Chereads / Adek Kelas ku Pacar ku / Chapter 14 - bab 14

Chapter 14 - bab 14

"Teeet teeet Teeee" suara bel pulang sekolah berbunyi menggelegar di SMP Trisakti. Suara yang sudah ditunggu-tunggu semua murid di SMP Trisakti sebuah kebahagiaan tersendiri mendengar suara bel berbunyi bagi pelajar.

" Horeee,"teriak temen satu kelas agnia ketika mendengar suara bel pulang berbunyi.

"Akhirnya pulang juga," ucap diva salah satu temen satu kelas agnia.

Karean dari tadi mereka sudah menahan kantuk dan bosan mendengarkan penjelasan guru mereka,setelah itu mereka langsung beres-beres membereskan barang-barang mereka buat pulang, setelah selesai mereka langsung berdoa bersama-sama dan setelah selesai berdoa dan pelajaran ditutup sama Pak guru mereka langsung meninggalkan kelas satu persatu.

" Keluar sekarang yuk kita langsung ke ruang ganti aja buat ganti baju buat latihan sekarang,nanti kalau kita kelamaan keburu rame terus nanti kita terlambat lagi kayak kemarin , jaga - jaga biar nggak kena marah lagi," ucap agnia kepada sahabatnya yang masih duduk dimeja mereka sibuk bermain handphone sendiri - sendiri.

" Ayokk males juga gue kalau kena marah pak Herman pasti diulang - ulang terus marahnya," balas Dania sambil berdiri dari duduknya.

" Bentar aku mau minum dulu, kalian mau minum enggak?" Ujar Cantika sambil mengambil bekal minumnya dan menawarkan kepada sahabatnya tetapi mereka enggak mau jadi Cantika langsung minum sendiri minumannya.

" Enggak ah gue enggak haus kok," balas agnia kepada cantika, karena tadi dia juga bawa minum dan udah minum waktu pelajaran tadi.

" Gue udah minum kok tadi," sela Dania kepada cantika.

Setelah Cantika selesai minum mereka bertiga langsung menuju ke ruang ganti buat berganti baju buat latihan, setelah beberapa menit mereka sudah berganti baju baju olahraga setelah itu mereka langsung menuju ke lapangan buat latihan. Setelah semua anak berkumpul mereka langsung berbaris dan ada yang berbeda pada latihan ini karena yang ngasih aba - aba bukan Pak Herman tetapi devan. Setelah itu mereka langsung berbaris, setelah semua berbaris rapi.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Devan mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ," ujar mereka temen - temen Devan kompak menjawab salam dari Devan

"Mohon maaf minta perhatiannya teman-teman, jadi pada latihan sore hari ini Pak Herman tidak bisa mendampingi kita karena ada suatu hal,tetapi Pak Herman berpesan kepada saya untuk kita tetap latihan sendiri - sendiri karena waktu kita tinggal 1 bulan lagi buat latihan untuk turnamen,terima kasih atas perhatiannya temen-temen wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Devan kepada memberitahu kepada temen- temennya kalau Pak Herman tidak bisa mendampingi mereka buat latihan sore hari ini untuk turnamen yang mau dilakukan 1 bulan lagi. Karena Pak Herman ada halangan dan akhirnya berpesan kepada devan buat ngasih tahu teman-temannya kalau mereka tetap latihan disekolahan tapi sendiri-sendiri.

" Maaf ada tambahan lagi temen - temen sebelum kita memulai latihan kita pada sore hari ini, mari kita berdoa semoga kita diberi kelancaran, kemudahan dan keselamatan berdoa menurut agama dan keyakinan masing - Masing dipersilahkan," ujar Devan memberi tahu kepada temen-temennya untuk berdoa terlebih dahulu seperti biasanya biar diberi kelancaran, kemudahan dan keselamatan saat latihan. Temen-temen Devan langsung menundukkan kepalanya buat berdoa.

" Selesai," ucap Devan memberi komando bahwa waktu berdoa mereka sudah selesai, dan temen-temen Devan langsung berdiri sempurna kayak sebelumnya.

