Di sisi lain, Amanda tengah bersiap. Fabio mengiriminya sebuah kotak berisi gaun mewah tadi siang. Dia tak bisa lagi menolak keinginan suaminya itu untuk menemainya makan malam dengan kolega.
"Apa ini benar?" batinnya.
Dia bersiap karena takut Fabio kecewa.
"Setidaknya aku bersiap, aku tak bisa melihatnya kecewa," lirih Amanda.
Wajah cantik penuh pesona itu dibalut make-up tipis tapi berkesan seperti biasanya. Dia juga begitu anggun dengan gaun warna lilac selutut. Kaki putih nan jenjangnya terekspos sempurna.
Suara mobil masuk pekarangan rumah tepat pukul tujuh malam. Dua orang berjalan bersamaan menuju pintu utama.
"Mereka sudah pulang," kata Amanda.
Dia sengaja menunggu Fabio masuk karena tak ingin merusak suasana suaminya yang sedang bersama istri pertamanya itu.
"Istirahat saja jika kau lelah," kata Fabio.
Yoona mengabaikan perkataan Fabio dan berlalu menuju kamarnya.
"Aish," umpat Fabio dan segera membuka pintu kamar Amanda.