Ketika Mila hendak menghampiri teman-temannya. Handphone milik Mila bergetar.
Membuat Mila menghentikan langkahnya dan segera mengambil hand tersebut. Ternyata ada notifikasi pesan dari teman-temannya.
["Mil lu dimana? Kita udah ada di samping stan seafood gitu,"] ucap Sinta.
["Bentar gua jalan ke mobil kalian,"] balas Mila.
Mila pun segera berjalan menghampiri teman-temannya.
"Hey," sapa Mila.
Namun teman-teman Mila memandang Mila dengan tatapan seperti sama sekali tidak mengenalnya.
"Maaf lu siapa ya?" tanya Salwa kepada Mila.
Mila pun mengernyitkan dahinya heran, "Ini gua Mila," balas Mila.
Tetapi Cika, Salwa, da Sinta malah mengernyitkan dahinya heran. Mereka bertiga justru menatap Mila dari atas sampai ke bawah.
"Lu bukan teman kita deh soalnya beda," ucap Salwa.
"Iyaa temen kita mukanya engga sama kaya lu," balas Cika
"Eh tapi kok suaranya mirip ya," ucap Salwa sembari turun dari mobil.
Salwa pun menghampiri Mila sembari menyipitkan matanya. Begitupun dengan Cika yang juga turun dari mobil untuk menghampiri Mila.
Namun Sinta yang menyadari postur tubuh perempuan yang ada di depannya yang sama seperti Mila pun segera menghubungi Mila.
Mila yang mendengar ada suara boy band Korea dari handphonenya pun langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
"Hallo," ucap Mila.
Dan Sinta yang melihat kalau perempuan yang di hadapan Cika dan Salwa mengangkat panggilan itu pun segera keluar dari mobil.
"Cika, Salwa itu beneran si Mila, tadi gua udah telepon Mila eh tu orang angkat teleponnya," seru Sinta.
Mila yang mendengar serua Sinta pun segera melihat ke arah handphonenya ternyata memang benar kalau yang menghubunginya adalah Sinta.
Mila pun tersenyum manis ke arah teman-temannya. Sedangkan teman-temannya terkejut bahkan tidak bisa berkata-kata.
Karena sekarang di hadapan mereka adalah perempuan yang sedang berdiri dengan wajah yang sangat cantik.
Bahkan bisa diibaratkan seperti bidadari atau peri. Sangat berbeda dengan Mila yang biasa Cika, Salwa, dan Sinta lihat di skeolah.
Tentunya berbeda karena Mila tidak mengunakan kontak lensa, tidak memakai bedak, dan tidak menggunakan lipstik nude. Dan rambut yang biasa terikat dengan gaya kelabang. Kini terurai dengan sangat indah.
Mila yang melihat reaksi teman-temannya pun tersenyum kecil, "Ini beneran gua kok. Lagian ya gua kan cuman pake bedak sama ganti kontak lensa doang. Masa sampe lu semua engga kenal sama gua si," ucap Mila.
"Lu beda banget sumpah," ucap Cika sembari terus menatap ke arah wajah Mila.
Salwa pun menganggukkan kepalanya setuju dengan Cika. Begitupun dengan Sinta yang baru saja berdiri di samping mereka bertiga juga menganggukkan kepalanya.
"Iyaa lu engga kucel lagi Mil," seru Salwa.
Mila yang mendengar seruan Salwa pun tertawa kecil, "Oh berarti gua kemarin kemarin kucel dong ya," ucap Mila.
Cika, Salwa, dan Sinta tentu saja langsung menggelengkan kepalanya, "Engga sih tapi beda banget sumpah," balas Santi.
"Ih lebay deh lu semua. Lagian gua tetep manis kan kalau kaya gitu?" tanya Mila.
Teman-temannya pun menganggukkan kepalanya, "Iyaa masih tetep manis banget. Makanya kita pengen jauhi lu sama risky sama anak buahnya," balas Cika.
"Kalau gini ceritanya berarti si Mila emang harus di jauh dari risky dan anak buahnya," ucap Sinta.
Cika dan Salwa pun menganggukkan kepalanya, "Iya bener banget," balas Cika.
"Udah ah kok jadi lihatin gua terus. Mending sekarang kalian ke rumah gua aja," ucap Mila.
"Ohh iya kita kan mau nginep di rumah si Mila. Kenapa kita jadi lihatin si Mila coba. Ih dasar norak lu," seru Salwa kepada Cika dan Sinta.
