Mila dan Salwa berjalan menuju mbak penjual salad dan jus. Sintia dan Cika yang asik mengobrol pun tidak sengaja melihat ke arah Mila dan Salwa yang sebentar lagi akan tiba di hadapan mereka.
"Loh kok kalian ke sini. Ngapain?" tanya Cika dengan ekspresi wajah penasaran.
"Mila pengen makan di kelas engga mau di sini katanya," balas Salwa menjelaskan.
"Di kelas? Ish gua juga kebetulan pengen banget makan di kelas soalnya bosen banget makan di kantin terus. Jadi sesekali harus ada suasana baru. Mila pokoknya kita itu udah sehati banget," ucap Cika sembari mengedipkan matanya ke arah Mila.
Mila hanya tertawa kecil melihat kedipan mata dari Cika sedangkan Salwa yang melihat kedipan mata Cika justru langsung memukul pelan bagian pundak belakang Cika.
"Jijik tahu ga sih. Jangan gitu. Lu engga cantik kalau kedip-kedip gitu. Berasa lagi kelilipan," seru Salwa.
Cika yang mendengar seruan Salwa pun mendengus sebal, "Suka suka gua dong. Lagian Mila yang gua kedip-kedip aja cuman ketawa aja. Kok lu yang sewot. Cemburu lu?" tanya Cika kepada Salwa.
"Idih males banget cemburu. Maaf deh ya gua engga cinta sama lu jadi engga akan cemburu," balas Salwa dengan ekspresi wajah seolah jijik kepada Cika.
"Heh gua juga engga cinta ya sama lu. Lagian mana mau gua cinta sama modelan cewe kaya lu," seru Cika dengan ekspresi wajah yang kesal.
"Heh kok ribut sih jangan ribut dong kan sekarang kita mau makan," seru Mila.
"Iya sih kalian ini ribut mulu. Tahu engga sih ini beberapa menit lagi bel waktu istirahat bunyi. Ayo cepetan ambil salad sama jus masing-masing," ucap Sinta.
"Oh iya ayo gua lagi males kalau harus di godain sama mereka," seru Salwa.
"Tapi mana ini salad nya belum siap?" tanya Mila kepada Cika dan Sinta.
"Tadi kita ngobrol dulu sama si mbak," balas Sinta sembari tersenyum malu.
"Biasa si mbak ngajak gosip tentang mas mas ganteng yang seksi ya ga Sinta. Pokoknya asik banget sampai engga inget waktu kalau gosip tentang mas ganteng," balas Cika sembari tertawa kecil.
"Kebiasaan ya lu berdua gosip mas mas ganteng terus," ucap Salwa sembari menggelengkan kepalanya heran.
"Cepet tobat deh lu berdua," ucap Salwa.
Cika yang mendengar ucapan Salwa pun mendengus sebal, "Kaya yang engga pernah gosip si mas ganteng aja lu," seru Cika.
Mila yang melihat keributan itu menggelengkan kepalanya heran, "Ribut mulu. Pantes Sinta bilang kaya kucing dan anjing," ucap batin Mila.
Mila pun melihat ke arah jam tangan yang dia pakai. Ternyata bel waktu istirahat hanya tinggal 3 menit saja.
"Duh tinggal beberapa menit lagi bel bunyi. Gua harus duluan ambil makanan sama minuman gua nih," ucap batin Mila
Mila pun dengan cepat masuk ke dalam stan makanan mbak penjual salad dan jus. Untuk mengambil makanan dan minuman miliknya.
Mila tentunya meninggalkan Cika dan Salwa yang terus bertengkar dan Sinta yang sesekali menengahi mereka berdua.
"Mbak tadi teman saya yang ribut di depan pesan salad sayur dan jus strawberry ya?" tanya Mila kepada mbak penjual.
Mbak penjual menganggukkan kepalanya, "Iyaa neng," balas mbak penjual.
"Itu teman saya. Jadi saya mau minta salad sayur dan jusnya duluan boleh ga?" tanya Mila dengan ekspresi wajah memohon.
Mbak penjual yang melihat ekspresi wajah Mila yang seperti itu otomatis langsung memberikan salad sayur dan jus buah yang sudah dia siapkan.
"Boleh neng. Tapi neng itu anak baru ya kok mbak teh engga pernah lihat neng," tanya mbak penjual.
