Mendengar ucapan Mila yang tentu saja berbohong. Bapak satpam itu pun menganggukkan kepalanya.
"Yaudah bapak bilangnya neng Mila jelek aja kali ya. Engga apa-apa kan kalau bapak jawab itu kalau ada yang tanya?" tanya bapak satpam.
Mila tentu saja menganggukkan kepalanya. Karena lebih baik bapak satpam itu mengatakan Mila jelek dari pada cantik.
"Engga apa-apa dong pak. Malah bagus. Yaudah kalau gitu Mila masuk dulu takut nanti malah ramai," ucap Mila.
Bapak satpam itu hanya menganggukkan kepalanya saja. Lalu Mila segera melajukan sepedanya menuju tempat penitipan sepeda berada.
Namun ketika sampai di tempat penyimpanan sepeda Mila mengernyitkan dahinya heran, "Di sekolah ini kenapa engga ada yang bawa sepeda sih. Kenapa pada pakai motor atau mobil heran," ucap Mila sembari melihat ke arah tempat penitipan motor dan mobil yang berada di seberang.
"Tapi kan ini masih pagi. Belum banyak yang datang," ucap Mila.
Lalu Mila segera berjalan menuju ruang guru. Dia terus mengikuti jalan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh bapak satpam tadi.
Setelah mengikuti arahan yang diberikan oleh bapak satpam. Mila akhirnya tiba disebuah bangunan yang memiliki beberapa pintu.
Mila pun melihat satu persatu pintu itu dan akhirnya menemukan pintu yang bertulisan ruang guru.
Namun ketika Mila melihat ke dalam ruangan tersebut. Ternyata belum banyak guru yang datang.
"Mungkin masih pagi makanya guru guru belum datang. Lagian sih lu kerajinan banget," ucap Mila.
Meskipun begitu Mila tetap masuk dan menghampiri salah satu guru yang sedang merapihkan meja miliknya.
"Permisi bu. Selamat pagi," ucap Mila sembari tersenyum ramah.
Ibu guru yang mendengar ucapan Mila langsung menatap ke arah Mila dan tersenyum hangat, "Iya selamat pagi juga. Ada yang bisa ibu bantu?" tanya ibu guru dengan nada suara yang begitu ramah.
"Aku cuman mau tanya. Apakah ibu Rina sudah tiba?" tanya Mila.
"Loh kamu itu Mila ya," seru ibu guru itu.
Mila tentu saja menganggukkan kepalanya, "Betul bu aku Mila. Kok ibu bisa tahu nama aku?" tanya Mila dengan nada suara penasaran.
"Ibu ini ibu Rina. Ya ampun ibu pikir tadi itu siapa karena muka kamu beda banget sama yang kemarin video call," balas ibu guru itu yang ternyata adalah wali kelasnya yaitu ibu Rina.
Mila yang mendengar balasan ibu guru bukannya tersinggung dia malah tersenyum manis.
"Iya nih bu memang beda. Aku jelek ya bu," tanya Mila sembari tersenyum manis.
Ibu Rina itu dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Engga kok. Kamu masih cantik, manis juga," balas ibu Rina.
"Tapi cantikan kalau engga pakai bedak ya Bu?" tanya Mila.
Ibu Rina menganggukkan kepalanya, "Iyaa kamu lebih cantik natural," balas ibu Rina.
"Sebenernya aku itu pakai bedak yang sade nya beda sama yang biasa aku pakai jadinya gini dehh," ucap Mila.
"Loh kenapa? Kamu ada masalah?" tanya ibu Rina.
Mila menganggukkan kepalanya, "Aku engga mau sampai orang-orang tahu muka aku," balas Mila tersenyum kecil.
Ibu Rina yang mendengar ucapan Mila hanya menggelengkan kepalanya heran, "Kamu itu ada-ada aja kirain ibu ada apa," ucap ibu Rina.
Mila pun hanya tersenyum setelah mendengar ucapan ibu Rina itu. Karena tujuan dia memakai bedak dengan sade yang berbeda adalah untuk menyembunyikan kecantikan yang dimiliki oleh Mila.
Kenapa Mila menyembunyikan kecantikannya. Bahkan nanti Mila pun berencana untuk menyembunyikan kepintaran yang di miliki olehnya.
