"Bisa dijelaskan dengan lebih jelas lagi soal apa yang kamu sampaikan barusan itu, Seira?" Arga bertanya.
Seira menatapnya dan mengangguk.
"Maksudnya adalah, di setiap pertemuan keluarga itu, siapa pun yang usianya sudah dua puluh dua tahun, mereka diminta untuk mengenalkan seseorang, lebih tepatnya pacar, bukan mantan atau membuat settingan pacar palsu," ungkap Seira dengan senyum di wajahnya.
Meri tertawa mendengarnya. Seira bisa saja menyelipkan candaannya. Bukan hanya Meri tapi juga yang lain ikut tertawa mendengarnya.
"Jadi, maksudnya, kamu ingin aku datang ke pertemuan itu sebagai pacar Meri?" tanya Arga memastikan maksud Seira.
Anggukan kepala dari gadis itu membenarkan, begitu pula dengan Meri yang ikut mengiyakannya.
"Kenapa nggak Meri yang jelaskan?" Kembali, pria itu bertanya.
Seira menatap Meri yang terdiam dia kemudian menunduk.