Calvin berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya. Kepalanya terasa akan pecah. Akibat ulah William, perusahaannya terancam bangkrut.
"Kurang ajar si William! Hanya gara-gara di cinta mati dengan Amelia, dia sampai tega menusukku dari belakang dan perusahaan gue! Padahal bukan aku yang menyuruh preman-preman itu untuk menyekap Amelia, melainkan Devi. Tetapi dia kenapa malah pelampiasan kekesalannya padaku?! Apalagi adalah saudara sepupunya sendiri!" geram Calvin murka.
Sejak tadi, pria tampan itu memutar otak untuk membalas perbuatan William. Sepupunya itu harus merasakan bagaimana posisinya saat ini.
"Dasar tak dewasa! Seharusnya dia membalas ulah istriku pada Devi saja, kenapa malah jadi padaku?!"