"Bunuh mereka! Dan tangkap sebagian!".
'Duaarr!'
Suara ledakan terdengar dari arah sebuah hutan.
Tidak jauh dari sana juga terlihat kobaran api menari hingga ke langit malam menjadi kemerahan karenanya. Asap hitam mengepul hingga bersatu dengan awan malam itu.
Terlihat orang-orang dengan pakaian berlapiskan baja lengkap dengan helm bajanya. Juga dapat disaksikan mereka memegang sebuah pedang bermata dua di tangan mereka. Mereka terlihat seperti prajurit kerajaan dari masa pertengahan.
Di sisi lain, segerombolan monster berbadan mirip manusia namun bewarna hijau yang cukup besar melebihi pria dewasa, dengan taring bawah yang lebih panjang keluar dari mulutnya. Mereka sedang mencoba bertarung dengan prajurit manusia tersebut. Meski mampu melawan, jumlah mereka kurang menguntungkan sehingga banyak dari mereka yang sudah tergeletak tak bernyawa dengan darah hijau yang berceceran di dekat tubuh mereka.
"Sir, Semuanya hampir selesai. Kita juga telah menangkap sebagian orc untuk dijadikan sebagai budak." Salah seorang prajurit berambut pirang melaporkan kepada prajurit lainnya. Namun dari pakainnya yang agak berbeda daripada prajurit lainnya, sepertinya dia merupakan atasan mereka.
Badan tegap serta tinggi dengan zirah bewarna hitam yang dihiasi dengan sedikit warna merah sebagai pemanis. Sekilas terlihat seperti wajah beruang hitam yang sedang mengaum menempel pada dadanya. Juga terlihat bahwa pedangnya masih tersarung di pinggangnya tanpa terlihat baru digunakan. Dia adalah Sir Bearnat, salah satu dari tiga kapten yang berasal dari kerajaan Simars. Wajah besar dengan jenggot dan kumis tebal bewarna kemerahan menjadi ciri khas dari dirinya.
"Sungguh mengecewakan. Mereka hanya cecunguk lemah. Bahkan aku tak perlu turun tangan karenanya. Begitu membosankan." Jawabnya dengan wajah lesu. Pasalnya Sir Bearnat sangat menyukai pertarungan yang memacu adrenalin. Dapat dikatakan sebagai seorang maniak pertarungan.
"Kalau begitu bawa mereka yang tertangkap! Kita akan kembali ke kerajaan!"
"Siap Sir!" . Serempak prajurit bawahannya menjawab. Segera mereka bergerak meninggalkan hutan dan sisa-sisa mayat orc yang taringnya telah dipotong dan diambil oleh mereka. Sepertinya taring tersebut dapat dijadikan sebagai bahan-bahan pembuatan senjata atau sejenis ramuan-ramuan untuk dimanfaatkan.
~~~
Haris saat ini telah mulai menerima dengan keadaan yang ditimpanya. Memandangi layar yang mencerminkan dirinya, dia berasumsi bahwa dirinya telah menjadi vampir dari dunia novel yang pernah dibuatnya.
Diperjelas dengan nama yang telah tertanam pada dirinya. Morey Silverstone, yang mana menyandang nama keluarga Silverstone merupakan keluarga kerajaan vampir. Namun dia sangat jelas mengingat bahwa dirinya tidak pernah membuat nama Morey pada keluarga kerajaan vampir.
'hmm, cuma satu jawaban tersisa. Itu berarti aku adalah anak dari pasangan raja Vladish Silverstone dengan ratu Canea dari ras manusia.' Haris membuat satu lipatan kerutan di antara alis mungilnya.
Nama : Morey Silverstone
Gelar : Pangeran Kegelapan (?)
Level : 1
[HP : 50], [MP : 75],
[AGI: 10], [PHY. ATK : 9], [PHY. DEF : 9], [MAG. ATK : 18], [MAG. DEF : 17]
Skill : Pasif : [Kegelapan] Tingkat ??, [Jantung Vampir] Tingkat A (Max), [Regenerasi] Tingkat B
Aktif : [Manipulasi Darah] Tingkat B, [Hipnotis] Tingkat C, [Mata Penilai] Tingkat C
Poin Atribut : 0
'Dilihat dari gelar gelarku sepertinya Pangeran Kegelapan kelihatan cukup keren. Tapi ada apa dengan tanda tanya di belakangnya?'. Haris mulai memeriksa status pada layarnya satu persatu.