Karena Mila sangat tidak menginginkan kalau semua mata tertuju ke arahnya. Dan justru malah memanfaatkan dirinya untuk hal yang tidak dia inginkan.
Entah karena kecantikan atau karena kepintaran yang di milikinya. Bagaimana tidak, dia sangat takut kalau orang-orang mendekatinya, hanya karena kecantikan dan kepintarannya.
"Yaudah kalau gitu ibu mau data informasi kamu dulu. Jadi kamu duduk di sana yaa," ucap ibu Rina sembari menggeser tempat duduk yang tepat berada di samping bangkunya.
Mila pun menganggukkan kepalanya dan segera duduk di samping ibu guru yang begitu baik hati.
"Ibu Rina itu baik banget cantik juga kalau di lihat lihat. Pasi guru primadona yang ada di sini deh," ucap batin Mila.
Ibu Rina itu terus menanyakan beberapa pertanyaan kepada Mila. Mila pun tentu saja menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
Karena perbincangan yang terjadi hampir beberapa puluh menit itu membuat Mila dan ibu Rina menjadi lebih dekat.
Bagaimana tidak selama mereka berbincang Mila dan ibu Rina saling memberikan candaan yang bisa membuat mereka berdua tertawa. Karena ternyata mereka berdua sangat menyukai dunia drama Korea.
"Si ibu ini ternyata satu frekuensi sama gua ya ampun engga nyangka," ucap batin Mila.
Setelah beberapa puluh menit berlalu akhirnya pengisian data informasi dari Mila telah selesai. Ya walaupun seharusnya tidak butuh waktu yang lama untuk mengisi data informasi itu.
Tetapi karena sesekali asik membicarakan tentang drama Korea membuat Mila dan ibu Rina jadi terbawa suasana.
"Aduh maaf banget ya Mila. Ibu jadi ngobrol terus sama kamu sampai engga kerasa bel masuk sekolah berbunyi. Pantas aja guru guru yang lain udah pada datang," ucap ibu Rina dengan ekspresi wajah tidak enak.
Mila yang mendengar ucapan ibu Rina pun hanya tersenyum kecil, "Engga apa-apa bu. Mila malah seneng jadi Mila engga ngerasa takut atau khawatir karena baru masuk ke sekolah ini," balas Mila.
"Yaudah kalau gitu ibu antar kamu ke kelas ya soalnya beberapa menit lagi juga udah masuk," ucap ibu Rina.
Mila menganggukkan kepalanya, "Makasih ya bu mau anterin Mila," balas Mila.
Ibu Rina pun berdiri dan tempat duduknya, "Sama-sama tapi kan emang udah tugas ibu, yaudah yu," ucap ibu Rina sembari melihat ke arah Mila
Mila pun segera berdiri dan mulai berjalan beriringan dengan ibu Rina sembari sesekali membicarakan tentang drama korea yang baru saja tayang.
Mila yang terus di ajak berbicara pun sampai tidak sadar kalau mereka berdua sudah tiba di sebuah kelas yang sudah sepi.
Karena pada saat Mila dan ibu guru berjalan bel masuk sekolah berbunyi yang membuat semua siswa dan siswi berhamburan masuk ke dalam kelas masing-masing.
Mila yang melihat itu pun menjadi tenang. Karena tidak ada siswa atau siswi yang bergerombol di depan kelas.
"Nah ini kelas kamu IPS 3. Tapi ya ibu itu aneh sama kamu. Kamu itu kan pintar tapi kenapa engga mau kalau kepala sekolah taruh kamu di jurusan IPA dan malah maunya di jurusan IPS?" tanya ibu Rina dengan ekspresi wajah penasaran.
"Soalnya kalau di jurusan IPA aku engga akan ketemu sama ibu Rina yang paling baik dan cantik," balas Mila sembari tersenyum manis.
Ibu Rina yang mendengar jawaban Mila hanya tertawa kecil, "Kamu itu ya bisa aja ibu kan jadi malu," ucap ibu Rina.
Mila yang melihat ibu Rina yang tertawa kecil jadi ikut tertawa kecil.
"Yaudah sekarang kita masuk ke dalam kelas. Karena kebetulan sekarang adalah jadwal ibu mengajar di kelas ibu sendiri," ucap ibu Rina.
Mila pun menganggukkan kepalanya dan mulai mengikuti ibu Rina yang sudah berjalan lebih dulu masuk ke dalam kelas perwaliannya.