"Dih kaya yang engga nora aja lu," balas Cika.
"Udah udah malah ribut lagi kalian teh ih," ucap Sinta.
"Iyaa iyaa maaf," balas Cika dan Salwa bersamaan.
Mila yang melihat itu pun tersenyum kecil, "Gua kan bawa motor. Jadi kalian ikutin gua aja ya," ucap Mila.
Ketiga teman-teman Mila pun menganggukkan kepalanya, "Ohh lu bisa bawa motor?" tanya Salwa dengan spontan.
"Heh mulut lu ya. Ya bisa lah kalau engga bisa ya engga akan di bawa sekarang," balas Cika.
"Ya abisnya ni perempuan ke sekolah cuman bawa sepeda aja," ucap Salwa.
"Nanti gua jelasin kalau udah sampe rumah," balas Mila.
"Oh iya nih gua titip makanannya ke kalian. Kalau gua yang bawa ribet," ucap Mila sembari memberikan dua kantung plastik yang sedari tadi dia bawa.
Cika dan Salwa pun segera mengambil kantung plastik itu. Mereka berdua pun sedikit melihat ke dalam kantung plastik itu.
Dan betapa senangnya mereka berdua ketiak melihat kalau ternyata di dalamnya seafood yang sangat banyak.
"Sinta Sinta ini seafood," seru Cika dnegan sangat heboh.
"Iya ampun ini kan kesukaan kitaa," seru Salwa tidak hebohnya dnegan Cika.
"Iyaa iyaa udah sekarang bawa ke mobil," balas Sinta.
Mila pun hanya tersenyum kecil, "Ada ada aja," ucap Mila.
"Mereka mah emang nora," ucap Sinta.
"Heh kita denger ya Sinta," ucap Salwa dengan penuh penekanan.
Sinta pun hanya tersenyum kecil ke arah Salwa dan Cika. Sedangkan mereka berdua menatap Sinta dengan tatapan yang sangat tajam.
Lalu mereka bertiga pun segera menaiki mobil. Sedangkan Mila terlebih dahulu memakai helm. Setelah memakai helm baru lah Mila menaiki motor tersebut.
Cika, Salwa, dan Sinta yang melihat Mila yang menaiki motor besar berwarna hitam pun semakin kagum kepada Mila.
"Engga salah gua temenan sama Mila. Ternyata tu cewe berlian," ucap Cika.
"Ya kalau pun Mila yang kemarin adalah Mila tapi kita tetep temenan sama dia," balas Sinta.
"Iyaa tapi kalau lihat Mila yang sekarang. Gua jadi kaya bersyukur gitu punya temen kaya dia. Berasa tuhan tuh baik sama gua, soalnya gua di kasih soulmate yang sempurna," ucap Cika sembari tertawa kecil.
"Dasar," ucap Sinta dan Salwa secara bersama-sama.
Namun pandangan mereka teralihkan dengan ketukan dari jendela mobil. Sinta pun segera membuka jendela mobil miliknya.
"Ikutin gua yaa," ucap Mila.
Sinta pun menganggukkan kepalanya, "Iyaa tapi lu bawanya jangan kenceng kenceng ya takut engga bisa ke kejar," ungkap Sinta.
Mila menganggukkan kepalanya, "Iya nanti gua bawa motornya pelan," balas Mila
Mila pun segera melajukan motor miliknya dengan kecepatan sedang namun tetap fokus agar teman-temannya bisa terus mengikuti.
Tetapi berbeda dengan di dalam mobil Sinta. Cika dan Salwa yang sedari tadi memperhatikan Mila yang membawa berseru heboh.
"Ih temen bangku gua Salwaa keren banget kaya gua," seru Cika heboh.
"Iyaa ih pantes aja gua keren ternyata temen gua juga jauh lebih keren," balas Salwa.
"Ih apa sih kalian heboh banget," seru Sinta sembari terus melajukan mobilnya mengikuti motor yang dikendarai oleh Mila.
Mila pun terus melajukan motornya sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah yang sederhana.
Mila sengaja turun di rumah sederhana itu untuk melihat reaksi teman-temannya.
"Mereka pasti heboh lagi. Tapi lihat mereka kaya gitu gua jadi seneng deh," ucap Mila tersenyum kecil sembari melepaskan helm yang menutupi kepalanya.