"Iya Pa, aku minta maaf. Karena saat ini aju telat pulang, emang adek ngk kasih tau ke papa kalau pas mau jemput kk motornya ade mogok!" ujar Anna yg kasih pengertian ke papa kenapa sampe ia telat pulang.
"Engak tuh, ade ngk kasih tau ke Papa soal motornya mogok, terus sekarang kamu di mana nak? apa perlu papa jemput kamu?"
"Eh, ngk usah Pa. Anna udah mau pulang"
"Pulang, sama siapa kamu pulang nak?"
"Ada kaka kelas aku Pa"
"Yasudah kalau begitu, cepat pulang yh! jangan singgah ke mana-mana lagi" ujar Papa.
"Siap Pa." Telfonpun di matikan, di saat Anna memasukkan hpnya kembali ia tak sengaja memandang Malik, dan saat itu Malik pun sedang menatapnya dengan senyuman yg manis.
"Eh, eh kaka. Kok, natap aku kaya begitu?" ujar Anna yg dibuatnya penasaran.
"Ngkpp kok, kaka cuman salut aja sama kamu dan orang tua kamu, karena Merek sangat perhatian sama kamu, baguslah kalau begitu! yasudah yuk kita lanjut perjalananya"
"Ayo" jawab Anna dengan penuh gembira.
Perjalanan pun di lanjutkan kembali. Hampir sama dengan yg tadi, tak ada satu topik pun yg keluar dari mulut Malik dan Anna.
Di tengah jalan yg ramai, suasana yg ramai dan angin yg dingin membuat Anna kedinginan. Malik yg sadar akan hal ini langsung memberhentikan motornya, Anna yg tengah asik meniup-niup tanganya karena kedinginan langsung menatap Malik dengan penuh tanda tanya.
"Kak malik mau ngapain lagi si? kok malah berhenti" ujarnya dalam hati.
Sejujurnya Anna sangat menikmati perjalanan ini apalagi yg bersamanya saat ini adalah lelaki idamanya dari Sd, Smp, hingga Sma.
"Kok berhenti kak" tnya Anna.
"Ngkpp kok, yaudah kamu turun dulu, ada sesuatu yang ingin ku ambil dari jok motor" ujar Malik.
Ia hanya menuruti perkataannya dan saat itu Anna kaget, ketika Malik mengambil sebuah jaket. Pikirnya jaket itu akan di kenakan oleh dirinya.
Dengan wajah yg sudah di baluti senyuman yg manis dan lebar di tambah lagi dengan pipi yg memerah.
"Ya Allah jangan-jangan jaket itu, mau di berikan padaku. Masya Allah banget kak Malik ternyata ia adalah orang yg sangat peka"
Anna masih menghalu seperti itu dan. Ancang-ancang Malik yg mengambil jaketnya dari jok.
Dan senyuman Anna semakin lebar dan manis. Ia sudah tak sabar akan di pakekan jaket olehnya, jika hal ini terjadi maka moment ini takkan ia lupakan dalam hidupnya.
"Dikit lagi, pasti ia akan memakaikanya di pundaku" ujar Anna dengan kepedeanya itu.
Dan ternyata ia salah, jaket yang di ambil dari jok motor adalah jaket untuk dirinya sendiri. Seketika Anna memandang ia dengan wajah yang bete, yang tadinya happy kini tinggal hayalan.
"Dingin yah dek, kamu kok ngk bawa jaket?" tanya Malik.
"Ngk kok kak, ngk dingin" ujar Anna dengan nada yg kesal dan lesuh.
Anna mengira Malik itu cowok yg peka ternyata dugaaannya salah. Dengan pasrah ia pun menerimah semua ini.
"yuk kita lanjut perjalananya" ujar Malik.
Di saat mereka mau menaiki motor Anna hanya menatap ke sebelah kanan, ia tak mau menatap Malik.
"Huuff ... ku kira jaket itu akan ia kasi padaku, ternayat itu salah" Anna tak henti-henti bergumam dalam hati terhenti. Tapi tiba-tiba, Malik memakaikan jaket untuk Anna.
"Udah yuk berangkat" ujar Malik.
