat ia cintai... mereka melakukan dosa ken*kmatan itu berulang-ulang kali hari itu, hingga akhirnya Ratih letih dan pasrah saja apa yang dilakukan Faisal terhadapnya.

Setelah apa yang mereka lalukan, Ratih duduk ditempat tidur menatap Faisal yang masih tertudur disampingnya. Air matanya perlahan menetes tak tertahankan... disatu sisi ia sangat bahagia karna yang merenggut kesuciannya adalah pria yang sangat ia cintai. namun disis lain ia sangat takut jika Faisal meninggalkan dirinya....

"Kenapa kamu menagis Ratih...?" tanya Faisal yang terbangun karna mendengar isak tangis Ratih,,,

"Aku takut Mas..."

"Apa yang kau takutkan.?"

"Aku takut Mas Faisal akan melupakanku jika Mas sudah pulang kejakarta.. aku takut jika Mas Faisal tidak menginginkan ku lagi setelah melihat gadis-gadis lain yang lebih cantik, pintar dan kaya..."

Faisal lalu memeluk tubuh Ratih dan mengusap lembut rambut panjang Ratih.

"Tenanglah Ratih,,, jangan takut, Mas tidak akan melakukan itu semua. aku sudah memilihmu, memilihmu sebagai istriku kelak. percayalah Sayang,,, aku benar-benar mencintaimu, dan menyayangimu sepenuh hatiku Ratih, dan aku harap kau juga demikian terhadapku...."

Mendengar penuturan Faisal, Ratih lalu berkata

"Ratih juga sangat mencintai Mas Faisal... setelah apa yang terjadi hari ini, Ratih akan menggantukan sepenuhnya harapan Ratih kepadamu Mas Faisal..."

"Baiklah..." kata Faisal lalu memeluk kembali tubuh Ratih...

"aku mencintaimu Mas Faisal.." ucap Ratih lagi."

"Aku juga sangat mencintaimu Ratih...tak ada lagi wanita yang ku inginkan selain dirimu Sayang..."

Setelah beberapa saat berpelukan Ratih lalu mengajak Faisal untuk kembali

"Kita pulang sekarang ya Mas...!"

"Baiklah..."

Ratih terlebih dahulu turun dari pembaringan dengan mengapai-gapai akibat kakinya terlalu lemas dan bergetar saat berjalan. Faisal lalu membantu Ratih, dan mereka bersama-sama kekamar mandi. 

Namun karna Faisal bangkit lagi ketika menatap tubuh indah Ratih, ia menerkam Ratih lagi dan lagi... kenikmatan itu berulang kali mereka nikmati dibawah guyuran air hangat yang keluar dari shower...!

Setelah selesai membersihkan diri Ratih memakai kembali pakaiannya... disusul oleh Faisal.

Didalam perjalanan pulang mereka berpelukan erat-erat didalam mobil, seperti sangat berat perpisahan itu terjadi. Setibanya mereka diambang desa, matahari telah bersembunyi diufuk cakrawalaa, senja tentram langit kelabu, dan remaja didalam mobil itu saling berpelukan hangat menjelang perpisahan.

Gadis itu menangis sedih bercampur bahagia, sedangkan Faisal jujur saja makin cinta dan menyayangi Ratih, ia merasa sangat berat meninggalkan Gadis itu.

"Jagalah dirimu baik-baik Ratih. bila ada waktu libur, aku akan datang menjengukmu Sayang..."

"Akan kubuktikan cintaku padamu Mas,,, Sampai kapanpun aku akan tetap setia menunggu Mas Faisal..."

Faisal kembali memeluk gadis desa itu,

"aku tak tau kenapa aku sangat berat berpisah denganmu Ratih... aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi terhadapmu..."

"Mas tidak usah berfikir yang bukan-bukan, Ratih yakin perpisahan ini adalah awal untuk kita,, jadi Mas Faisal harus tenang, dan percaya sepenuhnya keoada Ratih, seperti Ratih mempercayaimu Mas Faisal..."

Ratih segera turun dari mobil, Hati Faisal menjadi gunda gulana, dia sangat ingin menahan Ratih pergi, namun gadis itu terus melangkah pergi sambil melambaikan tangan, Faisal hanya menatap berlalunya Ratih ditelan kegelapan senja, hilangnya bayangan tubuh kekasihnya Faisal lalu tersadar kembali.

"Ratih aku benar-benar mencintaimu, percayalah, aku akan menepati janjiku kepadamu... akan kujadikan sebagai istriku,,, aku janji." gumam Faisal saat aia sudah tak melihat Bayangan tubuh Ratih lagi.

Kendaraan yang dikendarai Faisal itu lalu melaju meninggalkan perkampungan itu, dengan harapan dia bakal mendekap kekasihnya Ratih si gadis desa sampai menjelang akhir hayatnya, gadis desa yang ia temukan saat berlibur didesa itu,

Faisal telah kembali kejakarta setelah liburannya didesa Ratih,,, ia meninggalkan cintanya kepada seorang gadis desa yang sangat cantik, yang telah menggantungkan harapan kepadanya,

Mbok sarimah meradakan perubahan yang terjadi pada anaknya kini setelah kepergian Faisal. hari-hari yang berlalu dengan tenang, meski bagi Ratih kegelisahan dan kerinduan yang ia rasakan Untuk Faisal selalu menghampirinya... Ia sangat Tulus kepada Faisal.

Ratih melalui hari-harinya dengan penantian dan sebuah harapan untuk Faisal. tak ada lagi pria yang bisa mengambil hatinya selain Faisal.. 

Mbok sarimah lalu menghampiri anaknya yang sedang termenung diteras rumah merekabuang terbuat dari anyaman bambu.

"Ratih,,, kenapa kau melamun Nak.?" tanya mbok Sarimah kepada Ratih.

"Ratih kangen bu, sama Mas Faisal..."

"sudahlah nak jika nak Faisal sudah berjnji akan kembali untuk menjengukmu, maka ia pasti akan melakukanya."

"Ratih tau bu, Mas Faisal sangat mencintai Ratih,, Ratih yakin Mas faisal akan datang walaupun Ratih tak tau itu kapan."

Mbok Sarimah lalu memeluk anaknya,,, sambil mengudap-usap rambut panjang Ratih...

"Berdoa saja semoga hapan yang kau gantukan kepada Faisal akan terkabul... dan ingat kelak kau harus tetap rendah diri Nak,,,"

"Baiklah Bu...

Setelah beberapa saat berpelukan dengan penuh haru, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu wanita yang mereka tak pernada duga. Ratih sedikit kaget dengan kedatangan wanita itu... ia tak pernah menyangaka bahwa wanita itu akan datang kerumahnya setelah kembalinya Faisal kejakarta.

Sangat tampak jelas tamu wanita itu sangat tidak suka dengan Ratih dan ibunya,,,, wajahnya mengeluarkan aura kebencian tethadap Ratih,

Ratih yang melihat wanita itu hanya bisa tertunduk dan meremas-remas tangannya sendiri lantaran sedikit tertekan dengan kehadiran wanita itu dirumahnya....

******