Chereads / Adek Kelas ku Pacar ku / Chapter 15 - bab 15

Chapter 15 - bab 15

Setelah selesai berbicara dengan sahabatanya agnia langsung menuju ke tengah lapangan buat menerima tantangan dari Devan tadi buat tanding basket satu lawan satu. Setelah agnia sampai di tengah-tengah lapangan, agnia langsung berada di hadapan Devan setelah itu Alex menghampiri mereka berdua, Alex disitu akan menjadi wasit di permainan mereka berdua.

" Udah siap belum van?" Tanya Alek kepada Devan.

" Udah," balas Devan kepada Alek.

" Udah siap apa belum ag?" Tanya Alek kepada agnia.

" Udah," jawab agnia sambil melirik Devan sekilas.

Setelah mereka berdua siap Alek langsung berada di antara mereka berdua setelah itu melempar bola basketnya ke atas dan Yap bola basket nya ditangkap oleh Devan. Devan langsung mendrible bolanya menuju ring lawan dengan mudah . Agnia sudah mencoba merebut dan menghalangi Devan tetapi tidak bisa karena mungkin kalah tinggi dengan devan. Setelah hampir sampai di depan ring Devan langsung melempar bolanya ke arah ring basketnya dan Devan berhasil melakukan tri points untuk pertama di permainnan mereka berdua.

"Horeeee, semangat devan" teriak temen - temen Devan saat Devan bisa memasukan bola basketnya ke dalam ring lawan atau ring punya agnia.

" Agnia semangat," teriak sahabat agnia tak kalah semangat nya, untuk memberi semangat kepada agnia yang masih semangat dalam bermain.

setelah Devan melakukan tri points dan bolanya masuk ke dalam ring, agnia langsung mengambil bolanya dan langsung di dribel oleh agnia menuju ring lawan. setelah mulai mendekati ring lawan agnia langsung melakukan tri points tetapi bolanya tidak masuk, agnia tidak menyerah sampai disitu agnia langsung mengambil bolanya lagi dan memasukan ke ring dan yup masuk. setelah itu banyak teriakan dari penonton menyemangati mereka berdua. Mereka melakukan permainan dengan sangat serius. Setelah melewati beberapa menit permainan mereka berakhir dan permainan mereka berdua dimenangkan oleh Devan, dengan Devan yang mengumpulkan secor 20 dan agnia mengumpulkan secor 15. Agnia sudah menduga kalau dia pasti kalah karena dilihat dari tingginya saja agnia sudah kalah jauh dan agnia masuk ke dunia olahraga basket juga baru SMP ini berbeda jau dengan Devan yang udah mengenai basket dari sekolah dasar, tapi agnia tidak menyesal menyetujui tantangan dari Devan walaupun dia kalah tetapi yang penting dia membuktikan kalau dia tidak seburuk yang Devan pikirkan. Setelah mengetahui Devan menang Devan langsung menuju ke agnia.

" Gue menang jadi Lo harus turutin apa yang gue mau," ucap Devan kepada agnia, walaupun agnia kalah tapi Devan mengapresiasi usaha agnia yang kalau dipikir-pikir agnia itu punya skill yang masuk di permainan bola basket.

" Iya - iya gue tau dan gue juga enggak bakal lupa sama yang udah gue omongin," balas agnia kepada Devan.

" Nanti gue tagih omongan elo tadi waktu pulang , nanti elo jangan pulang dulu tungguin gue diparkiran sekolahan" ucap Devan kepada agnia.

" Okey," balas agnia singkat setelah itu agnia langsung meninggalkan Devan, berjalan menuju sahabatnya yang sedang duduk didekat lapangan.

Setelah sampai didepan sahabatnya agnia langsung duduk dan mengambil minum yang dikasih sahabatnya.

" Minum dulu ag," ucap cantika sambil menyodorkan air minum buat agnia.

" Makasih," balas agnia sambil mengambil air yang dikasih sahabatnya dan langsung meminumnya.

" Gimana tadi ag mainnya," tanya Dania kepada Cantika saat melihat Agnia Sudah selesai minumnya.

