"Rumah kamu di mana?" tanya Jovan.
"Rumah? Saya memang sangat menggilai Anda. Tapi kalau untuk melamar saya sekarang, coba Anda pikir ulang." Lilyana menjawab dengan santai, ia menyandarkan tubuhnya sampai hampir menekuk di kursi samping kemudi.
Jovan melirik gadis itu kesal. "Lilyana, saya serius!"
"Oke, kalau memang serius bakal aku tunjukkan di mana rumahku."
Jovan menghela nafas lelah, untuk saat ini lebih baik dia diam agar gadis yang sedang duduk santai di sampingnya ini tidak banyak membuat ulah.
"Belok kanan, itu rumahku cat warna abu," ucap Lilyana sembari menunjuk salah satu jejeran perumahan elite kelas atas.
Jovan menghentikan mobil mewahnya, ikut turun mengekori langkah kaki mahasiswanya.
"Sayang, kenapa ikut turun?" tanya Lilyana dengan tatapan mata yang tampak horor.
"Ingin bertemu orang tua kamu. Aku akan membicarakan tentang perilaku buruk yang selama ini kamu lalukan."