Setelah Bondan merasa lebih enak Bondan memutuskan untuk berkeliling tempat tinggalnya selama ini. Hanya untuk mencari sebuah arti ata hanya sebatas sebuah jalan rahasia yang nantinya akan dirinya gunakan untuk melarikan diri bersama bibi.
Ayah dan ibunya sudah mempersiapkan seseorang yang selalu menjaganya, yaitu dua lelaki gagah yang rela mereka bayar hanya agar semuanya terjaga atau sekedar agar Bondan tidak melarikan diri. Apartemen tersebut dipenuhi dengan segala fasilitas yang super canggih tetapi Bondan sangat yakin bahwa ada setidaknya satu kelemahan rahasia yang dimiliki apartemen ini sebagai jalan untuk nya melarikan diri nantinya.
Setelah Bondan merasakan sedikit lemas, dirinya akhirnya memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya karena takut jika kelelahan nanti penyakitnya malah kembali dan Bondan tidak jadi untuk sembuh.
Tepat dilangkahnya yang menuju ke kamar, diirnya melihat sebuah ruangan kecil yang dia sangka itu merupakan pintu tembusan dari lantai atas. Nanti bondan akan menelusurinya ketika penjaganya sudah mulai lengah terhadapnya.
Bondan akhirnya memasuki kamar apartemenya itu.
Bondan : "Bi, aku mau makan, bolehkah bibi siapkan makanan untukku makan? Sekalian segelas susu putih sesuai kesukaanku? Bibi pasti sudah faham dengan apa yang selalu aku suka"
Bibi : "Habis kemana saja dirimu itu? Bibi itu mencarimu, bibi khawatir dengan dirimu. Bibi aka siapkan makanan dan juga susu untukmu. Bibi akan segera menyajikanya sekarang"
Bondan :" Siap bibi ku sayang, aku akan menunggunya. Tolong cepat ya bi, cacing di perutku ini sudah tidak tahan lagi karena sangat kelaparan."
Bibi : " Siap laksanakna den bagus ganteng. Bibi izin untuk ke dapur dan menyiapkanya"
Bibi akhirnya berjalan menuju dapur dan segera memasak sesuai dengan apa yang di inginkan majikanya tersebut. Bibi akan segera menyiapkanya, karena sampai saat ini hanya bibinya ini yang bisa memberikan sebuah sarapan yang selalu pas di lidah Bondan. Sudah sangat sering orang tua Bondan mencarikan sebuah pembantu baru tetapi ketika diberi sebuah tantangan dari Bondan mereka akan lari ketakutan dan tidak mampu menyanggupinya.
Bondan yang memang hanya cocok terhadap bibinya itu sekarang sangat mencintai bibi yang sudah dianggap sebagai ibunya itu sendiri.
Bibi :" Nasi goreng kesukaan den Bondan sudah siap, dengan tambahan susu putih hangat dan juga potongan mangga yang menjadi makanan yang sangat disukai den Bondan"
Bondan : " Bibi memang selalu menjadi yang terbaik. Bibi yang selalu ada untuku dan rela menyiapkan segalanya demi aku. Bibi yang merawatku dari koma yang hampir saja merebut seluruh nyawaku. Hummmm... Ini nasi goreng yang tidak pernah berubah, harum dan aromanya sangat khas dan tidak mampu di tiru oleh chef manapun. Bi tolong berjanjilah padaku untuk tidak akan pernah meninggalkanku"
Bibi : " Semoga bibi selalu diberikan umur dan juga kesehatan ya den, agar bibi selalu bisa disini menemani aden dan mnejaga aden"
Mereka berdua akhirnya berpelukan dengan sangat erat. Bondan seorang anak pengusaha sukses bahkan mampu hidup dengan seorang wanita yang dirinya temukan dari sampah dijalanan. Bondan akhirnya melahap nasi goreng yang masih hangat tersebut. Rasanya selalu pas dan sangat lezat.
Ini yang menjadi penyebab mengapa Bondan tidak bisa menggantikan bibinya ini dari wanita lain yang katanya lebih berpelajar.
" Bi, makananku sudah habis, bibi kesini aku ingin bicara dengan bibi"
Begitulah minta Bondan yang akhirnya bibi langsung meninggalkan pekerjaan dapurnya dan segera menemui majikanya tersebut.
