Bukannya pulang ke rumah, Liona justru bersikukuh ingin tetap pergi berlibur ke pantai.
"Li, gak usah sekarang ya ke pantai nya," bujuk Lion. Dia tentunya khawatir pada kondisi kesehatan Liona melebihi diri pada dirinya sendiri.
"Iya. Kan masih ada satu hari lagi," imbuh Bagas.
Para tetua menyerah membujuk Liona. Mereka hanya bisa diam menyaksikan dua pemuda yang sama-sama tampan dan berpengaruh terhadap hidup Liona yang membujuk gadis keras kepala itu.
"Anak kamu tuh!" celetuk Ayah sengaja mengejek Papi.
"Iya, tahu. Makanya sifatnya mirip sama gue," jawab Papi santai.
Ya, sifat Liona memang sama kerasnya seperti Papi. Mereka api dan api, jadi jika bertengkar bisa terjadi kebakaran yang sulit dipadamkan.
"Udah ihh! Lagi asik nonton nih. Gambaran masa depan Liona sama Lion pasti gak jauh beda dari sekarang," cicit Bunda yang justru memikirkan gambaran kehidupan Lion dan Liona jika nanti di masa depan mereka bersatu.