'Angka-angka pada statusku tidak dapat dikatakan tinggi ataupun rendah. Karena aku tidak tau dengan rata-rata status orang lain.'
Haris mengingat ketika dia secara tidak sengaja mengaktifkan skill [Mata Penilai] sebelumnya kepada dua vampir yang menemaninya. Namun hasilnya tidak banyak yang dapat dibaca.
'Pertama pria muda dengan rambut hampir botak, tentu saja aku mengetahui tentangnya dari novelku. Namun melihatnya secara langsung, dia memang memiliki wajah yang tampan.'
Nama : Vahs Glorin
Gelar : Komandan Serang, Count Glorin, Brutal.
Level : ??
[HP : ??], [MP : ??],
[AGI: ??], .....
Skill: ???,???,....
'Selanjutnya kakek tua dengan rambut panjang putih yg diikat, tentu saja dia adalah mantan kepala pelayan yang sudah pensiun.'
'Tak disangka dia juga di sini bersamaku. Saat perang terakhir aku memang membuatnya tidak ikut berpartisipasi dalam perang karena menurutku dia sudah tua'
Nama : Bastian Draco
Gelar : Mantan Kepala Pelayan, Assasin, Berdarah Dingin, Mantan Tangan Kanan Raja Vampir.
Level : ??
[HP : ??], [MP : ??],
[AGI: ??], .....
Skill: ???,???,....
'Semuanya penuh tanda tanya. Sepertinya membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi agar aku dapat melihat status mereka.'
'Sudah beberapa hari tidak terasa berlalu begitu saja. Dan aku benar-benar telah pindah ke dalam tubuh bayi ini. Aku tidak dapat melihat situasi di luar karena kondisi tubuhku ini.'
Haris hanya terbaring di sebuah rumah tua yang berada di dalam hutan. Karena ketika tersadar sebelumnya, rumah tua tersebut sudah menjadi tempat persembunyian mereka.
Kedua vampir yang ikut menemaninya selalu menjaga bergantian, sesekali mereka memberikan makanan yang entah dari mana kepada Haris. Makanan tersebut berupa susu dan sesekali diberikan darah segar.
Anehnya Haris tidak merasa jijik ketika meminumnya. Malahan dia merasa seperti meminum sebuah jus apel yang memang disukainya dulu.
Tok! Tok!
Ketukan pintu tua terdengar dan segera terbuka. "Pak Basti, aku telah melakukan penyelidikan disekitar beberapa hari ini,.. dan ini sung aneh". Dengan wajah kebingungan Vash mulai berdiskusi dengan Bastian.
"Hmm?" Sedikit mengangkat satu alisnya namun tetap tenang Bastian menjawab. "Apa yang aneh maksud anda?".
"Sudah beberapa hari aku melewati hutan ini sambil mencari makan untuk tuan muda, namun semua yang ada di sini sangat berbeda". Jawabnya mulai menjelaskan.
"Hutan ini seperti belum pernah ada sebelumnya, dan ada beberapa hewan yang baru pertama kali aku melihatnya. Seolah kita telah terlempar jauh ke tempat yang belum pernah kita lalui".
"Memang benar ada yang berbeda dengan hutan ini. Saya juga merasakannya saat itu. Tepatnya ketika kita berlari kedalam kabut hitam saat membawa kabur tuan muda. Saat itu saya juga merasa ada suatu energi yang tidak dapat dijelaskan, namun tidak terasa berbahaya. Karena itu saya juga tidak begitu memperdulikannya."
Keduanya mulai membuat kerutan di keningnya. Pasalnya mereka jelas telah berpindah ke tempat yang benar-benar tidak diketahui.
"Untuk saat ini sebaiknya kita tetap berhati-hati. Jangan menarik perhatian, namun tetap perhatikan daerah sekitar. Kalau bisa cari tahu apakah ada wilayah berpenduduk di dekat sini".
"Kalau begitu saya akan kembali berpatroli, ini makanan tuan muda". Sambil menyerahkan kantong yang terbuat dari kulit berisikan susu hewan, Vash kembali keluar.
'ini dia makananku, sejak tadi aku sudah kelaparan. Bahkan aku sudah terbiasa dengan rasa susu yang berbeda-beda itu'. Sambil membuka mulutnya dengan lebar, Haris meminum susu yang diberikan Bastian.
Dan untuk darah, Bastian sendirilah yang melukai jarinya dan mulai meneteskan kedalam mulut Haris.
Di dalam novel, Haris tidak pernah menjelaskan tentang cara merawat bayi vampir. Jadi dia hanya menerima de