Chereads / Mila: Cinta dan Rahasia / Chapter 22 - Sudah Cantik Sejak Kecil

Chapter 22 - Sudah Cantik Sejak Kecil

"Kita juga bakal terus jadi temen lu Mil," ucap Sinta sembari melepaskan pelukannya pada tubuh Cika.

Begitupun Cika dan Salwa yang juga melepaskan pelukannya. Lalu mereka bertiga menatap ke arau Mila.

"Tapi kita harus bener bener jaga si Mila ini. Soalnya dia itu berlian yang masih tersembunyi dari kerangnya," seru Cika.

"Nah bener banget jangan sampai si cowo cowo ganjen tahu atau si cabe juga tahu. Bisa bisa si cabe nyari masalah sama si Mila," balas Salwa.

"Makasih ya kalian udah mau jadi temen gua. Udah nerima gua juga," ucap Mila sembari tersenyum kecil.

Cika, Salwa, dan Sinta pun menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kecil, "Kita loh yang harusnya bilang makasih sama lu. Karena mau temenan sama kita yang burik ini," balas Cika.

Salwa yang mendengar balasan yang diberikan oleh Cika langsung memukul tangan Cika.

Plakk.

"Aww. Kenapa sih mukul gua?" tanya Cika dengan nada suara yang terdengar kesal kepada Salwa.

"Kalau mau bilang burik ya jangan bawa kita juga dong. Bawa diri sendiri aja. Lagian gua engga ngerasa gua burik. Ya ga Sin?" tanya Salwa kepada Sinta

Sinta pun tentu saja menganggukkan kepalanya, "Iya gua ga ngerasa gua burik. Malah sebaliknya," balas Sinta.

Cika yang mendengar ucapan Salwa dan Sinta pun mendengus sebal, "Iya deh iyaa gua burik kalian pada cantik cantik," ucap Cika.

"Lu cantik kok. Makanya Ucup suka. Jadi engga boleh ngomong gitu," ucap Mila.

Salwa dan Sinta yang mendengar ucapan Mila pun langsung tertawa dengan sangat keras, "Nah bener kata si Mila. Udah loh jangan insecure gitu. Biasanya juga so cantik," seru Salwa.

Cika pun hanya diam sembari menatap ke arah teman-temannya dengan tatapan kesal. Tapi tidak berselang lama Cika langsung mengambil tangan Mila.

"Tapi kok lu bisa cantik gini sih? Pasti pakai skincare yang mahal, ya engga?" tanya Cika kepada Mila.

Mila menggelengkan kepalanya, "Gua belum pakai skincare. Rencananya sih mau pake tapi engga tahu mau pake skincare apa," balas Mila.

"Ya ampun berarti kulit ni perempuan satu emang sudah cantik sejak kecil," seru Cika heboh sembari mencubit pipi Mila.

Mila yang di cubit pipinya pun berusaha melepaskan tangan Cika yang ada di pipinya.

"Ih lepasin jangan di cubit sakit," seru Mila.

"Ya habisnya lu gemes banget sih," balas Cika sembari melepaskan cubitannya pada pipi Mila.

"Mil. Kita engga nyangka sama sekali kalau ternyata lu cantik banget. Terus kaya juga," ucap Sinta.

Salwa menganggukkan kepalanya, "Iya soalnya lu pake sepeda sih," seru Salwa.

"Gua udah biasa pake sepeda kalau ke sekolah. Lagian kalau pake motor besar yang tadi sekolah pasti heboh sama gua," balas Mila.

"Lu emang engga cape apa pake sepeda? Kalau mau berangkat ya bareng sama kita aja Mil," ucap Sinta.

"Nah iya bener lu sama kita aja berangkatnya," balas Cika.

Mila tentu saja menggelengkan kepalanya, "Engga mau. Gua maunya sendiri aja, lagian gua kan berangkat pagi terus. Kalian emang bisa berangkat pagi?" tanya Mila.

"Gua sih bisa berangkat pagi. Kan tiap harus juga gua berangkatnya pagi," balas Sinta.

"Gua engga bisa bangun pagi," balas Salwa.

"Kalau gua sih ya engga bisa juga ya. Soalnya namanya cewe kan itu siap-siap nya lama banget ya," ucap Cika.

"Gua cewe tapi engga selama kaya kalian ya," seru Sinta.

"Nah makanya gua sendiri aja. Kalau bareng kalian pasti lama," balas Mila.

"Yaudah deh kalau gitu kita makan seafood nya," ucap Sinta.