" gue tadi kalah dengan Devan otomatis Devan yang menang dengan skor 20 dan gue 15," jelas Agnia santai karena dia juga udah tahu dari awal dia bakal kalah dengan Devan.

" nggak apa-apa ag elo kalah, elo udah bagus kok mainnya menurut gue tetap semangat. lu bisa dapat secor segitu lawan Devan itu loh udah hebat," ucap Dania menyemangati sahabatnya, karena menurut dia Agnia itu udah hebat udah bisa dapat skor segitu, cuma selisih sedikit doang dengan Devan. karena Devan juga cowok dan devan juga pernah ikut lomba sampai provinsi jadi menurut dia Agnia itu udah hebat.

" Iya gak papa ag Lo tetep yang hebat kok Dimata kita," bala Cantika menyemangati sahabatnya.

Saat mereka sedang berbincang- bincang terdengar suara peluit.

" Prit prit prit," suara peluit pertanda mereka disuruh kumpul, setelah itu mereka langsung berlari menuju ke tengah lapangan.Setelah semuanya berkumpul mereka langsung dibariskan oleh Devan.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabaraku," ucap salam dari Devan.

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," balas temen - temen Devan kompak.

" Mohon minta perhatiannya buat teman-teman semua, terima kasih sudah mengikuti latihan pada sore hari ini dengan serius dan fokus karena waktu sudah sore dan kalian udah capek. Jadi latihan pada sore hari ini cukup sampai di sini besok kita latihan lagi nunggu informasi dari Pak Herman, sekian informasi dari saya ada kurang dan lebihnya mohon maaf, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap devan kepada teman-temannya memberitahu bahwa latihan buat turnamen 1 bulan lagi cukup sampai di sini karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 dan teman-teman Devan udah kelihatan capek banget jadi Devan memutuskan untuk menyudahi latihan pada sore hari ini.

" Terimakasih Dev," ucap mereka kompak

" Tambahan nanti sebelum pulang kalian beresin dulu bola dan alat-alat yang tadi digunakan yang kalian ambil tadi buat dikembalikan lagi ke ruang olahraga terima kasih,"ucap Devan menambahi memberitahu kepada teman-temannya untuk sebelum pulang mereka harus mengembalikan bola dan alat-alat yang tadi mereka pinjam ke ruang olahraga lagi biar besok kalau latihan mereka mudah mencarinya.

Setelah itu mereka langsung mengambil bola dan aturan yang digunakan dan menuju ke ruang olahraga, setelah mengembalikan bola dan peralatan tadi mereka langsung menuju ke ruang ganti berganti baju buat pulang.

" Sekarang langsung ke ruang ganti aja yuk udah gerah gue pengen ganti baju," ucap Dania kepada sahabatnya

" Ayok nanti keburu penuh antri banyak," balas cantika

Setelah itu mereka bertiga langsung menuju ke ruang ganti untuk berganti baju, setelah beberapa menit berlalu mereka sudah selesai berganti baju setelah itu mereka langsung menuju parkiran buat menunggu jemputan buat pulang

" Ag gue duluan maaf gak bisa nunggu soalnya tadi ditelepon sama mamah buat cepet pulang," ucap Dania enggak enak kepada agnia karean tidak bisa menunggu agnia sampai dijemput sama supirnya karena mamahnya tadi telepon kalau dia disuru cepet - cepet pualang.

" Gue juga duluan ya ag soalnya gue tadi nebeng sama Dania," ucap cantika enggak enak kepada sahabatanya, sebenarnya dia bisa bareng sama agnia tetapi kasihan kalau agnai harus nganterin dia solnya rumah mereka tidak satu arah

" Udah gap pap gue juga udah dijemput, mungkin sebentar lagi pak Dodi juga sampai," ucapan ia berbohong kepada sahabatnya padahal tadi dia udah telepon sama Pak Dodi buat tidak jemput dia karena tadi sudah janjian sama Devan buat nungguin Devan di parkiran.

" Yaudah kita duluan ya sekali lagi maaf ya," ucap Agnia dan Cantika kompak sambil memasuki mobil dania buat pulang,