"Lho, kok jaketnya kaka kasih ke aku, katanya dingin kenapa ngk pakai kak?" tanya Anna yg semakin bingung dengan sikap Malik.
"Hahahaha, kamu nie bercanda apa gimana sih, ya kali masa aku pake jaket kamu engak, lagian kan aku ini cowok, jadi ngk masalah. Udah-udah jangan pikirin aku, malahan aku tuh pikirin kamu, kasihan udah malem, dingin dingin-lagi"
Perkataan Malik membuat hati Anna berseri-seri. Ia tak menyangka tuduhanya ke Malik ternyata salah semua, dengan senyuman yg manis ia menatap Malik, dan Malik pun menatap ia kembali.
"Ayo kak kita berangkat, perasaan dari tadi kita tinggal ngomong tapi ngk berangkat, ehheh"
ujar Anna yang salah tingkah.
Perjalanan pun di lanjutkan. Di atas motor nampak Malik ngomong sssuatu ke Anna.
"Dek, kamu pulang ini langsung istirahat yh, soalnya besok itu kita akan melewati perjalanan yg sangat jauh dan melelahkan" ujar Malik yg perhatian buat Anna.
Anna yg hanya mendengarkan itu merasa sangat gembira.
"Siap kak" ujar Anna dengan semangat, seolah-olah semua beban yg ia rasakan telah hilang ketika mendengar Malik berbicara seperti itu.
Tak lama kemudian mereka sampai juga di rumah Anna.
Satpam yg menjaga pagar langsung membukakan pagar untuk mereka berdua.
"Selamat datang non Anna"
Dengan sambutan yg hangat dari pak satpam.
"Ia pak" ujar Anna yg balik tersenyum kepada satpam itu.
Anna pun turun dari atas motor, terlihat beberapa yg keluar dari dalam rumah, rupanya mereka adalah orang tua Anna.
"Eh sayang udah pulang" ujar Mama.
"Itu siapa kak?" tanya papa kepada Anna yg di maksud adalah Malik.
"Masuk dulu kalau begitu" ujar Mama.
Anna, Malik dan kedua orang tuanya langsung masuk ke rumah. Malik yg nampaknya sangat malu hati terhadap kedua orang tua Anna, terpaksa enggan masuk ke dalam.
"Ayo nak, masuk dulu"
"Ohw iya, tante. Makasih tawaranya"
Sesampai di ruang tamu, Anna langsung menuju ke kamarnya untuk mengganti pakain.
"Ya Allah semoga Papa tidak berpikiran macem- macem terhadal kak Malik, aamiin" ujar Anna yang khawatir jika Papanya tak menyukai Malik.
"Nama kamu siapa nak?" tanya Papa.
"Ohw, nama saya Malik Bayu alfiansyah cuman biasa di panggil Malik atau Bayu"
"Ohw nama yg indah seperti orangnya," Mama seperti senang dengan keberadaan Malik, di tambah lagi etikanya begitu sopan.
Malik yg mendengar ucapan itu langsung tersipu malu.
"Makasih banyak Tante"
Mama hanya menatap ia sambil tersenyum lebar.
"Kok kamu bisa barengan sama Anna? Gimana ceritanya?"
"Jadi gini om, tante. Di saat semuanya sudah pulang saya melihat Anna yg masih berdiri di depan pagar, terus pikir saya ia sedang menunggu jemputanya, jadi saya tak menanyakannya lagi. Dan di saat beberapa menit kemudian aku melihatnya lagi tapi rupanya Anna sudah tak ada. Jadi saya pikir ia sudah di jemput. Yah karena saya juga sibuk urusin persiapan buat besok jadinya saya juga pulangnya agak telat. Karena tanggung jawab saya sebagai ketua osis sangat banyak"
ia pun menarik perlahan nafasnya
Hemmmm....
Dan melanjutkan pembicaraanya. "Jadi ketika saya mau menuju pulang ke rumah, di perjalanan saya tak sengajah melihat Anna yg berjalan sendirian dan di gangguin sama pemuda jalanan yg tengah mabuk. Saat itu saya langsung menolongnya dan mengantarkanya pulang, begitu ceritanya om, tante"
ujar Malik yg telah legah memberi penjelasan buat papa dan mamanya Anna.