Sesampainya di depan rumah Rio, kesunyian masih mendominasi mobil Liona.
Tidak ada satupun yang berani membuka suara.
"Biar aku yang turun," ujar Liona.
Tanpa menunggu persetujuan dari siapapun, Liona turun. Lalu menekan bel pintu, tak berselang lama seorang satpam keluar dan membuka pintu gerbang.
"Silahkan masuk," ucap pak satpam yang tampak gelisah.
Liona menatap penuh selidik pada pak satpam yang tampak gelisah, matanya terus menatap ke arah kaca besar yang ada di dekat pintu utama.
"Ada apa pak?" tanya Liona penasaran.
"Aduh gimana ya neng. Bapak gak bisa jelasin apa-apa," sahut pak satpam yang kebingungan.
"Aneh. Yaudah saya masuk dulu," jawab Liona sambil berlalu masuk kedalam rumah Rio.
Pintu utama yang menjulang tinggi berwarna coklat itu terbuka lebar, semakin dekat langkah kaki Liona semakin jelas suara benda-benda pecah.
"Ini kuping gue yang bermasalah atau emang ada masalah di dalem sih?" gumam Liona.