Mila terlebih dahulu menatap ke arah teman-temannya. Teman-temannya pun juga menatap ke arah Mila dengan tatapan penasaran.
"Jadi pacar pertama gua itu engga ada, gua engga pernah pacaran," jawab Mila sembari memasukkan snack kentang ke dalam mulutnya.
Cika, Salwa, dan Sinta yang mendengar jawaban Mila menghela nafasnya kecewa, "Ah masa engga adaa, Mila bohong ya," seru Cika kecewa.
Mila menggelengkan kepalanya, "Gua sama sekali engga bohong kok," balas Mila.
"Gua engga pernah pacaran. Tapi gua pernah dekat sama cowo gitu. Terus cowonya nyakitin gua dengan selingkuh sama temen gua yang cuman manfaatin gua itu," ucap Mila sembari membayangkan kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Ya tapi bukan selingkuh sih namanya, kan gua sama dia baru dekat belum sampe ke tahap pacaran. Tapi gua dulu dekat banget sama itu cowo kaya pacaran cuman engga ada kepastian aja," jelas Mila.
Namun teman-teman Mila yang mendengar ucapan Mila menatap Mila dengan tatapan sedih.
"Ih engga usah lihat gua kaya gitu. Gua seratus persen udah move on kok dari dia, kan dia udah nyakitin gua dulu jadi ngapain gua inget inget dia. Engga guna banget kan?" tanya Mila kepada teman-temannya.
Teman-teman Mila pun menganggukkan kepalanya, "Iyaa tuh bener banget engga guna. Jadi Salwa u juga harus kaya si Mila move on," ucap Cika kepada Salwa.
"Gua juga udah move on kali sama si kunyuk satu," balas Salwa tidak terima dengan ucapan Cika.
"Ah masa buktinya foto tu cowo masih ada di handphone lu," ucap Cika.
"Ya kan ada fotonya belum tentu gua masih suka kan sama dia," balas Salwa.
"Lagian ya lu engga sopan deh buka buka handphone gua," ucap Salwa.
"Ih gua engga buka. Lu kan waktu itu buka galery terus gua engga sengaja lihat ada foto itu cowo," jelas Cika.
"Udah kok malah mau ribut sih," ucap Sinta.
"Emang Salwa pernah pacaran sama siapa?" tanya Mila penasaran.
"Bukan pacaran tapi di deketin. Ya sama lah sama kaya lu Mil ceritanya. Lu inget kan cowo tinggi yang kemarin godain si Salwa?" tanya Cika.
Mila menganggukkan kepalanya, "Iya tahu," balas Mila.
"Nah cowo itu namanya Haikal. Dia pernah deketin Salwa. Dekat aja tapi engga pacaran soalnya si Haikal malah jadian sama cewe lain gituu," jelas Cika.
Mila pun mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kalau lu sama Sinta gimana?" tanya Mila.
"Gua pernah pacaran satu kali pas SMP. Tapi ya gitu putus baik baik kok kalau gua. Soalnya gara-gara engga ada komunikasi gitu. Jadi gua mutusin itu cowo dan kita masih berhubungan baik kok sampe sekarang. Malah sesekali suka kabar kabaran," balas Cika.
Lalu Mila menatap ke arah Sinta.
"Terus kalau lu Sinta?" tanya Mila kepada Sinta.
"Gua juga pernah satu kali pacaran. Pas SMP juga sama kaya Cika. Gua putus pas masuk SMA karena dia pindah ke luar negeri. Dan gua engga bisa kalau ldr," balas Sinta.
Mendengar balasan Sinta teman-temannya pun langsung memeluk tubuh Sinta.
"Kasihan temen gua semuanya pada jomblo. Nanti kalian pasti dapet pasangannya masing-masing kok apalagi kita kan cantik cantik jadi pasti banyak yang mau sama kita, orang kita kaya bidadari gini," ucap Salwa.
Ucapan Salwa membuat Mila, Cika, dan Salwa jadi tertawa kecil mendengarnya.
Lalu mereka berempat melepaskan pelukannya masing-masing.
"Eh tapi kok kita juga jadi ikutan jujur gini sih. Kan seharusnya cuman si Mila," ucap Cika.
"Iyaa sih kok kita jadi ikutan," balas Salwa.
"Ya engga apa-apa dong. Kan jadi tahu masing-masing punya kisah cinta yang suram," ucap Sinta.