Mila tentu saja menganggukkan kepalanya, "Betul aku itu anak baru. Yaudah ya mbak aku ambil ya makanan dan minumannya. Soalnya takut keburu rame. Makasih mbak cantikk," seru Mila sembari tersenyum manis.
"Ih si Eneng bisa aja yaudah sma sama neng manis," balas mbak penjual sembari tersenyum ramah sembari memberikan salad sayur dan jus strawberry.
Mila tentunya dengan senang hati menerima salad sayur dan jus strawberry tersebut.
"Duluan ya mbak," ucap Mila.
Mbak penjual itu menganggukkan kepalanya, "Iyaa neng," balas mbak penjual.
Mila lalu berjalan sembari membawa salad sayur dan jus strawberry miliknya. Tetapi ketika Mila sampai di depan teman-teman barunya.
Mila melihat kalau Cika dan Salwa masih bertengkar dan memperdebatkan sesuatu hal yang tidak jelas.
"Kok masih ribut sih. Udah ah gua duluan takut keburu rame," ucap Mila sembari berjalan meninggalkan Cika, Salwa, dan Sinta.
Cika, Salwa, dan Sinta yang melihat Mila meninggalkannya sembari membawa salad sayur dan jus strawberry milik Mila pun segera berlari mengambil makanan dan minuman masing-masing.
Mila pun terus berjalan sendirian sembari membawa makanan dan minuman yang menggugah seleranya karena tampak sangat enak.
"Kayanya ini salad enak banget deh. Eh tapi gua kan tadi pagi beli bubur. Buburnya belum gua makan ya ampun," ucap Mila dengan nada suara yang sangat pelan.
Mila pun segera berjalan dengan cepat karena takut bubur yang tadi pagi dia beli sudah mencair.
"Mudah mudahan engga mencair," ucap Mila sembari terus berjalan dengan cepat.
Tepat ketika Mila baru saja masuk ke dalam kelas. Bel waktu istirahat berbunyi membuat Mila menjadi tenang.
Tapi masalahnya bubur yang tadi dia beli pagi masih belum tahu keadaannya bagaimana. Mila pun segera berjalan menuju tempat duduknya.
Mila terlebih dahulu meletakkan salad sayur dan jus strawberry di meja. Dan segera membuka tas karena buburnya sengaja dia taruh di dalam tas bagian depan.
Mila pun mengambil bubur tersebut dan dengan cepat membuka wadah tempat bubur itu berada.
Dan ternyata bubur itu sama sekali tidak mencair. Mila yang melihat itu menghela nafasnya lega.
"Untungnya masih bisa di makan. Kalau engga kan sayang," ucap Mila sembari mulai membuka tutup wadah bubur itu dengan lebar.
Namun ketika Mila sedang asik membuka tutup dan mulai mengeluarkan sendok. Tiba-tiba saja di hadapannya ada salad sayur dan jus strawberry yang jelas bukan miliknya.
Mila pun mendongak melihat siapa yang meletakkan salad sayur dan jus strawberry. Ternyata orang tersebut adalah Sinta.
"Kok lu ninggalin kita sih," seru Sinta.
"Iyaa kok lu tega banget sih," seru Cika.
"Iyaa kita cape tahu ngejarnya. Lagian lu jalan kaya mau ketinggalan kereta aja. Cepat banget," seru Salwa.
Mila yang mendengar seruan teman-teman barunya pun tersenyum, "Maaf soalnya tadi pagi gua beli bubur. Terus lupa belum dimakan jadi gua kepikiran bubur ini. Jadinya gua jalan cepat deh," balas Mila.
"Pantesan. Lagian kenapa lupa coba," ucap Salwa.
"Ya kan dia baru masuk gimana sih lu," balas Cika.
"Oh iya juga sih," ucap Salwa sembari menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi buburnya masih bisa dimakan kan?" tanya Sinta.
Mila pun menganggukkan kepalanya karena bubur itu sama sekali tidak mencair dan masih terlihat seperti baru saja di beli.
"Yaudah kalau gitu ayo kita makan. Nanti bubur Mila malah engga enak," ucap Sinta.
Mila, Cika, dan Salwa pun menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Sinta. Akhirnya mereka berempat pun makan bersama sembari sesekali berbincang dan tertawa bersama.