Chereads / SUAMIKU AYAH IBU TIRIKU / Chapter 20 - CHAPTER 20 BONDAN MEMBAIK

Chapter 20 - CHAPTER 20 BONDAN MEMBAIK

Setelah menunggu waktu cukup lama akhirnya Bondan kini bisa kembali sehat seperti sedia kala kembali. Segala bentuk syukur kini diirnya ucapkan karena telah diberikan sebuah kesempatan untuk tetap mampu sehat dan kembali seperti dulu kembali.

Bibi yang sellau menemaninya pun turut bahagia dengan perkembangan kesehatan yang semakin meningkat dari anak majikanya tersebut. Walau dihari sebelumnya Bondan sudah snagat drop karena mendengar sebuah tekad dari ayahnya untuk tetap menjodohkan dirinya dengan anak rekan kerjanya tersebut. Bondan merasa sangat sedih dengan hal tersebut , ayahnya sangat tega terhadapnya hingga menjualnya demi sebuah kebahagiaanya semata.

Bondan kini sangat marah, terlebih kemaren ketika Bondan dengna gadis ini berada di dalam satu kamar yang sama. Gadis ini terus saja menyentuhnya dan menggodanya dengan tubuh yang dimiliki wanita ini. Tetapi sanga disayang kan karena Bondan bukanlah tipe lelaki yang akan terjatuh hanya dengan nafsu belaka.

Melihat kelakuan gadis ini Bondan bahkan semakin membencinya dan berikrar untuk tidak akan menikah dengannya bagaimanapun keadaanya. Bahkan jika pilihanya dirinya harus kehilangan orang tuanya. Bukan apapun, Bondan tidak ingin hidup dengan orang yang tidak dicintainya atau mencintainya dengan cara yang tulus. Gadis ini juga hanya mencari keuntungan yang nantinya akan dikerjakan bersama ayahnya.

Permainan demikian sudah sangat Bondan fahami hingga dirinya mampu membentengi dari iblis yang dikutuk menjadi wanita ini. Tubuhnya emmang sangat seksi bahkan wajahnya sangat cantik, tetapi snagat disayangkan ternyata wanita ini adalah iblis yang bahkan jika dibiarkan mampu mematikan sesamanya.

Bondan kini sudah bisa berjalan walau langkah kakinya belum bisa cepat seperti dahulu. Tetapi itu adalah sebuah hal yang sudah sangat membahagiakan, terlebih bagi bibinya yang setiap hari rela merawatnya dengan tanpa pamrih. Bibi bahkan selama ini tidak meminta sebuah gaji karena diberikan tempat tinggal saja diirnya sudah sangat berterima kasih kepada keluarga Bondan tersebut.

Namun Bondan tetap memberikan sebuah gaji untuknya bahkan dengan nilai yang lebih tinggi. Bibi sangat bersyukur memiliki majikan model seperti Bondan yang bahkan sangat menjaganya melebihi penjagaanya terhadap ibunya. Sejak Bondan menemukan wanita ini, memang tugas seorang ibu sudah tergantikan secara penuh termasuk mengenai kasih sayang yang sebelumya tidak pernah Bondan dapatkan dari manapun.

Bibi :" Aden memanggil bibi? Ada apa den? Eh den Bondan sudah bisa berjalan...."

Tatapan kebahagiaanyang disertai dengan mata berkaca itu menghiasi wajah bibi yang selalu menemaninya tersebut. Pelukan erat akhirnya Bondan berikan terhadap wanita ini agar dirinya tenang.

Bondan :" Terima kasih untuk segala yang bibi berikan terhadapku. Terima aksih telah merawatku hingga sembuh sehat kembali seperti ini. Aku sangat mencintai bibi melibihi Bondan mencintai ibu Bondan"

Bibi akhirnya sesegukan karena sebuah ucapan dari Bondan tersebut, snagat menyentuh sampai ke relung hatinya. Bibi tidak pernah mengira akan berada di kondisi seperti ini.

Bibi : " Bibi juga berterima kasih kepada den Bondan karena sudah menerima bibi selama ini sebagai bagian di keluarga ini, walau tingkatan bibi hanya sebuah pembantu rumah tangga. Tetapi hal tersebut sudah snagat membahagiakan untuk bibi. Den Bondan sudah bibi anggap sebagai anak sendiri. Iu berarti bibi juga sangat mencintai den Bondan"

Setelah terlihat tenang diantara keduanya, bibi meminta izin untuk pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Bondan sebelum Bondan nantinya meminum obat agar kesehatanya pulih secara sempurna. Bondan pun mengizinkanya dan dirinya menuju jendela serta membuka tirai yang menutupi hal yang berada di balik jendela tersebut.

