"Tunggu dulu!" teriak Aarav sembari menjulurkan tangan, berusaha meraih pria yang ada di depannya. Namun, tubuh pria tersebut telah menghilang sepenuhnya, membuat tangan Aarav menembus tubuh tersebut ketika berusaha memegangnya.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Aarav merasakan pusing yang sangat luar biasa kuatnya. Dia yang sebelumnya berdiri dengan biasa saja, tiba-tiba saja terjatuh tak berdaya di atas rumput hijau. Seluruh tubuhnya terbalut oleh rumput yang lembut, membuat keadaan Aarav semakin nyaman terbuai di atasnya.
Kesadaran yang dimiliki Aarav mulai menghilang seiring berjalannya waktu. Hingg akhirnya, dia tenggelam ke dalam lautan kenikmatan. Bagaikan tenggelam di dalam laut terdalam, bahkan melebihi Palung Mariana. Aarav mengalami tekanan yang kuat pada tubuhnya.