Wanita yang ada di sana, menutup pintu dengan sekali hentakan hingga Delvin terlonjak kaget akan hal itu.
Saat pandangan Delvin normal kembali, nampak jelas siapa wanita yang masuk ke dalam ruangannya saat ini.
"Lavanya?" gumam Delvin yang tercengang saat melihat wanita itu kini berdiri di hadapannya. "Kamu ini benar-benar wanita yang tidak tahu malu, ya. Sudah aku bilang sama orang yang ada di luar, untuk kamu tidak ada tempat di sini."
Lavanya tersenyum lebar. Ia menggeleng pelan, dengan bibir yang mengeluarkan decakan cukup keras.
"Delvin sayang ... apa kamu tahu aku ini siapa?"
"Lavanya seorang pengkhianat!"
Delvin mengepalkan tangannya saat melihat Lavanya berdiri di hadapannya dengan percaya diri penuh. Ini adalah hal yang sangat malas untuknya, percayalah.
"Ilo, aku kira itu kamu, ternyata wanita ular." Delvin membatin, seraya membuang mukanya ke tempat lain.