"Oh iya seafood nya. Yahh tapi pasti udah dingin deh," seru Salwa.

"Yaudah ke seafoodnya microwave aja supaya panas lagi. Microwave nya ada di bawah," balas Mila.

"Oke tapi lu bantuin gua ya Sin," ucap Salwa.

Sinta pun menganggukkan kepalanya, "Iya iyaa," balas Sinta.

"Kalau kalian berdua microwave makanannya. Kita berdua beli cemilan sama minuman dulu ya," ucap Mila.

Sinta dan Salwa pun menganggukkan kepalanya. Mereka bertiga pun segera berjalan keluar dari kamar.

"Eh tapi Mil tolong beli es krim dong. Gua lagi pengen es krim banget nih," ucap Salwa sembari berjalan.

Mila menganggukkan kepalanya, "Iya nanti gua beli es krim yang banyak," balas Mila.

"Asikk baik banget deh lu," seru Salwa.

"Si Mila emang baik. Udah ah kita mau pergi dulu Babay," ucap Cika sembari menarik tangan Mila dengan cepat.

Mereka berdua pun berjalan ke arah garasi. Di sana Cika lagi-lagi terpana dengan garasi Mila. Karena ternyata terdapat sebuah mobil yang sangat cantik.

Mobil tersebut berwarna merah muda yang begitu soft. Tapi Mila tidak berjalan ke arah mobil itu tetapi Mila berjalan menuju motor besar yang tadi di pakai oleh Mila.

"Kita naik motor aja ya biar cepet. Kalau pake mobil kan lama mau kan?" tanya Mila kepada Cika untuk mengajak Cika menaiki motor miliknya.

Cika yang mendengar ajakan Mila tentu saja langsung menganggukkan kepalanya, "Ih mau banget. Kapan lagi gua naik motor besar ini sama cewe," balas Cika exited.

Mila pun tersenyum kecil melihat Cika yang begitu exited, "Yaudah ayo naik, eh tapi naiknya kalau udah di depan gerbang aja deh," ucap Mila.

"Okee deh kalau gitu," balas Cika sembari berjalan menuju gerbang.

Mila lalu segera melajukan mobilnya menuju Cika. Cika pun segera menaiki motor besar tersebut.

Setelah Cika naik ke motor miliknya. Mila langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Wahh Mil. Kayanya enak banget ya naik motor gini?" tanya Cika.

Mila menganggukkan kepalanya, "Enak banget apalagi kalau malem. Ya enaknya pake motor dari pada mobil," balas Mila.

"Tapi Mil. Temen lu siapa sih yang udah jahat sama lu? Kasih tahu ke gua nanti gua bales tu orang," ucap Cika.

"Engga usah udah berlalu juga. Lagian mereka ada di Jerman," balas Mila.

"Loh lu katanya dari Jepang?" tanya Cika.

"Gua SMP di Jerman. Kalau SMA kelas 1 ya di Jepang. Tapi pindah karena di sana sepi banget," balas Mila.

Cika yang tahu kalau Mila sedih segera menepuk pundak Mila berkali-kali.

"Mil coba bawanya kenceng. Gua pengen tahu," ucap Cika.

"Serius. Kenceng engga apa-apa?" tanya Mila memastikan.

"Iyaa ayo cepetan," balas Cika.

Lalu Mila segera melajukan motornya di atas kecepatan rata-rata. Membuat Cika menjadi berpegangan dengan sangat kuat pada pinggang Mila.

"Ya ampun Mila seru banget. Ayo tambah lagi tambah lagi," seru Cika heboh.

Mila yang melihat reaksi Cika tersenyum kecil karena Mila juga awalnya tahu kalau Cika memintanya untuk mengendarai motor ini dengan kencang ya karena untuk menghibur Mila.

"Engga salah emang gua temenan sama mereka. Mah pah. Keputusan aku untuk pulang ternyata engga salah," ucap batin Mila.

Mila pun menuruti permintaan Cika untuk menambah kecepatan motornya. Dan tidak butuh waktu yang lama mereka berdua pun tiba di supermarket yang Mila tuju.

Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam supermarket itu dan segera mengambil cemilan dan minuman yang mereka inginkan.

Tidak lupa dengan es krim yang si titip oleh Salwa. Setelah di rasa semua barang yang mereka inginkan telah di beli.

Mereka pun segera kembali pulang ke rumah Mila dengan membawa dua kantung plastik yang sangat penuh karena makanan yang dibeli oleh Cika dan Mila.