" Sangat indah, tetapi bagaimanapun yang paling istimewa hnaya Yogyakarta. Tempat dimana aku dilahirkan dari rahim ibuku dan saat itu ibuku masih snagat mencintaiku dengan seluruh tubuh fikiran serta hatinya. Disini memang snagat indah dnegan bangunan megah yang terlihat snagat kokoh dan snagat tinggi menjulang tetapi yang paling nyaman menurut Bondan tetaplah daerahnya yaitu Yogyakarta. Bondan tidak perlu alasan apapun untuk tidak mencintai daerahnya tersebut"

Di Yogyakarta

Seminggu sudah Hikma sakit karena sebuah fikiran yang memang snagat mengganggunya hingga tubuhnya kalah hingga sakit seperti ini. Sebuah perasaan yang snagat besar hingga membuat Hikma begitu lemah. Hikma mungkin sebelumnya belum siap untuk kehilangan Bondan yang selalu ada untuknya.

Hasan yang memang terkenal dekat dengan Hikma yang selalu menjaganya, mengompres tubuh yang snagat menggigil dengan suhu yang terhitung sangat tinggi tersebut. Walau sudah ada lelaki yang memberinya obat ternyata tubuh Hikma masih saja panas, sedangkan keluarganya tidak memiliki uang untuk membawa Hikma cake up ke dokter atau sekedar ke puskesmas.

Hingga pada suatu sore ada seorang wanita yang sebenarnya diutus oleh Yusuf untuk merawat Hikma hingga sembuh, Hikma juga dibawanya ke rumah sakit utnuk mendapatkan penanganan yang tepat agar segera smebuh dari sakitnya tersebut.

Hikma yang saat itu tidak bisa melakukan apapun hanya bisa menuruti semuanya dan berjalan saja hingga akhirnya dirinya sampai di sebuah klinik yang tidak jauh dari rumahnya. Infis masuk ke tubuhnya untuk memulihkan semua tenaganya yang sudah lama tidak di isi walau hanya sekedar dengan makanan.

Sedangkan adiknya yang lain tadi juga sudah dipesankan sebuah makanan yang nantinya akan mereka makan sebagai bahan utnuk mengganjal perut mereka, walau dengan menu yang sangat sederhana tetapi adik Hikma sudah snagat bahagia dan memaknay dengan snagat lahap karena memang pasalnya selama kakaknya tidak bekerja ini mereka hanya meminum air putih untuk mengganjal perut agar tidak merasakan kelaparan.

Sungguh keadaan yang sangat menyakitkan. Kemudian apa alasanmu untuk tidak mau mensyukuri atas apa yang ada pada diirmu sekarang? Sedangkan hakikatnya kini banyak seklai orang yang bahkan jauh lebih kesusahan diluar sana idbandingkan dengan kita.

Perempuan ini snagat misterius tiba-tiba saja datang dan membantu Hikma juga dnegna semua adiknya.

Hikma : " Kamu siapa? Mengapa sudi membantuku dan mengetahui bahwa diirku sedang kesusahan. Siapa yang telah menyuruhmu sebelumnya. Beritahu aku agar aku mampu untuk berterima kasih kepadanya"

Perempuan itu hanya diam saja dan mengompres badan Hikma yang masih demam saat itu, Hikma pun semakin penasaran dnegan tingkah wanita yang sangat mencurigakan ini. Tetapi karena kepala Hikma yang snagat ebrat hingga akhirnya mengurungkan diri untuk mengintrogasi lebih kepada perempuan ini. Yang terpenting kini adiknya sudah didalam penjagaan yang baik.

Hikma :' Maaf jika aku merepotkanmu, semoga Tuhna membalas semua kebaikanmu. Terima kasih banyak untuk segala pemberianmu. Aku akna menggantinya ketika aku memiliki uang nantinya"

Perempuan itu hanya tersenyum dan membelai tangan Hikma dengan memberinya kode untuk tertidur dan beristurahat agar diirnya cepat pulih dan kembali berkumpul kembali dnegna adiknya.

Mata Hikma yang dari tadi sudah tidak tertahan akhirnya tertidur, pilihan yang snagat tepat ketika sebuah pilihan lain terlihat snagat mematikan.