" Setelah ini kita pemanasan dulu keliling lapangan lima kali kayak biasanya, enggak ada tawar menawar dan penolakan, setelah nanti kita selesai pemanasan nanti kita mengambil sendiri - sediri bola dan alat - alat yang mau kita gunakan buat latihan mengerti ?," Jelas Devan memberi tahu temen - temenya untuk pemanasan dulu biar menghindari hal - hal yang enggak diinginkan dan setelah selesai langsung disuruh untuk mengambil bola dan alat - alat yang mereka mau gunakan buat latihan pada sore hari ini.

" Siyap paham," ucap mereka kompak. Setelah itu mereka langsung dibubarin sama Devan dan langsung melaksanakan pemanasan mereka yaitu mengelilingi lapangan lima kali dan pemanasan lainnya yang sering mereka lakukan waktu latihan. Setelah semua selesai mereka langsung mengambil bola dan alat - alat yang mau mereka pakai di ruang olahraga.

Semua tim basket pada serius dengan latihan nya masing - masing, ada yang melatih dribel mereka, ada yang latihan trik - trik baru buat turnamen besok dan ada juga yang latihan like up dan Tri point.Devan dan ketiga sahabatnya memilih buat latihan Like up dan Tri point,dan ternyata agnia dan kedua sahabatnya juga memilih buat latihan like up dan Tri point mereka tetapi Devan disebelah kanan dan agnia disebelah kiri.

Setelah beberapa jam mereka berlatih dan karena sudah merasa capek mereka memutuskan buat istirahat dulu. Saat sedang duduk istirahat bersama temen - temennya dan sambil minum air Devan melihat ke arah kanan dan ternyata disana ada agnia yang sedang istirahat sambil bergurau dengan teman- temannya, saat melihat wajah agnia muncul ide devan buat menjalankan taruhan dengan sahabatnya itu. Devan langsung berdiri berjalan mendekati agnia.

" Agnia Lo gue tantang main satu lawan satu sama gue mau enggak?" Ucap Devan yang sudah sampai di depan agnai.

" Kalau gue mau apa untungnya buat gue?" Tanya agnia sama Devan tang aneh tiba - tiba nantang dia buat main basket.

" Kalau elo menang nanti gue turuti semua kemauan elo, tapi kalau gue menang Lo juga harus turuti semua yang gue mau," balas Devan menjelaskan kepada agnia yang kelihatan masih belum ada tanda - tanda menyetujui tantangan dari Devan.

" Giman mau enggak lo, tapi kalau seumpama enggak mau, malu banget sih masa yang katanya kapten tim basket putri tapi ditantang main kok enggak mau, sebenaranya dulu kok bisa jadi kapten itu pakai orang dalam atau gimana," ujar Devan dengan mulut pedasnya untuk memancing biar agnia menyetujui ajakannya.

" Enak aja gue jadi kapten juga karena yang milih pak herman gue juga enggak tergila - gila kok sama jabatan gue, gue terima tantangan elo," balas agnia marah karena secara tidak langsung Devan bilang kalau agnia tidak punya kemampuan dan akhirnya karena tidak mau direndahkan oleh Devan agnia menerima tantangan dari Devan.

" Deal?" Ucap Devan sambil menjulurkan tangannya kepada agnia.

" Deal," balas agnia sambil menjabat tangan Devan.

" Okey gue tunggu di tengah - tengah lapangan," ucap Devan sambil meninggalkan agnia melangkah menuju tengah - tengah lapangan.

" Lo yakin ag mau main lawan Devan bukanya gue mau ngeremehin elo tapi kan Devan itu udah pernah ikut lomba sampai provinsi," ucap Dania kepada sahabatanya.

" Udah gak papa gue yakin kok doa in aja ya," balas agnai karena sebenarnya dia juga enggak yakin menang dari devan karean dia main basket juga baru awal smp, tapi agnai enggak mau diremehkan Sama Devan jadi agnia menyetujui tantangan Devan.

" Gue dukung Lo ag," ucap cantika menyemangati sahabatnya.

" Semangat agnia," ucap kedua sahabat agnai.