Chereads / Mila: Cinta dan Rahasia / Chapter 23 - Tentang Kak Dimas

Chapter 23 - Tentang Kak Dimas

Sesampainya di rumah. Mila dan Cika segera berjalan masuk ke kamar Mila dengan membawa masing-masing kantung plastik.

Di dalam kamar Mila ternyata Sinta dan Salwa sedang berseru heboh dengan handphone yang ada di tangannya.

"Kenapa si heboh heboh gitu," ucap Mila sembari menyimpan jantung plastik yang dibawahnya di lantai.

"Iya meni heboh gitu kan gua jadi penasaran," seru Cika.

"Ini nih kak Dimas upload foto di Instagram," balas Salwa.

"Apaa kak Dimas upload foto?" seru Cika heboh.

Salwa dan Sinta menganggukkan kepalanya, "Iyaa Cika," balas Salwa.

"Mana coba gua pengen lihat," ucap Cika sembari berjalan dengan cepat ke arah Salwa dan Sinta.

Sedangkan Mila yang tidak tahu apa pun dan sama sekali tidak perduli dengan yang namanya kak Dimas itu. Mila justru memilih untuk duduk di hadapan seafood yang telah di panaskan.

"Coba mana," ucap Cika.

"Nih," balas Salwa sembari memberikan handphone miliknya kepada Cika.

Cika pun dengan cepat melihat foto yang telah di upload oleh kak Dimas, "Ya ampun ganteng banget kak Dimasa," seru heboh Cika.

"Iyaa makanya dari tadi gua heboh sama Salwa," balas Sinta.

"Coba deh lu lihat lesung pipinya. Gila manis banget dong. Bikin kada gula di tubuh gua langsung terpenuhi gara-gara lihat foto kan Dimas ya ampun," seru Salwa sembari tersenyum kecil ketika melihat foto kak Dimas.

"Tapi tumben banget tahu ya kak Dimas upload fotonya. Kan biasanya dia kaya Risky yang cuman foto pemandangan aja," ucap Sinta.

"Biarin yang penting gua lihat foto kak Dimas," balas Cika dan Salwa bersamaan.

Mila yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan antara teman-temannya hanya mengernyitkan dahinya heran sembari memakan seafood yang ada di depannya.

Mila jadi sedikit penasaran dengan kak Dimas yang bisa membuat teman-temannya menjadi heboh seperti ini.

"Emang siapa sih kak Dimas?" tanya Mila.

"Itu loh temennya si Risky," balas Sinta.

"Berarti pas kemarin di lapangan basket juga ada dong," ucap Mila.

"Ada yang kemarin berdiri di samping cowo yang godain si Salwa," balas Cika.

"Ohh yang selalu menghadap ke lapangan basket walaupun teman-temannya lihatin kalian?" tanya Mila karena seingatnya memang ada satu laki-laki yang tampak tidak tertarik untuk menggoda teman-temannya.

Cika, Salwa, dan Sinta menganggukkan kepalanya, "Iyaa itu Mil. Pokoknya dia itu ganteng banget," balas Cika sembari memperlihatkan foto kak Dimas kepada Mila.

Mila pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti mengapa temannya bisa heboh karena sebuah foto dari kak Dimas itu.

"Ternyata ganteng banget pantes kalian heboh cuman gara-gara foto cowo itu," ucap Mila sembari memasukkan udang saus Padang ke dalam mulutnya.

"Iyaa makanya kita engga boleh melewatkan cowo ganteng gitu aja," seru Cika.

"Coba aja kak Dimas bukan dari geng nya si Risky pasti aja gua bisa cari perhatian sama dia," ucap Salwa.

"Loh bukannya setahu gua gang nya Risky itu satu kelas semua. Berarti kak Dimas bukan kakak kelas kita dong. Terus kenapa kalian manggil itu kak Dimas? Kenapa engga Dimas aja?" tanya Mila setelah menyadari satu hal.

"Sebenernya kak Dimas itu kakak kelas kita. Tapi kak Dimas itu pernah kecelakaan jadi dia cuti sekolah beberapa bulan," balas Salwa.

"Terus kenapa bisa jadi masuk geng nya Risky?" tanya Mila penasaran.

"Soalnya mereka itu emang suka main. Dan kebetulan kak Dimas tinggal satu kelas jadi mereka bisa main bareng-bareng deh," balas Cika.

"Tapi lu semua hebat banget bisa tahu masalah itu," ucap Mila.