"Iya bener lagian gua engga nyangka ternyata semua orang punya kisahnya masing-masing. Menarik," balas Mila.
"Eh tapi gua ngantuk banget gua mau tidur duluan ah," ucap Cika.
"Ya dasar lemah," balas Salwa meledek.
"Biarin lagian gua udah ngantuk banget sampe engga bisa gua tahan. Malam semuanya," ucap Cika.
"Malam jugaa," balas Mila, Salwa dan Sinta bersama-sama.
Lalu Cika pun tertidur. Berbeda dengan Mila, Salwa, dan Sinta yang rencananya akan kembali menonton film.
Mereke bertiga pun menonton film dengan seksama. Dan sesekali membicarakan setiap adegan yang memang bisa dibicarakan.
Tapi belum sampai film selesai. Salwa dan Sinta tertidur meninggalkan Mila sendirian. Mila pun melihat ke arah teman-temannya sembari tersenyum.
"Ternyata mereka bertiga pada lemah," ucap Mila sembari menyelimuti tubuh teman-temannya.
Setelah menyelimuti teman-temannya. Mila segera pergi berjalan menuju dapur karena Mila sama sekali tidak merasa ngantuk.
"Mungkin kalau gua minum susu. Gua jadi ngantuk," ucap Mila sembari membuka lemari es.
Mila lalu mengambil susu yang ada di sana. Mila segera menuangkan susu itu ke gelas dan meminumnya.
Namun Mila tidak kunjung merasa ngantuk Mila pun jadi menghela nafasnya kasar.
"Apa gua ke taman lagi aja ya siapa tahu bisa tidur lagi di sana. Tapi yang ada nanti gua tidur lagi di taman," ucap Mila.
Mila pun akhirnya diam sembari menatap jam dinding yang terus berdetak. Dan tiba-tiba saja handphone Mila mengeluarkannya suara dari boy band Korea.
Mila lalu segera melihat ke arah handphonenya. Ternyata itu bibi. Mila dengan cepat mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo bibi cantik," ucap Mila.
["Tuh kan non Mila belum tidur. Non teh engga bisa tidur?"] tanya asisten rumah tangga Mila.
"Iyaa nih bi Mila engga bisa tidur. Padahal Mila udah makan udah minum susu. Tapi sama aja Mila tetep ngantuk," balas Mila
["Non udah cuci muka belum?"] tanya asisten rumah tangga itu.
"Belum," balas Mila.
["Nah coba cuci muka. Terus baca buku. Biasanya nanti cepat ngantuk. Kalau non Mila engga ngantuk kan engga bisa tidur. Terus besok bisa terlambat masuk sekolah,"] ucap asisten rumah tangga Mila.
"Iyaa nanti aku cuci muka terus baca buku deh," balas Mila.
["Tapi bibi teh mau tanya dari kemarin. Non Mila gimana sekolahnya?"] tanya asisten rumah tangga Mila.
"Seru bi. Mila ketemu sama teman-teman baru. Namanya Cika, Salwa, dan Sinta. Mereka juga sekarang lagi nginep di rumah Mila tapi mereka udah tidur," balas Mila.
["Syukur kalau begitu. Bibi jadi tenang. Yaudah non Mila sekarang tidur ya. Bibi soalnya harus tidur juga, besok mau ke kebun,"] ucap asisten rumah tangga Mila.
"Ohh oke bibi jangan lupa jaga kesehatan ya supaya cepat pulang. Kalau gitu Mila tutup teleponnya. Dadah bibi," ucap Mila.
["Dadah non Mila,"] balas asisten rumah tangga Mila.
Mila pun segera mematikan sambungan telepon dari asisten rumah tangganya. Lalu Mila berjalan kembali ke kamarnya.
Di dalam kamar Salwa dan Sinta tertidur dengan posisi yang tidak karuan. Membuat Mila jadi menggelengkan kepalanya heran.
Lalu Mila segera mencuci mukanya dan mulai membaca buku di tempat tidurnya. Dan tidak berselang lama kantung pun datang.
Mila pun menyimpan buku yang telah dia baca di meja nakas. Dan mulai menutup matanya sembari berterimakasih kepada asisten rumah tangganya.
"Kalau engga ada bibi pasti gua engga bisa tidur. Emang bibi itu paling terbaik," ucap Mila sampai akhirnya Mila pun sepenuhnya tertidur sembari memeluk guling kesayangannya.