Bondan : " Bi, besok kita akan pergi dari sini. Aku sudah menemukan sebuah pintu yang akna membawa kita kembali ke Indonesia. Aku sudah tidak tahan berada disini. Bibi nanti persiapkan saja semua yang bawa kesini. Pakaian atau hal lainya. Aku juga akan menyiapkan barangku sendiri. Aku mohon bibi tetap ikut bersamaku"
Bibi : " Yang benar den? Lewat mana kan didepan kita dijaga oleh pengawal ayah den Bondan, bagaimana kita bisa keluar tanpa pengawasan mereka?"
Bondan : " Bibi tidak perlu khawatir karena aku akan memastikan semuanya berjalan dengan sanat lancar dan kita bisa kembali ke Indonesia.''
Bibi : " Apa yang membuat den Bondan ingin segera kembali ke Indonesia, apakah disana ada sesuatu buruk yang terjadi?"
Bondan :" Semalam Hasan menelevonku dan memberiku kabar bahwa setelah aku pergi Hikma demam tinggi hingga sekarang Hikma masuk ke rumah sakit karena demamnya tersebut"
Bibi hanya mengangguk dan memberikan air putih kepada majikanya tersebut. Bibi sangat faham bagaimana rasanya khawatir tersebut. Sangat menyakitkan apalagi ini adalah sebuah kekasih yang sangat dicintaiya. Akan lebih terasa berat dibandingkan dengan khawatir yang lainya.
Bibi akhirnya menyetujui permintaan majikanya tersebut. Bibi akhirnya pamit kebelakang dan mneyuruh Bondan untuk tidur istirahat agar tubuhnya tetap fit setidaknya sampai mereka sampai di tanah Indonesia kembali.
Bibi mengambil tas dan mulai memasukan baju kedalam tas tersebut denngan sangat telitu. Tidak banyak yang bibi ini bawa kesini karena memang bibi tidak memiliki baju yang begitu banyak. Setelah selesai tas tersebut bibi simpan di bawah tempat tidurnya agar tidak diketahui atau sekedar dicurigai oleh ayah serta ibu Bondan nantinya, agar rencana mereka untuk kembali dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun yang begitu berarti.
Bondan juga memasuki kamarnya untuk tidur trelebih dahulu karena matanya sangat ngantuk efek samping dari sebuah obat yang dirinya konsumsi tadi.
Bibi juga memberikan segelas air putih ke kamar Bondan dan melihat Bondan sedang tertidur dengan sangat nyenyak sehingga bibi tidak tega untuk membangunkanya. Melihat kamar yang berserakan ditambah dengan baju untuk besok yang belum disipakan akhirnya bibi membersihkan kamar tersebut dan meyiapkan baju yang kira-kira akan dibawa majikanya itu.
Setelah merasa cukup akhirnya tas Bondan disinpan di bawah keranjang Bondan agar tidak dicurigai ayah dan ibunya. Melihat Bondan masih terlelap bibi akhirnya keluar.
Tidak lama dari waktu itu, ayah dan ibu Bondan telah kembali dari kantornya dengan seorang wanita yang kemaren juga dibawa ke apartemen ini. Tanpa basa basi wanita itu langsung masuk kedalam kamar Bondan.
Wanita itu melihat Bondan yang sedang tidur dan mendekatinya.
Gadis :" Sungguh lelaki tampan sekali, kamu hanya pantas utnukku. Jika bukan aku nanti yang menikah denganmu aku akan pastikan dirimu tidak akan mendapatkan siapapun"
Begitulah ucap yang hanya terdengar oleh semut saja karena ucapan tersebut hanya berhenti di dalam batinya saja. Bondan yang merasa disentuh akhirnya terbangun dengan sangat terkejut. Bondan juga berteriak dengan sangat keras karena ada wanita yang tiba-tiba datang tanpa diundang berada dissmpingnya itu.
Bondan :" Mengapa kamu berada disini?"
Gadis :" Aku mencintaimu, jadi aku berada disini"
Bondan langsung bangkit dari ranjangnya dan segera pergi keluar untuk menghindari wanita buas ini.