Chereads / Libra Academy / Chapter 36 - Valleyball

Chapter 36 - Valleyball

Oliver terlihat dikerumuni oleh para gadis, sedangkan William duduk di atas batu besar sambil menatap ke laut bersama seorang gadis; dan setelah beberapa saat, gadis itu akan pergi dan gadis berikutnya dalam antrean datang dan duduk bersamanya. Aku menghela napas dan menggelengkan kepalaku. Lalu, aku melihat Axel yang duduk di bawah payung.

"Hei, Axel!" sapaku, lalu duduk di sampingnya.

"Ariel," ujarnya dengan senyum kecil menghiasi bibirnya. "Kamu menikmati waktumu?"

Aku mengangguk sebagai jawaban, dan kemudian aku menatap laut. "Hawai luar biasa."

"Iya," jawabnya sambil menatap ke laut bersamaku. "Ini adalah salah satu pantai favorit yang pernah aku kunjungi. Tidak ada sampah di lautan, semua yang ada di sini selalu dijaga kebersihannya. Sebenarnya, banyak hal yang ingin aku lakukan di pantai ini tapi tidak bisa, kecuali aku harus mengungkapkan identitasku sebagai seorang perempuan."

Aku mengangguk setuju. Meskipun Axel menyukai pantai, dia tidak bisa berenang di laut karena dia harus memakai baju renang, tetapi karena para host di Tea Party Club memiliki pelanggan yang berkunjung, dia tidak bisa mengungkapkan rahasianya atau dia tidak bisa lagi berada di Club. Ditambah lagi, dia harus mencari cara lain untuk melunasi utangnya. Sayang sekali, karena jika ini hanya liburan biasa, Axel dan aku bisa berenang di laut dengan bebas.

"Hei, Axel! Ariel!" Sepasang suara memanggil kami.

Kami menoleh dan mendapati si kembar yang sedang mendekati kami. Wajahku mulai berubah warna menjadi merah muda ketika aku melihat mereka yang melepas bajunya, dan harus aku akui bahwa mereka terlihat tampan! Mereka tidak berotot; tapi tetap saja, mereka adalah pria muda yang tinggi dan kurus. Stefan dan Steiner sama-sama memiliki senyum yang sama di wajah mereka.

Steiner memegang bola putih di tangannya.

"Kalian ingin bermain bola voli dengan kami?" tanya mereka. "Kami cuma perlu dua orang lagi untuk bergabung."

Aku memiringkan kepalaku dan mengangkat alisku bingung. "Apa itu Bola Voli?"

Si kembar dan Axel menatapku terkejut seperti ada sesuatu di wajahku. Aku mundur sedikit karena malu, lalu Axel bertanya, "Kamu belum pernah bermain sebelumnya?"

"Belum," jawabku.

Si kembar saling menyeringai, dan kemudian mereka melirik ke arahku. "Kalau begitu kamu harus bermain dengan kami dan mencobanya."

Steiner meraih lenganku dan menarikku berdiri, sementara Stefan melakukan hal yang sama pada Axel, dan kemudian mereka menyeret kami ke tempat yang berada tak jauh dari kami duduk tadi. Dua tiang yang ditanam berdiri tegak di tanah dan dipisahkan oleh tujuh atau delapan kaki. Sebuah jaring yang ditetaskan diikatkan pada masing-masing tiang, sehingga jaring itu sendiri tergantung di tengah seperti jaring laba-laba.

***