"Engga hebat kan si Salwa pernah dekat sama salah satu dari mereka jadi ya wajar kalau kita tahu," jelas Cika.

Mila pun menganggukkan kepalanya, "Ohh gitu pantes aja," balas Mila sembari memasukkan kembali udang saus Padang itu ke mulutnya.

Cika, Salwa dan Sinta yang melihat Mila memasukkan udang saus Padang ke dalam mulutnya langsung melihat ke arah seafood yang ada di depannya.

Dan mereka baru sadar kalau ternyata Mila sudah lebih dulu memakan seafood yang terlihat sangat menggoda itu.

"Lu kok udah makan duluan sihh," seru Cika.

"Iyaa kenapa engga nungguin kita," ucap Sinta

"Emang tega banget si Mila," balas Salwa.

"Loh kalian sih dari tadi sibuk ngomongin si Kak Dimas itu. Gua kan lapar jadi ya gua makan deh makanannya," ucap Mila sembari memasukkan kembali udang saus Padang itu ke dalam mulutnya.

Teman-teman Mila pun segera menghampiri Mila dan segera memakan seafood itu dengan cepat. Membuat Mila tertawa kecil.

"Biasa aja kali makannya. Engga akan habis semua kok makanannya," ucap Mila.

"Berisik lu Mila," balas Salwa ketus.

Mila yang mendengar balasan Salwa yang ketus bukannya tersinggung melainkan tertawa kecil.

Mereka berempat pun mulai memakan seafood itu sembari sesekali masih membicarakan mereka yang saat ini sedang terheran karena telinganya tiba-tiba saja sangat panas.

Setelah memakan seafood. Mila, Cika, Salwa, dan Sinta pun mengganti bajunya menjadi memakai baju piyama yang telah di siapkan oleh Mila.

Dan benar kata Mila. Mila memiliki 4 piyama dengan model yang sama namun berbeda warna.

Mereka terlihat sangat cantik memakai piyama itu. Terlihat seperti peri tidur.

"Piyama cantik banget. Gua jadi berasa cantik," ucap Salwa.

"Lu emang cantik. Jadi supaya tambah cantik kita sekarang harus pakai sheet mask. Soalnya gua bawa dari rumah," balas Cika sembari mengeluarkan beberapa sheet mask dari tas yang dia bawa.

Mila, Salwa, dan Sinta pun segera menghampiri Cika.

"Emang ya lu paling terbaik kalau masalah kecantikan," ucap Cika.

Salwa mengangguk-anggukkan kepalanya, "Gua udah tahu jadi engga perlu di kasih tahu," balas Salwa.

Mereka berempat pun mulai memakai sheet mask mereka masing-masing. Tetapi Mila di pasangkan oleh Salwa karena Salwa yang ingin memakaikannya untuk Mila.

"Lu kenapa bisa cantik gini sih. Coba dong minta cantiknya," ucap Salwa sembari membenarkan letak sheet mask yang sedang dia pakaikan kepada Mila.

"Nih ambil aja nih ambil," balas Mila sembari memajukan sedikit sekali wajahnya.

Membuat Salwa jadi tertawa kecil karena tingkah Mila.

Malam itu mereka sangat senang. Karena mereka terus mengobrol satu sama lain.

Tidak lupa menonton drama korea dan memainkan permainan truth or dare.

Mereka memainkan truth or dare dengan menggunakan sebuah botol yang akan mereka putar.

Namun selama memainkan permainan truth or dare selalu saja Salwa yang kena. Tapi ketika botol itu kembali di putar. Ujung botol itu mengarah ke Mila.

"Nahh akhirnya si Mila yang kena engga cuman gua terus yang kena," seru Salwa.

"Iyaa deh iyaa," balas Mila.

"Yaudah lu pilih mau pilih apa?" tanya Cika.

"Gua pilih jujur aja deh," balas Mila.

"Oke oke gua yang nanya yaa," ucap Salwa dengan cepat.

Mila, Cika, dan Sinta pun menganggukkan kepalanya, "Iyaa mau nanya apa sii," balas Mila.

"Siapa pacar pertama lu?" tanya Salwa.

"Hm pacar pertama ya? Engga bisa di ganti aja apa?" tanya balik Mila.

Salwa dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Harus jawab pertanyaan yang pertama," balas Salwa.

"Iyaa kita penasaran banget sama pacar pertama lu," ucap Cika.